Share

Keputusan Terbaik

"Sudah kuduga sejak dulu kalau kau hanya pria payah yang menyusahkan. Sudah miskin, mandul pula. Haduuuuh, kebangetan kalau sampai manusia sepertimu masih tak punya harga diri dan bertahan di sini," sindir Mayang dengan nada sinis.

Mayang tak pernah peduli apakah ucapannya akan menyakiti orang lain atau tidak. Yang jelas, bagi dirinya, menantu gembelnya ini harus segera disingkirkan.

Sementara itu, Rangga memilih untuk segera keluar dari rumah dan menuju ke kantor. Emosinya bisa saja meledak bila terus-menerus berada di tempat itu. Ia tak tahu sampai kapan dirinya bisa menahan amarah yang sudah berada di ujung tanduk.

Pikirannya kacau. Sepanjang perjalanan, Rangga terus berpikir tentang apa yang harus dia lakukan. Apakah benar dirinya harus memilih pergi dari kehidupan wanita yang sangat ia cintai, ataukah ia bertahan?

Namun, hati kecilnya menolak untuk bertahan. Meskipun cintanya pada Febby begitu besar, Rangga tidak ingin menyaksikan wanita itu terluka dalam jangka waktu yang lama.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status