Share

Bab 74

"Katakan padaku, Rangga, kamu mau pergi ke mana? Kamu tidak sedang menghindariku, kan?" suara Febby bergetar, matanya berkaca-kaca sementara air mata mulai menelusuri pipinya yang pucat.

Dia merasa seolah-olah setiap sudut rumah ini menyembunyikan cerita duka dari pertengkaran-pertengkaran kecil yang kian menumpuk, merajam ke dalam fondasi cinta yang mungkin tak pernah benar-benar ada.

Rangga menarik napas dalam-dalam dan duduk lesu di tepi tempat tidur. Tatapannya menerawang, mencari kata-kata yang tepat, seolah berusaha menenangkan ombak kegundahan yang melanda Febby.

"Aku ada perjalanan kantor selama beberapa bulan di West Country," ucapnya pelan, mencoba memberi penjelasan namun suaranya tertimbun oleh beratnya ketidakpastian.

Febby memicingkan mata menatap ke arah suaminya. "Ini bukan karena kamu ingin menghindar kan?” tanya Febby

Rangga menggeleng, “buat apa aku menghindarimu. Kalau kamu tidak percaya, tanyakan saja pada Pak Brian tentang kebenarannya," lanjut Rangga, berboho
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status