Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 115 : Beliau Melewati Nyonya Muda Begitu Saja

Share

Bab 115 : Beliau Melewati Nyonya Muda Begitu Saja

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-04-16 15:52:42

Kediaman Tuan Muda Keempat.

Atas saran Tuan Putri Yinyue, Xue Ningyan memeriksakan dirinya kepada tabib kediaman. Ia merasa akan ada hal yang baik dari pemeriksaan ini.

“Aku sudah tidak datang bulan sejak bulan lalu.”

Tabib itu awalnya tertawa, “Tapi, Nyonya Muda. Bukankah ini terlalu cepat untuk memikirkan bahwa Anda sedang hamil? Memangnya sudah berapa kali Anda melakukan ‘itu’ dengan Tuan Muda?”

Xue Ningyan terdiam dengan wajah malu-malu, “Apakah aku juga harus menjawab pertanyaan yang sangat rahasia itu?”

“Tentu saja, supaya saya juga tidak terlanjur memberikan harapan yang kosong pada Nyonya Muda. Bagaimana pun ini masih terlalu awal. Usia pernikahan Anda saja baru empat bulan, tidak mungkin Anda melakukan ‘itu’ setiap malam sampai-sampai bisa hamil secepat itu, kan?”

“Aku pikir sudah lebih dari tiga kali kami melakukannya ….” Xue Ningyan mencoba berpikir dan menghitung lebih akuran.

Tabib itu terdiam dengan raut tak percaya.

“Kenapa? Kau mau bilang itu tetap tidak mungkin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 116 : Shen Qi Kehilangan Ingatan

    Zhong Li menepati janjinya setelah mengantar Shen Qi ke kamar dan menitipkannya pada Kepala Pelayan. Sedangkan Xue Ningyan sudah menunggu di tempat pertemuan sejak satu jam yang lalu. “Saya merasa bersalah karena membuat Anda menunggu selama ini, Nyonya Muda,” itulah kalimat yang pertama kali dikatakan Zhong Li saat menemuinya. Xue Ningyan tersenyum tipis tanpa ekspresi, “Aku ingin tahu kenapa suamiku jadi seperti itu, tentu saja harus sedikit bersabar.” Saat baru datang, Xue Ningyan sangat mengharapkan pertemuan dengannya. Ia ingin memeluknya dan tersenyum padanya lagi. Tapi begitu melihat dan merasakan seperti apa pandangan Shen Qi saat menatapnya begitu ia turun dari gerbong, suasana hati Xue Ningyan menjadi tidak karuan. Ia tahu ada sesuatu yang besar telah terjadi pada Shen Qi sepanjang pergi ke tempat yang jauh selama satu bulan ini. “Aku sudah menyiapkan hatiku untuk mendengar penjelasanmu, Zhong Li. Bisakah kau cepat-cepat jelaskan?” Zhong Li mengangguk ragu. “Tuan Mud

    Last Updated : 2025-04-16
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 117 : Singkirkan Lukisan Itu

    Xiao Ci masuk ke kamar Xue Ningyan sambil membawa semangkuk obat. “Nyonya Muda, Anda harus minum obat dulu sebelum beranjak tidur.”“Xiao Ci. Sudah berapa lama aku tidak minum obat lagi?” Xiao Ci terdiam sejenak sambil berpikir, “Sepertinya sudah lama sejak sebelum Tuan Muda pergi ….” “Selama itu, apa kau merasa kondisi tubuhku sudah membaik?” “Saya bahkan sampai lupa kalau dulu Nyonya Muda hampir tidak bisa hidup tanpa obat.” Xiao Ci menjawab pelan. Xue Ningyan mengulas senyum tipis, “Tapi pada akhirnya, kan. Aku tetap wanita yang bertubuh lemah.”“Apakah Anda ingin saya memanggilkan tabib?” “Tidak perlu. Aku sudah memeriksakan diri bulan lalu. Hasilnya sama saja, kok.” “Tapi bulan lalu kan, Anda masih sangat sehat, tidak seperti sekarang.” Xue Ningyan menggeleng, “Aku hanya sudah tiba di titik terlemahku saja, Xiao Ci. Nanti juga akan baik-baik saja.” Xiao Ci menghela napas pendek, “Kalau begitu, saya permisi dulu.” Krieet …! Xiao Ci menghentikan langkahnya saat melihat Sh

    Last Updated : 2025-04-17
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 118 : Pelayan yang Setia

    Saat matahari sudah keluar dari tempat persembunyiannya, Xue Ningyan sudah duduk di depan meja rias sambil dibantu Xiao Ci mempersiapkan diri. Ada banyak hal yang ingin Xue Ningyan lakukan pagi ini. Tapi dia dengar Shen Qi sudah memberi perintah agar jangan ada yang mengganggunya di ruang kerja. Padahal tujuan utama Xue Ningyan bangun begitu pagi adalah ingin bertemu Shen Qi dan membicarakan beberapa hal dengannya. Ia menatap Xiao Ci yang berdiri di belakangnya melalui cermin, lalu memanggilnya, “Xiao Ci.” “Ya, Nyonya Muda?” “Kudengar semalam kau dan Tang Yan dipanggil untuk menghadap Tuan Muda. Apakah itu benar?” Xiao Ci tidak langsung menjawab, kedua tangannya sibuk menata rambut Xue Ningyan dan menyanggulnya di atas kepala dengan rapi. Suasana kembali senyap karena Xue Ningyan tak mengucapkan apa pun lagi seolah sengaja menunggu Xiao Ci menjawabnya. “Benar …, Nyonya Muda,” jawab Xiao Ci pada akhirnya. “Apa yang kalian bicarakan?” Xiao Ci kembali berlama-lama saat menjawab

    Last Updated : 2025-04-17
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 119 : Dapatkan Kembali Hatinya Yang Kosong

    Istana Selatan. “Benarkah Shen Qi pulang dengan selamat?” Pangeran Pertama bertanya dengan suara dingin yang penuh kebencian. Ying Shi berlutut di depan kakinya tanpa sedikit pun menarik kepalanya dari menyentuh lantai. “Beliau masih hidup, Yang Mulia.” “Bagaimana dia masih hidup?!” Pangeran Pertama mulai meninggikan suaranya. “Aku mengirim pembunuh paling hebat untuk menghabisinya. Bukankah dia sempat hilang tanpa jejak? Bagaimana bisa ditemukan dalam keadaan hidup?!” Ying Shi bergeming di tempatnya, tapi ia mengeluarkan sepucuk surat terakhir yang ia terima dari mata-mata yang ditempatkan di Xinan sebelum Shen Qi kembali ke Ibukota. “Mata-mata itu mengatakan Tuan Muda Keempat ditemukan oleh orang-orang Biro Informasi di dasar jurang pegunungan Xinan.” “Dia tidak memiliki luka luar yang parah, tapi kepalanya terluka dan sepertinya parah. Dikatakan juga bahwa …, Tuan Muda Keempat kehilangan sebagian ingatannya.” Pangeran Pertama menatap ke arah Ying Shi, raut wajahnya yang sem

    Last Updated : 2025-04-18
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 120 : Ingatlah Siapa Itu Xue Ningyan

    Liu Ling mengunjungi Kediaman Shen segera setelah kembali dari Istana Selatan. Dia juga telah menerima undangan bahwa Shen Qi mengundangnya ke kediaman untuk membicarakan beberapa hal. Begitu tiba di Kediaman Shen, Kepala Pelayan langsung mengantarnya menemui Shen Qi di kamar. Padahal sudah sangat larut, tapi Shen Qi menyuruhnya datang ke kamarnya? Dengan pemikiran itu, Liu Ling mencoba untuk yakin bahwa Shen Qi memang telah kehilangan sebagian ingatannya dan bahkan melupakan istrinya. Liu Ling membuka pintu, ia melihat Shen Qi sedang berdiri di depan jendela yang terbuka sambil melihat keluar. Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun begitu berada di kamar Shen Qi. Tak lama, pria itu berbalik. Matanya menyorot tajam tanpa ekspresi. Tapi Liu Ling tahu tatapan itu menyembunyikan ribuan pertanyaan yang jawabannya masih melayang-layang. Kedua mata saling bersitatap. Liu Ling bertanya, “Kudengar kau kecelakaan dan terluka. Sekarang bagaimana keadaanmu? Kapan kau pulang? Bagaimana deng

    Last Updated : 2025-04-18
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 1 : Dua Hal Tak Terduga Datang Serempak

    "Ayah, apakah aku harus benar-benar menikah dengan paksaan seperti ini?” Xue Ningyan menunduk dengan tangan mengepal. Suasana suram dengan suara deras air hujan di luar mewarnai ketegangan di dalam Kediaman Xue yang sedang membahas pernikahan politik yang direncanakan sang Ayah untuk Ningyan. Menteri Xue meletakkan cangkirnya dengan sedikit tenaga, "Kau tidak boleh menolaknya, Ningyan. Ayah butuh kekuasaan Menteri Keuangan untuk memperkuat posisi Ayah di rapat Istana, serta mempercepat proses Ayah dipromosikan ke tingkat pejabat yang lebih tinggi." Memangnya benar, hanya karena itu? Semua pejabat di Ibu Kota Kekaisaran sudah tahu kalau Menteri Pekerjaan Umum terancam diturunkan jabatannya menjadi pejabat rendahan yang tidak punya tingkat. Semua itu berawal dari ketidakseimbangan yang terjadi di faksi Pangeran Kedua setelah Baginda Kaisar mengganti menteri di Kementerian Perang yang sangat berpengaruh di faksi Pangeran Pertama. Kementerian Pekerjaan Umum dikeluarkan dari faksin

    Last Updated : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 2 : Pertemuan Pertama

    Ningyan memasukkan selembar kertas yang baru saja ditulisnya ke dalam amplop coklat dan membubuhkan cap Keluarga Xue di tengahnya. Xiao Ci, pelayan pribadinya menunggu di samping. Ningyan memberikan amplop itu pada Xiao Ci. “Berikan ini ke Kediaman Shen untuk Tuan Muda Keempat Shen.” “Baik, Nona.” Sepeninggal Xiao Ci, Ningyan terdiam merenung. Yang dia lakukan sekarang adalah berusaha bernegosiasi dengan calon suami yang tak dikenalnya. Dia mungkin tidak punya pilihan selain menerima perjodohan itu. Tapi Shen Qi yang seorang Kepala Biro Informasi sekaligus putra dari pejabat tingkat dua, tidak mungkin mau merendahkan diri dengan menikahi gadis lemah dari keluarga pejabat tingkat empat yang rendahan. Meski dia tidak bisa melakukan apa pun sendiri, jika menghubungi Shen Qi dan membicarakan hal itu dengannya, masih ada harapan untuk membatalkannya. Jika Shen Qi menolaknya, tidak ada hal yang bisa dilakukan ayahnya untuk mempertahankan perjodohan itu. Ningyan menghela napas, meski

    Last Updated : 2025-02-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 3 : Merebut Kembali Hak Yang Harus Direbut

    Ningyan termenung sepanjang perjalanan pulang. Apa maksudnya Shen Qi tidak akan menolak perjodohan itu? Tidak mungkin pria sepertinya tertarik pada Ningyan yang hanya putri pejabat tingkat empat. “Nona, apakah ada yang mengganggumu?” Xiao Ci bertanya karena tak tahan melihat Ningyan melamun. “Xiao Ci, maukah kau menyelidiki sesuatu untukku?” “Katakan saja, Nona. Saya akan melakukannya.” “Selidiki alasan di balik Shen Qi bersikeras tidak mau menolakku.” “Baik, Nona.” Setelah pertemuan singkat itu, Xue Ningyan tidak berhenti memikirkannya. Suara tegas Shen Qi yang menunjukkan wibawa tinggi itu selalu masuk ke telinganya dengan lembut. Tatapan matanya yang senantiasa tajam juga tidak membuatnya takut atau terintimidasi. Ekspresi wajah yang datar itu juga membuat Ningyan merasa harus terus menatapnya dengan lekat. Dari pertemuan singkat itu, dia juga menyadari, Shen Qi tidak begitu keras seperti rumor yang Xiao Ci dengar, tidak begitu kejam seperti yang Xiao Ci ketahui. Ningyan m

    Last Updated : 2025-02-10

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 120 : Ingatlah Siapa Itu Xue Ningyan

    Liu Ling mengunjungi Kediaman Shen segera setelah kembali dari Istana Selatan. Dia juga telah menerima undangan bahwa Shen Qi mengundangnya ke kediaman untuk membicarakan beberapa hal. Begitu tiba di Kediaman Shen, Kepala Pelayan langsung mengantarnya menemui Shen Qi di kamar. Padahal sudah sangat larut, tapi Shen Qi menyuruhnya datang ke kamarnya? Dengan pemikiran itu, Liu Ling mencoba untuk yakin bahwa Shen Qi memang telah kehilangan sebagian ingatannya dan bahkan melupakan istrinya. Liu Ling membuka pintu, ia melihat Shen Qi sedang berdiri di depan jendela yang terbuka sambil melihat keluar. Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun begitu berada di kamar Shen Qi. Tak lama, pria itu berbalik. Matanya menyorot tajam tanpa ekspresi. Tapi Liu Ling tahu tatapan itu menyembunyikan ribuan pertanyaan yang jawabannya masih melayang-layang. Kedua mata saling bersitatap. Liu Ling bertanya, “Kudengar kau kecelakaan dan terluka. Sekarang bagaimana keadaanmu? Kapan kau pulang? Bagaimana deng

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 119 : Dapatkan Kembali Hatinya Yang Kosong

    Istana Selatan. “Benarkah Shen Qi pulang dengan selamat?” Pangeran Pertama bertanya dengan suara dingin yang penuh kebencian. Ying Shi berlutut di depan kakinya tanpa sedikit pun menarik kepalanya dari menyentuh lantai. “Beliau masih hidup, Yang Mulia.” “Bagaimana dia masih hidup?!” Pangeran Pertama mulai meninggikan suaranya. “Aku mengirim pembunuh paling hebat untuk menghabisinya. Bukankah dia sempat hilang tanpa jejak? Bagaimana bisa ditemukan dalam keadaan hidup?!” Ying Shi bergeming di tempatnya, tapi ia mengeluarkan sepucuk surat terakhir yang ia terima dari mata-mata yang ditempatkan di Xinan sebelum Shen Qi kembali ke Ibukota. “Mata-mata itu mengatakan Tuan Muda Keempat ditemukan oleh orang-orang Biro Informasi di dasar jurang pegunungan Xinan.” “Dia tidak memiliki luka luar yang parah, tapi kepalanya terluka dan sepertinya parah. Dikatakan juga bahwa …, Tuan Muda Keempat kehilangan sebagian ingatannya.” Pangeran Pertama menatap ke arah Ying Shi, raut wajahnya yang sem

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 118 : Pelayan yang Setia

    Saat matahari sudah keluar dari tempat persembunyiannya, Xue Ningyan sudah duduk di depan meja rias sambil dibantu Xiao Ci mempersiapkan diri. Ada banyak hal yang ingin Xue Ningyan lakukan pagi ini. Tapi dia dengar Shen Qi sudah memberi perintah agar jangan ada yang mengganggunya di ruang kerja. Padahal tujuan utama Xue Ningyan bangun begitu pagi adalah ingin bertemu Shen Qi dan membicarakan beberapa hal dengannya. Ia menatap Xiao Ci yang berdiri di belakangnya melalui cermin, lalu memanggilnya, “Xiao Ci.” “Ya, Nyonya Muda?” “Kudengar semalam kau dan Tang Yan dipanggil untuk menghadap Tuan Muda. Apakah itu benar?” Xiao Ci tidak langsung menjawab, kedua tangannya sibuk menata rambut Xue Ningyan dan menyanggulnya di atas kepala dengan rapi. Suasana kembali senyap karena Xue Ningyan tak mengucapkan apa pun lagi seolah sengaja menunggu Xiao Ci menjawabnya. “Benar …, Nyonya Muda,” jawab Xiao Ci pada akhirnya. “Apa yang kalian bicarakan?” Xiao Ci kembali berlama-lama saat menjawab

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 117 : Singkirkan Lukisan Itu

    Xiao Ci masuk ke kamar Xue Ningyan sambil membawa semangkuk obat. “Nyonya Muda, Anda harus minum obat dulu sebelum beranjak tidur.”“Xiao Ci. Sudah berapa lama aku tidak minum obat lagi?” Xiao Ci terdiam sejenak sambil berpikir, “Sepertinya sudah lama sejak sebelum Tuan Muda pergi ….” “Selama itu, apa kau merasa kondisi tubuhku sudah membaik?” “Saya bahkan sampai lupa kalau dulu Nyonya Muda hampir tidak bisa hidup tanpa obat.” Xiao Ci menjawab pelan. Xue Ningyan mengulas senyum tipis, “Tapi pada akhirnya, kan. Aku tetap wanita yang bertubuh lemah.”“Apakah Anda ingin saya memanggilkan tabib?” “Tidak perlu. Aku sudah memeriksakan diri bulan lalu. Hasilnya sama saja, kok.” “Tapi bulan lalu kan, Anda masih sangat sehat, tidak seperti sekarang.” Xue Ningyan menggeleng, “Aku hanya sudah tiba di titik terlemahku saja, Xiao Ci. Nanti juga akan baik-baik saja.” Xiao Ci menghela napas pendek, “Kalau begitu, saya permisi dulu.” Krieet …! Xiao Ci menghentikan langkahnya saat melihat Sh

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 116 : Shen Qi Kehilangan Ingatan

    Zhong Li menepati janjinya setelah mengantar Shen Qi ke kamar dan menitipkannya pada Kepala Pelayan. Sedangkan Xue Ningyan sudah menunggu di tempat pertemuan sejak satu jam yang lalu. “Saya merasa bersalah karena membuat Anda menunggu selama ini, Nyonya Muda,” itulah kalimat yang pertama kali dikatakan Zhong Li saat menemuinya. Xue Ningyan tersenyum tipis tanpa ekspresi, “Aku ingin tahu kenapa suamiku jadi seperti itu, tentu saja harus sedikit bersabar.” Saat baru datang, Xue Ningyan sangat mengharapkan pertemuan dengannya. Ia ingin memeluknya dan tersenyum padanya lagi. Tapi begitu melihat dan merasakan seperti apa pandangan Shen Qi saat menatapnya begitu ia turun dari gerbong, suasana hati Xue Ningyan menjadi tidak karuan. Ia tahu ada sesuatu yang besar telah terjadi pada Shen Qi sepanjang pergi ke tempat yang jauh selama satu bulan ini. “Aku sudah menyiapkan hatiku untuk mendengar penjelasanmu, Zhong Li. Bisakah kau cepat-cepat jelaskan?” Zhong Li mengangguk ragu. “Tuan Mud

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 115 : Beliau Melewati Nyonya Muda Begitu Saja

    Kediaman Tuan Muda Keempat. Atas saran Tuan Putri Yinyue, Xue Ningyan memeriksakan dirinya kepada tabib kediaman. Ia merasa akan ada hal yang baik dari pemeriksaan ini. “Aku sudah tidak datang bulan sejak bulan lalu.” Tabib itu awalnya tertawa, “Tapi, Nyonya Muda. Bukankah ini terlalu cepat untuk memikirkan bahwa Anda sedang hamil? Memangnya sudah berapa kali Anda melakukan ‘itu’ dengan Tuan Muda?” Xue Ningyan terdiam dengan wajah malu-malu, “Apakah aku juga harus menjawab pertanyaan yang sangat rahasia itu?”“Tentu saja, supaya saya juga tidak terlanjur memberikan harapan yang kosong pada Nyonya Muda. Bagaimana pun ini masih terlalu awal. Usia pernikahan Anda saja baru empat bulan, tidak mungkin Anda melakukan ‘itu’ setiap malam sampai-sampai bisa hamil secepat itu, kan?” “Aku pikir sudah lebih dari tiga kali kami melakukannya ….” Xue Ningyan mencoba berpikir dan menghitung lebih akuran. Tabib itu terdiam dengan raut tak percaya.“Kenapa? Kau mau bilang itu tetap tidak mungkin

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 114 : Beliau Mengaku Berusia Dua Puluh Tahun

    Dua hari setelahnya, Zhong Li membuka mata. Cahaya lembut matahari senja mulai beradaptasi dengan matanya.“Komandan Zhong Li, Anda sudah bangun?” seorang pria tua menyapanya. “Tuan Muda …, Tuan Muda! Bagaimana dengan Tuan Muda?” Zhong Li yang sudah tahu bahwa dirinya diselamatkan oleh orang dari markas cabang Xinan setelah nyaris mati karena bertarung habis-habisan di lereng gunung itu, segera menanyakan kabar Shen Qi yang terakhir kali jatuh ke jurang. Pria tua itu saling tatap dengan rekan yang lain—yang berusia lebih muda. Pria yang lebih muda menjawab dengan suara penuh penyesalan, “Senior Zhong Li, Anda sudah tidur selama dua hari. Sementara kami baru saja menemukan Tuan Muda pagi ini.”“Beliau tidak memiliki luka luar yang parah. Tapi, beliau …, beliau sedikit aneh, karena tidak ingat kenapa bisa berada di jurang, dan kenapa bisa berada di Xinan. Seolah-olah hal yang baru saja menimpanya itu tidak pernah terjadi, beliau juga mengaku baru berusia dua puluh tahun.”Pria tua di

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 113 : Penyergapan di Xinan

    Wilayah Xinan. Musim gugur datang lebih awal di Xinan karena cuacanya yang lebih sejuk dari wilayah-wilayah lain. Kaki-kaki kuda berlari seolah tidak menapak tanah, menunjukkan bahwa kuda itu berlari sangat kencang. Shen Qi menghentikan kudanya di tepi tebing ke enam. Sudah separuh perjalanan ia lalui di Xinan yang dingin dan terjal ini. Ia turun dari kuda dan duduk bersandar pada batang pohon yang telah hampir lapuk. Uhuk! Darah menyembur keluar dari mulutnya. Zhong Li yang baru berhenti langsung mendekatinya dan menyodorkan air minum. “Lebih baik kita beristirahat di sini, Tuan Muda. Anda sudah tidak bisa berkendara lebih jauh lagi.” Zhong Li memberi saran yang sama ke sekian kali. “Baiklah, keluarkan perbekalan terakhir kita.” Shen Qi menyeka ujung bibir dengan kasar. Ia mendongak, menatap matahari yang tertutup awan gelap. Xinan sungguh memiliki cuaca yang buruk. Beberapa jam yang lalu saat masih mendaki gunung terjal, hujan deras datang disertai guntur dan petir. Kuda y

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 112 : Tuan Putri Suka Bercanda

    “Ada keperluan apa Anda berdua mengunjungi Kediaman Tuan Muda Keempat, Tuan Putri?” tanya Xue Ningyan tanpa mengurangi kesopanannya. Sepasang pengantin baru itu saling menatap, lalu Tuan Muda Kelima membantu memberikan jawabannya. “Awalnya kami datang untuk berterima kasih pada Kakak Keempat. Tapi baru saja kami mendengar dari Kepala Pelayan bahwa beliau baru saja berangkat untuk melaksanakan tugas dari Yang Mulia Pangeran Pertama.” “Karena terlanjur datang, jadi saya dengan lancang meminta bertemu dengan Kakak Ipar saja. Apakah Kakak Ipar bersedia meluangkan waktu sebentar untuk minum teh dan berbincang dengan kami?” ‘Dia sopan sekali …,’ Xue Ningyan bergumam dalam hati. Selama tinggal di sini, dia memang belum pernah bertemu dengan kakak dan adik Shen Qi secara langsung kecuali saat menghadiri acara resmi seperti perjamuan atau pesta pernikahan. Dia bahkan juga tidak pernah menyapa mereka dengan benar. Tapi begitu berhadapan dengan satu-satunya adik laki-laki Shen Qi seperti i

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status