Share

62. Seru

Zafran menyelesaikan tagihan makan mereka. Dalam hatinya, ia sudah bertekad untuk kembali makan di restoran ini, tapi nanti harus bersama papahnya. “Ya udah, yuk!” ajak Zafran yang setia menunggu di kursi dekat kasir sambil menenteng nasi kabsah yang dibungkus.

“Makanya apa?” kesal Atira, tatapannya tajam.

“Kok nanya itu lagi sih?” tanya Zafran dengan mata memohon.

“Kalau begitu, dilanjut dong kalimatnya!” ucap Atira yang kini memalingkan muka.

Para waitress yang baru menyadari bahwa pelanggan mereka adalah seorang artis terkenal, berbondong-bondong pun mengintip dari sela-sela apapun yang bisa mereka pakai buat mengintip. Kalau mereka yang bukan pemalu, pura-pura ngepel dan bolak-balik sambil curi-curi dengar apa yang sedang dibicarakan oleh Ateera, sang idola baru mereka.

“Ayo dong!” mohon Zafran dengan suara yang terdengar sangat memelas.

“Pokoknya... “

“Mbak Ateera, boleh minta foto ya!” akhirnya salah seorang diantara mereka memberanikan diri untuk memulai.

“Emmhh.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status