Share

BAB 15

Author: Desy Cichika Harish
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Aku bingung harus menjawab apa. Sebenarnya mungkin ini adalah kesempatanku untuk mengatakan kalau aku punya dua anak yang saat ini sedang disekap oleh Redy. Mungkin aku bisa minta tolong dengan mengatakan semuanya. Hanya saja hatiku diliputi keraguan.

Aku tak bisa menjamin kalau Mak Nyah akan mempercayai ceritaku. Aku takut kalau Mak Nyah justru akan mengadukanku pada Redy. Aku baru bertemu dan mengenal Mak Nyah hari ini, sementara Redy mungkin sudah mengenalnya jauh lebih lama. Maka pastilah Mak Nyah akan lebih mempercayai kata-kata Redy dari pada aku.

“Laras…?” Mak Nyah menegurku yang termenung karena bimbang memikirkan jawaban.

“Eh, aku udah pernah menikah Mak Nyah, tapi udah cerai. Dan semua anakku sekarang ikut sama Ayahnya,” kataku berbohong.

Aku sungguh tak mau mengambil resiko. Aku harus waspada. Jangan sampai hanya karena salah langkah karena meminta tolong pada orang yang salah membuat rencana pelarianku jadi gagal.

“Oh, kenapa bisa sampai cerai? Suamimu selingkuh?” tanyanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 16

    “Aku nggak punya hubungan apa-apa dengannya Mak Nyah. Hanya sekedar kebetulan kenal karena aku minta dicarikan pekerjaan,” jawabku, lagi-lagi berbohong. “Tapi setahuku Redy itu bukan orang yang mau repot-repot mencarikan pekerjaan untuk orang lain. Kecuali dia mendapat manfaat dari apa yang dia lakukan. Sejak dulu dia itu nggak pernah mau kerja. Waktu masih jadi simpananku hidupnya enak. Tapi sepertinya dia mengalami kesulitan belakangan ini.” “Berapa lama dia jadi… Emm, pacar Mak Nyah?” tanyaku hati-hati. “Hampir dua tahunan. Tapi dia bilang mau berhenti sekitar dua bulan lalu. Sejak itu dia nggak pernah lagi datang ke sini. Hanya beberapa kali, itu pun aku memerintahkan Aldo dan Diko untuk menjenguk dia ke rumahnya, beberapa waktu yang lalu. Aku khawatir terjadi apa-apa padanya.” Aku berpikir sambil merenung. Ternyata Redy berhenti menjadi simpanan Mak Nyah sejak ia mulai menyekapku. Aku jadi bertanya-tanya, sebesar apa bayaran yang diberikan Ella sehingga mampu membuat Redy berh

    Last Updated : 2024-10-29
  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 17

    “Nanti akan aku jelaskan setelah membuatkan pesanan orang itu Mak Nyah,” kataku berusaha mengulur waktu.Aku sengaja tak langsung menjawab pertanyaannya karena takut salah bicara. Aku tak mau bercerita pada orang yang salah. Aku takut kalau aku jawab sejujurnya justru akan membuatku susah di kemudian hari.Bagaimanapun untuk sementara ini aku harus berhati-hati pada orang baru. Tak ada yang bisa dipercaya selain diriku sendiri.Sambil membuat kopi aku sibuk memikirkan alasan untuk menjawab pertanyaan Mak Nyah. Aku tak boleh memberi jawaban yang sekiranya dapat membuat ia curiga.Setelah aku mengantarkan pesanan kopi, ku lihat Mak Nyah memberiku isyarat untuk kembali duduk di sampingnya.“Jadi sekarang katakan, apa alasan sebenarnya Redy mau membantumu? Apa lagi dia sampai mempertaruhkan bayarannya kalau sampai kau kerja tak sesuai dengan kemauanku.”Aku berdehem. “Aku punya hutang padanya Mak Nyah. Sebenarnya bukan hutangku, tapi hutang suamiku. Entah bagaimana mantan suamiku bisa pun

    Last Updated : 2024-10-29
  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 18

    Gadis remaja itu terlihat ragu menjawab pertanyaanku. Tapi aku tahu, pasti ada sesuatu yang sangat ingin ia makan. Mengingat sudah begitu lama ia tak makan dengan layak.“Ada yang mau kamu makan nggak?” tanyaku tak sabar. Entah kenapa aku jadi marah. Dan entah kenapa aku tiba-tiba merasa jadi orang baik seperti ini. Memangnya kenapa kalau ada yang mau dia makan? Apa aku mau membelikannya? Buat apa coba aku bertanya hal yang seperti itu?“Pengen bakso, Om… Eh, nasi padang aja kali ya? Enak…”Ku lihat anak perempuan itu mengecap-ngecap sambil menelan ludah. Terlihat sekali kalau ia sedang sangat mengidamkan makanan itu.Aku menghela napas. “Ya udah, tunggu nanti malam. Aku belikan…” kataku asal. Entahlah, apa aku memang berniat membelikan mereka makanan itu, atau hanya sekedar bertanya iseng.Ku tutup pintu dan ku kunci. Aku mau mandi dan pergi jalan-jalan. Tentunya sampai tengah malam nanti.***Aku memukul meja dengan geram. Emosi nyaris saja kembali memuncak. Aku kalah lagi dan uang

    Last Updated : 2024-10-29
  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 19

    “Ada apa Mak Nyah?” tanyaku setelah sempat keluar dan mengunci pintu kamar. Sengaja aku nnn pergi terlebih dahulu agar anak-anak itu tak bisa mendengar apa yang kubicarakan. Aku khawatir kalau ternyata alasan Mak Nyah meneleponku adalah karena Laras ingin bicara dengan kedua anaknya.“Heh, Redy. Si Laras katanya ada yang mau diomongkan sama kamu.”Aku memutar bola mata. Dugaanku tak meleset. Ternyata benar perempuan itu yang memang berniat hendak bicara denganku. Mau apa lagi dia?"Memangnya dia mau ngomong apa Mak Nyah?" tanyaku berusaha mencari tahu terlebih dulu."Mau minta tolong sama kamu buat menemui salah satu keluarganya. Katanya dia rindu ingin bicara. Dia ingin kamu membawanya untuk pulang sebentar dan bertemu dengan mereka.” Jawab Mak Nyah, membuatku mengerutkan alis. Keluarga? Memangnya aku ada mengenal keluarga perempuan itu?Namun sedetik kemudian aku tersadar, mungkin itu hanya alasan agar Mak Nyah tak curiga tentang apa yang terjadi sebenarnya di antara kami. K

    Last Updated : 2024-10-29
  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 20

    “Aku kan udah bilang, selagi kau masih belum diterima bekerja secara pasti di sana, maka kau belum boleh bertemu dengan anak-anakmu.”“Tapi aku sangat merindukan mereka, Bang…” ku dengar nada suara Laras yang mulai menangis.“Kalau gitu tahanlah rindu itu. Kalau kau masih mau bertemu mereka lagi maka kau harus berusaha keras agar dapat diterima bekerja di tempat Mak Nyah. Kau sendiri kan yang menyanggupi untuk memberiku uang?”“Aku mohon Bang, aku hanya ingin tahu keadaan mereka. Aku mau memastikan kalau mereka baik-baik saja.”“Jadi kau tak percaya padaku? Kau pikir aku tak memperlakukan mereka dengan baik?” tanyaku agak emosi.“Bukannya begitu Bang…”“Aaah, udahlah. Jangan banyak omong. Besok aku akan ke sana. Siapkan uangnya. Dan ingat, jangan pasang wajah sedih. Jangan sampai kau terlihat habis menangis. Aku tak mau kelakuanmu menimbulkan kecurigaan. Kau sadar kan kalau nasib anak-anakmu itu berada di tanganku?” kataku panjang lebar.Ku dengar ia menghela napas di seberang sana.“

    Last Updated : 2024-10-29
  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 21

    Aku turun dari sepeda motor. Sapaan beberapa orang yang memang lumayan mengenalku karena aku sering berkunjung ke ruko tempat Mak Nyah membuka warung kopi, sempat beberapa kali kudengar. Aku pun menyahut sekedarnya, karena memang aku tak terlalu akrab dengan mereka.Apalagi semenjak aku memutuskan untuk tak lagi hidup sebagai lelaki simpanan Mak Nyah, otomatis aku jadi semakin jarang datang ke tempat ini. Dan kali ini aku datang kembali ke sini lagi pun karena aku masih punya urusan dengan Laras.Saat masuk ke dalam ruko, ku lihat Mak Nyah sedang duduk di belakang meja kasir, seperti biasa. Tak nampak batang hidung Laras, mungkin dia sedang di belakang membuat pesanan kopi pelanggan.“Tumben kau datang ke sini,” ujar Mak Nyah dengan nada agak sinis.Padahal aku baru saja menjejakkan pantatku di atas kursi. Sengaja ku pakai meja yang agak jauh darinya, karena aku tak terlalu suka kalau Mak Nyah dekat-dekat denganku.“Aku ada urusan.” Kataku agak malas.“Urusan dengan pacarmu?”“Memangn

    Last Updated : 2024-10-29
  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 22

    “Banyak juga uang tip yang kau dapat. Sepertinya di sini kau sudah mulai banyak penggemar.” Aku menghitung lembaran uang yang bercampur mulai pecahan ribuan hingga puluhan ribu. Hebat juga dia, hanya dalam waktu kurang lebih dua minggu saja sudah bisa mengumpulkan uang sebanyak ini. Mungkin memang benar, jadi perempuan itu jauh lebih mudah dalam mencari uang.“Nggak juga Bang, kebetulan dapat rezekinya segitu.” “Kau dicium apa dipangku?” Tanyaku sambil tertawa kecil. Padahal niatku hanya bercanda, namun sepertinya Laras terlihat sangat marah, bisa kulihat dari kilatan benci di matanya. Namun aku tahu, ia tak berani membantah apalagi marah atas kata-kataku barusan.“Saya Cuma buatin kopi atau masak mie aja Bang.” Sahutnya dengan nada bergetar.“Ini semua kuambil ya.” Ujarku senang, setelah menerima lembaran uang sebanyak lima ratus ribu.Kulihat Laras mengangguk. Wajahnya kini kulihat jauh lebih bersih, namun gurat kesedihan jelas terlihat di sana. Ia pasti sangat merindukan an

    Last Updated : 2024-10-29
  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 23

    Kami bertiga makan dengan lahap. Aku membeli dua bungkus nasi Padang, yang mana sebungkus kumakan sendiri dan sebungkus mereka bagi berdua. Aku juga membeli buah semangka dan beberapa Snack yang pasti jadi kesukaan anak-anak. Rencananya akan kami makan bersama setelah makan nasi.Kulihat mereka sangat menikmati makanan yang kubelikan. Sudah pasti, karena itu adalah makanan yang lezat. Aku sampai menghabiskan uang yang tadi diberikan Laras sebanyak hampir dua ratus ribu. Rencanaku untuk berjudi dan membeli minuman keras justru berganti menjadi acara makan bersama anak-anak. “Enak?” Tanyaku pada Nurul. Ia hanya mengangguk tanpa berhenti mengunyah. Sesekali tangannya menyuapkan nasi ke mulut mungil Melina. Meski balita itu sudah bisa makan sendiri, tetap saja ia butuh bantuan untuk makan. Tangan kecilnya membuat hanya sedikit nasi yang bisa masuk ke mulut. Selebihnya, jatuh berhamburan sampai ke baju dan lantai.“Yang jatuh biarkan aja. Jangan diambil apalagi dimakan. Kotor.” Aku m

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 41

    “Ke mana kau saat kami menghilang? Kenapa kau justru menikah lagi, sementara di tempat lain aku dan anak-anakmu sedang mengalami beragam siksaan menyakitkan?”“Kau sendiri yang kabur dari rumah dengan membawa anak-anak! Kau lari dengan laki-laki lain.” Mas Edar menyanggah omonganku, tak mau disalahkan sendiri.“Aku kabur karena sudah tak tahan dengan sifatmu yang pelit. Apalagi kau malah selingkuh di belakangku. Sekarang aku tanya, apakah ada usahamu mencari kami ketika aku lari dari rumah? Adakah niatmu mencari tahu di mana keberadaan kami, meski itu hanya untuk memastikan alasanku pergi darimu? Tidak ada! Kau justru sepertinya sangat senang ketika aku dan ketiga anakmu menghilang! Seolah memang itulah yang kau harapkan, agar bisa melanjutkan hubunganmu dengan Ella dan menikahinya! Iya kan?!” Mas Edar diam, tak menjawab. Sepertinya memang apa yang aku tuduhkan semua benar adanya.“Aku pikir kau pasti akan kembali,” ujarnya lemah.“Bohong! Kalau kau pikir aku akan kembali, tak m

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 40

    PoV Laras“Laras, kau ke sini?” Aku hanya tersenyum menyeringai ketika Redy tampak terkejut melihat kedatanganku. Sekilas kulihat keadaan di balik jeruji tempat ia sekarang meringkuk siang dan malam.Keadaannya begitu kotor. Dengan lantai berdebu dan hanya ada lembaran koran yang mungkin ia gunakan sebagai alas duduk dan tidur. Redy hanya sendiri di dalam ruangan kecil ini, tak ada narapidana lain yang kulihat.“Tentu saja aku harus ke sini. Aku harus memastikan kalau berita gembira dari Bang Yunan kalau kau telah ditangkap polisi itu benar adanya,” ujarku dingin.“Jadi Yunan yang telah membantumu kabur? Sudah kuduga.” Redy tertawa sekilas. “Bagaimana rasanya, Redy? Dikurung di sebuah tempat sempit, dengan ruang gerak yang sangat terbatas? Aku tak tahu apakah kau mendapatkan penyiksaan atau tidak, tapi aku harap kau dikurung di sini, jauh lebih lama dari saat kau mengurung aku dan anak-anakku.”“Aku memang pantas mendapatkannya, Laras. Aku sadar akan hal itu. Hanya saja seben

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 39

    PoV Author “Bagaimana sekarang?” Yunan yang sedang mengelap darah di tangannya dengan menggunakan saputangan bertanya pada Laras. Wanita itu tampak menatap dingin ke arah tubuh Ella yang sudah tak bernyawa. Keadaan mayat wanita yang telah menikah dengan suaminya itu terlihat mengerikan, wajahnya dipenuhi darah. Sepertinya Yunan benar-benar meluapkan emosinya dengan memakai seluruh tenaga untuk menghajar bagian wajah Ella. Lelaki itu seakan tak peduli, bahwa yang dipukulinya adalah seorang wanita. Rasa dendam membuatnya gelap mata. “Kita keluar dulu. Tak lama lagi Mas Edar pasti pulang. Kita tunggu sambil bersiap menelepon polisi. Tapi sebelum itu, pastikan kalau tak ada jejak kita yang tertinggal. Sebisa mungkin semua bukti hanya menjurus pada Mas Edar.” “Kita buang ke mana barang bukti ini?” Yunan menunjukkan sebuah hiasan di kamar terbuat dari besi yang tadi ia gunakan juga untuk memukul Ella. “Tak perlu dibuang. Biarkan saja di sini.” “Tapi bukankah ada sidik jariku? Kita bis

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 38

    “Mau ke mana kau, Ella? Bukankah kau sudah hidup enak di sini setelah menikah dengan orang kaya? Kenapa sepertinya kau mau melarikan diri lagi? Sudah dapat mangsa baru?”“Yunan, bagaimana kau bisa berada di sini?” aku benar-benar takut, sampai suaraku bergetar.“Tentu saja bisa, karena aku pernah bersumpah akan menemukanmu bagaimanapun caranya.”Aku meneguk ludah. Apakah kini tamat riwayatku?“Aku--- akan membayar hutangku padamu. Aku punya uangnya meski belum cukup. Tapi akan aku berikan semua padamu, Yunan. Tapi tolong jangan bunuh aku. Berikan aku kesempatan untuk mencari sisanya.” Aku memohon, semoga saja dia mau menurutiku. “Membayar hutang dan membunuhmu itu adalah dua hal yang berbeda Ella. Meski kau membayar lunas hutangmu dan menambahkan bunganya, kau akan tetap kuhabisi.” Yunan menyeringai, aku ngeri melihatnya.“Kenapa seperti itu? Bukankah kau mengejarku karena hutang? Kalau sudah dibayar, seharusnya kau tak perlu memperlakukanku dengan buruk.”“Lalu bagaimana deng

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 37

    “Mereka tak pernah ke sini Redy. Aku yakin, karena tak ada sedikit pun tanda-tanda kalau pernah ada yang datang semalam.” Aku semakin panik saat tahu tak ada siapa-siapa di makam Andra. Bisa dilihat dari rumput tinggi yang berdiri tegak. Kalau memang Laras datang ke sini bersama anak-anaknya, maka sudah pasti semua semak belukar itu akan rebah karena diinjak.“Aku juga tak tahu, Ella.” Redy menggaruk kepala, membuatku geram.“Ini semua gara-gara kamu!” aku memukul tangannya dengan keras.“Kamu kenapa sih?!” Redy mengelus lengannya yang sudah pasti terasa sakit akibat pukulanku tadi.“Lihat apa yang kamu lakukan! Mereka kabur dan kita tak bisa menangkapnya lagi. Mereka tak mungkin datang ke sini malam-malam. Laras tak akan berani membawa dua anaknya melewati semak dan pohon-pohon mengerikan di hutan ini. Sekarang, kita mau cari ke mana lagi?”“Ya mana aku tahu! Jangan hanya menyalahkan aku. Mereka sudah lari sejak semalam. Bisa jadi sekarang sudah ada d

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 36

    “Apa yang terjadi Redy? Ke mana mereka semua?!”Aku berjalan menyusuri rumah Redy dalam keadaan panik sambil membuka satu persatu pintu kamar yang ada. Merasa tak ada tanda-tanda Laras dan kedua anaknya di dalam, aku berlari keluar, melihat sekeliling. Redy yang juga terlihat panik, langsung mengitari rumah. “Mereka nggak ada.” Nafas Redy terengah-engah begitu ia kembali. “Aku rasa mereka kabur dari semalam.” Tebaknya.“Kamu gimana sih, kok malah ninggalin mereka?! Aku kan bayar kamu buat jagain biar nggak lari! Bisa-bisanya kamu malah biarkan mereka sendirian!” Aku benar-benar marah. Padahal hari ini aku sudah siap menghabisi Laras dan kedua anaknya, baru kemudian kabur dengan membawa tabungan hasil dari kerja kerasku selama ini.Tapi saat aku sampai di rumah Redy pagi ini, mereka sudah tak ada. Bahkan, Redy juga baru tiba ketika aku datang. Kami terkejut saat melihat pintu depan dan pintu kamar tempat Laras dikurung sudah rusak, terbuka lebar.“Ibuku datang, Ella! Nggak mung

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 35

    PoV Ella“Kamu kenapa nggak masak hari ini?” Mas Edar menatapku dengan kilatan emosi.Namun aku tak menggubris, hanya meliriknya sekali kemudian kembali fokus menatap layar ponsel. Aku sedang berselancar di salah satu marketplace online , mengincar beberapa baju dan tas keluaran terbaru.“Ella! Kamu nggak dengar aku ngomong apa?!” nada suaranya naik lagi satu oktaf, namun tentu saja itu tak mempengaruhiku, apalagi membuat takut. Mungkin karena kami sudah keseringan bertengkar dari sejak menikah karena masalah ekonomi.Ya, tak disangka semua usahaku yang habis-habisan merebut Mas Edar dari istri dan anaknya, tak juga mengubah hidupku yang menyedihkan.Aku pikir, dengan menikahi orang kaya seperti Mas Edar akan membuatku hidup enak bak seorang ratu, atau minimal wanita sosialita. Kenyataannya, malah lebih enak hidup sendiri dibandingkan punya suami super pelit seperti dia.Lahir dari keluarga kaya dan berpengaruh, punya beberapa cabang minimarket dan aset di mana-mana, tak otomatis

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 34

    Bagaimana Abang bisa kenal sama Ella? Dan apa yang udah dia lakukan sampai Abang berniat seperti itu kalau ketemu dengan dia?” tanyaku penasaran.“Ella itu, dulunya adalah anak buah Mak Nyah.”Kalimat pertama Bang Yunan membuatku tercengang. Sungguh ini suatu hal yang sama sekali tak kuduga.“Dia kerja di warkop Mak Nyah?” aku memastikan.“Iya. Seperti yang kau kerjakan kemarin. Cuma bedanya, Ella itu memang panjang tangan. Tapi dia cukup pintar sampai-sampai semua uang yang dia gelapkan tak terendus Mak Nyah.”“Trus apa hubungannya dengan Abang?”“Waktu Ella yang pegang warkop, kami memang cukup akrab. Aku, Ella dan Redy.”“Bang Redy?” mataku menyipit.Bang Yunan mengangguk. “Waktu itu Redy masih jadi simpanan Mak Nyah. Kami selalu nongkrong dari malam hingga ketemu pagi. Lalu, suatu hari Ella diam-diam menemuiku di rumah. Dia datang dengan memohon-mohon supaya dipinjamkan uang sebesar 50 juta. Dia bilang, untuk operasi ibu kandungnya yang sedang sakit keras. Waktu itu, karen

  • Disekap Wanita Yang Menginginkan Suamiku    BAB 33

    “Dari mana Abang tahu tentang kami? Bagaimana Abang menemukan tempat ini?” Aku memberondong pertanyaan pada Bang Yunan yang menenteng semua tas yang dulu kubawa saat kabur dari rumah.Lelaki itu sempat mengomel saat aku memintanya untuk mendobrak kamar depan, tempat di mana Redy menyimpan semua barangku. Wajar saja, waktu kami memang terbatas karena takut Redy sewaktu-waktu bisa saja pulang ke rumah. Sedangkan aku, tak mungkin mau meninggalkan semua barang bawaanku. Selain karena aku membutuhkannya, di dalam tas-tas itu juga ada banyak barang milik Andra.Kalau aku meninggalkannya, sama saja aku meninggalkan Andra. Aku pasti akan membawa dan menyimpan pakaian atau barang peninggalan Andra, sebagai kenang-kenangan.“Sebaiknya kau diam dulu! Simpan dulu semua pertanyaanmu itu sampai kita sudah berada di tempat yang lebih aman. Kalau kita sudah bisa menjauh dari sini, aku pasti akan menjawab semuanya.”Bang Yunan memasukkan semua tas ke dalam mobil. Saat aku dan anak-anakku mas

DMCA.com Protection Status