Share

Merasa Tak Pantas

Ponsel Rangga bergetar dengan derasnya, mengejutkan diamnya malam itu. Layar menampilkan nama Arka yang berkedip dengan mendesak. Rangga menarik napas dalam, menekan tombol hijau.

"Halo," suaranya mengambang di udara.

"Tuan," suara Arka terdengar tegang dari ujung sana. "Bayu meminta pengembalian hutang itu dua kali lipat dari yang dipinjam oleh Mayang. Jika tidak, dia menolak untuk menerima pelunasan."

Rangga merasakan urat di kepalanya menegang. "Sialan, betapa liciknya dia!" amarahnya mendidih mendengar permintaan yang tak masuk akal itu.

Arka, sejenak terdiam, mencerna kegelisahan yang menjalar dari suara Rangga. Suara deburan ombak di kejauhan makin menggencarkan suasana.

"Anda lagi di mana, Tuan?" tanyanya, nada suaranya penuh kekhawatiran.

"Di pantai," jawab Rangga lirih, seolah-olah tiap kata terbawa angin laut.

"Di pantai?" Arka mengulang, rasa ingin tahu dan kekhawatiran bercampur jadi satu. "Apa ada masalah, Tuan?"

Rangga menarik napas panjang, mengumpulkan keberani
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status