Share

Bab 9.

Gara-gara ulah dari Kak Ravi akhirnya aku terjebak dalam situasi canggung bersama Barra. Sudah hampir 15 menit perjalanan namun kami hanya diam saja. tidak ada yang berusaha untuk memulai percakapan.

Terlalu fokus dengan pemandangan diluar jendela. Aku sampai tidak menyadari jika Barra sedang memandang ke arahku. “Rum ...” panggilnya, membuatku tersentak kaget.

“Ah, iya. Ada apa Pak Barra?” jawabku dengan sedikit gagu.

Dia tersenyum. Kenapa harus semanis itu? Gumamku dalam hati saat aku melihat ke arahnya.

“Kenapa panggilnya Bapak? Panggil Barra saja. Kata Kak Ravi kita ini seumuran.”

Aku mengangguk. “Umur kamu berapa?”

“Tahun ini 28.”

“Beda setahun.”

“Masih tergolong seumuran kalau hanya beda satu tahun.”

“Hmmm,” jawabku dengan membuang muka ke arah samping. Senyuman Barra membuat ketentraman jantungku terganggu.

“Ngelamunin apa? Asik banget lihatin luar jendela terus.”

“Ngak lihat apa-apa, bengong saja. Lagian bingung mau apa?” jawabku dengan sangat jujur membuat Barra te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nurhayati
mau adopsi zain gitu maksudnya pa ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status