Share

Bab 5.

“Rumiiiiiiiiiiiii,” panggil Gista setelah membuka pintu ruanganku.

“Hmmm,” gumamku tanpa melihatnya. “Sudah mau pulang?”

“Mau sekalian bareng ngak?” tawar Gista.

Aku menggeleng. “Duluan saja, masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan dulu.”

“Dijemput Kak Ravi?”

“Kayaknya sih iya. Tadi dia kirim pesan mau sekalian jemput pas pulang kantor.”

Bukannya pulang Gista malah merebahkan dirinya di sofa. “Gak jadi pulang?” tanyaku heran.

“Malas di rumah sendirian!”

Aku menjawab dengan anggukan kemudian melanjutkan kembali sisa pekerjaan yang tinggal sedikit.

Papa dan Kak Ravi sampai Jakarta sekitar jam 7 pagi. Aku tidak ikut menjemput karena harus berangkat ke rumah sakit sebelum subuh. Tadi pagi Papa langsung pulang ke rumah. Beda dengan Kak Ravi, Manusia pecinta bekerja itu langsung menuju ke kantor.

Semalam Zain tidak bangun sama sekali. Dia tidur dengan sangat pulas di antara kami. Aku mengira Mama akan membawa Zain tidur di kamarnya. Ternyata dugaanku salah, Mama me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nurhayati
rumi udah jatuh sayang sama zain, pasti rumi dengan senang hati merawat zain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status