Share

Eps 11. Sampai

“Telpon mama nggak diangkat juga?” tanya Adis ketika melihat mama Ajeng menarik hp dari telinga.

Mama Ajeng menatap lekat wajah menantunya yang dipenuhi emosi dan amarah. “Sebenarnya kamu dan Lingga ada masalah apa, Dis. Ayok duduk, ceritakan ke mama,” ajak mama Ajeng, menyentuh lengan Adis untuk mengajak duduk di sofa ruang tengah.

Adis memejam dalam, memutar bola mata dan menarik nafas dengan posisi kedua tangan menekuk di pinggang. Benar-benar dia tak lagi bisa berpura lemah lembut selayaknya orang sakit-sakitan. Emosi dan amarahnya tak bisa dipendam lagi. Terlebih Lingga sudah mengatakan ‘cerai’ padanya. Katanya kata cerai dari bibir suami itu sama halnya talak satu, kan?

Ah, tapi Adis tak peduli dengan talak seperti itu. Baginya, selama belum ada surat cerai, Lingga tetap sah miliknya sendiri.

“Bu Sari, tolong ambilkan air putih!” suruh mama Ajeng, berteriak ke arah dapur.

Tak lama bu Sari pengganti Nada, tergopoh-gopoh membawa segelas air putih dan meletakkannya di atas meja. “S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
raya yuliana
aduuhhh.. mna nada lupa lg pesen sma adek ny jangn kasih tau mas pacar..
goodnovel comment avatar
Rosbaeti Ros
aku yang salting kalo gini caranya.. tak bisa berkata kata ... lingga semangat
goodnovel comment avatar
Pica-Mica
OMG, auto ngamuk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status