Share

107. Bulan Madu

Semalam, Chiara menghabiskan waktu tanpa harus merasa gugup dan gelisah. Yanuar tak meminta dilayani, mengingat malam pertama mereka sudah digunakan secara efektif. Pasalnya Chiara harus merasakan nyeri dan tak nyaman usai melaksanakan kewajibannya sebagai istri.

Pagi itu, Yanuar baru saja menuntaskan sesi mandinya. Sejalan dengan gerak kaki, rambutnya yang masih basah mengucurkan tetesan air dari ujungnya. Lantas menyita perhatian Chiara.

Chiara kontan meraih handuk kecil dan melangkah mendekati Yanuar yang berdiri di dekat jendela. Chiara sedikit menjinjit dan meletakkan handuk di kepala suaminya. Ia menggerakkan tangan dan mengeringkan rambut basah itu.

“Duh, perhatian banget istriku,” tukas Yanuar sambil cengar-cengir.

Chiara berdeham pelan saat sadar ditatap. “Biar nggak basah lantainya,” dalihnya sengaja.

Yanuar mencolek dagu Chiara. “Kamu tuh lain di mulut lain di hati, ya,” sindirnya yang tahu betul gelagat malu-malu istrinya.

Chiara mendengkus pelan, tapi tangannya masi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status