Share

Bab 68

Febby menyentuh tangan suaminya, menggenggamnya erat sebagai simbol kekuatan dan penghiburan.

"Percayalah, kita akan baik-baik saja," bisiknya penuh keyakinan, menawarkan sebuah cahaya harapan di tengah kegelapan yang mendadak menerpa mereka.

Meskipun dokter Rangga menyampaikan kabar pahit tentang kemandulan suaminya, Febby tidak memiliki sedikit pun keinginan untuk meninggalkan sang suami.

"Pasti ada jalan lain menuju kebahagiaan," ujarnya dengan lembut.

Di ruangan yang dipenuhi aroma steril, ketegangan jelas terasa. Rangga menatap Dokter Irwan, matanya mencari jawaban, "Apakah masih ada kemungkinan kami bisa memiliki anak, Dokter?" suaranya bergetar, harap dan takut bercampur menjadi satu.

Dokter Irwan menatap Rangga dengan belas kasihan, hatinya terasa berat menyampaikan realita, "Kalian bisa mencoba bayi tabung, tetapi harus menggunakan Sperma orang lain karena milik Anda, Pak Rangga, tidak ada sama sekali. Anda dinyatakan mandul permanen, bisa jadi karena faktor genetik atau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status