Share

165. Pembalut?

Atira mengernyitkan keningnya tatkala mereka berhenti di tepi jalan, tepatnya di depan sebuah warung.

“Mau beli minum dulu?” tanya Atira seraya menepuk pundak Zafran pelan.

Lelaki tampan yang sedang mandangi ke sebrang jalan pun segera menarik kesadaran nya kembali. “Eh, ya. Kenapa?” tanya Zafran kikuk.

“Kamu kenapa sih? Dari tadi ditanya, Cuma lihat keluar aja. Lihat apa sih?” tanya Atira seraya meluruskan arah pandangannya persis seperti arah pandangan Zafran tadi. “Cuma klinik. Kamu pengen berobat?” tanya Atira lagi.

Zafran kembali menggelengkan kepalanya pertanda ia tak berniat untuk berobat. “Aku mau beli itu aja!” tunjuk Zafran ke arah warung, tepatnya ke arah jajanan yang digantungkan, khas display makanan ringan ala warung pribumi.

“Yang mana? Biar aku beliin,” ucap Atira seraya memegang handle pintu mobil, bersiap untuk turun.

“Enggak usah. Biar aku aja yang turun. Yuk, Di! Ajak Zafran kepada Andi, agar supirnya itu tak memiliki celah untuk berduaan dengan Atira.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status