Share

206. Persidangan

Penulis: Diganti Mawaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Suasana ruang sidang sangat menegangkan saat itu sebab hari ini merupakan hari di mana sang hakim akan segera membacakan putusan.

Kursi-kursi peserta sidang sudah terisi. Di bagian kanan paling depan, Luisa duduk ditemani Pak Darmono, berharap putusan hakim tidak mengecewakannya. Sementara di bagian kiri, sang ibu dari terdakwa bersama Rana yang merupakan istrinya tengah menangis, tak sanggup menghadapi ini semua. Dan tangis mereka semakin pecah saat Levi yang merupakan terdakwa memasuki ruangan sidang.

Suasana tiba-tiba menjadi riuh, para awak media tak mau kehilangan kesempatan untuk mengambil gambar dan video saat Levi memasuki ruangan. Hingga di depan mereka sang hakim akan memulai sidang saat ini, barulah mereka terdiam.

Di depan sana hakim ketua membuka sidang seraya menyampaikan bahwa acara sidang kali ini adalah pembacaan putusan. Acara yang sangat ditunggu oleh semua peserta, terutama Luisa. Lagi dan lagi ibu Levi menangis, tak sanggup melihat putranya yang akan segera diberi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   207. Obat Perangsang

    Beberapa hari setelah sidang terakhir itu Luisa terus menebar senyuman. Inginnya dia bergembira bersama sang suami, tapi nyatanya dia merasakan itu seorang diri. Abdi bahkan tak mengerti apa yang terjadi beberapa hari ini setelah memperhatikan wanita yang mengaku istrinya itu terlihat tak seperti biasanya.Memang Luisa kini jadi lebih menerima, dia juga lebih semangat membuat ingatan Abdi kembali. Tak seperti sebelumnya yang diam-diam sering menangis, kadang merasa putus asa dan tak bersemangat. Namun, kali ini tidak. Luisa merasa kebahagiaan lainnya di depan mata akan segera menyusul.Sempat terjadi di suatu malam Luisa mencoba mengungkapkan kebahagiaannya itu dengan kembali menggoda sang suami. Namun, begitulah Abdi, keras kepala dan masih saja menganggap Luisa orang asing yang murahan. Tidak seperti sebelumnya terjebak dalam perangkap Luisa, kini Abdi lebih bisa menahan diri dan terus menjaga jarak bahkan setelah melihat tubuh seksi istrinya. Hingga akhirnya tak tahan, Abdi justru

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   208. Minta Lagi

    "Maafkan saya," kata Abdi begitu ia tersadar setelah mengarungi samudra dan lautan nikmat bersama sang Istri yang juga kelelahan bersamanya."Kamu itu suamiku. Jadi ngapain minta maaf? Lagian ini kewajiban kamu juga kasih nafkah sama aku." Luisa berbalik sambil memeluk guling. Ia sudah membersihkan tubuhnya, bahkan langsung mandi hadas besar, tetapi suaminya belum. Abdi masih merenung memikirkan apa yang telah mereka lalui."Maafkan saya karena belum bisa kembali seperti Abdi yang kamu kenal," katanya lagi. Luisa berbalik, lalu tersenyum."Mandi, lalu tidur. Biar besok segar lagi. Aku juga ngantuk. Suamiku perkasa sekali sampai-sampai aku kelelahan he he he ...." Luisa sudah bodo amat dengan ekspresi suaminya. Ia tidak tahan lagi untuk memejamkan mata karena ini sudah sangat malam. Keesokan paginya, Luisa keluar dari kamar dengan tubuh yang segar. Begitu juga Abdi. Mereka bergabung dengan Pak Darmono dan Nisa di ruang makan. Sudah ada bibik yang datang jam setengah enam pagi, lalu pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   209. Pemakaman

    Tanah merah sudah menggunung di atas pusara milik Pak Darmono. Mungkin sebagian keluarga sudah bisa menebak akan hal ini, tetapi mereka tidak menyangka akan secepat ini. Terutama Jelita yang begitu syok. Papanya sudah tidak ada lagi menemaninya di rumah. Bukam karena urusan bisnis, tetapi karena mereka sudah tidak berada di alam yang sama. Satu-satunya saudaranya tersisa Bu Gina dan para sepupunya yang berjumlah tiga orang. Dua minggu setelah tantenya menanyakan hubungannya dengan Syabil, kondisi Juragan Andri benar-benar drop. “Ma, Papi Andri sakit apa sebenarnya? Waktu itu kata Mama, papi sudah agak mendingan,” tanya Aryo, anak lelaki bungsu wanita itu. bagi Aryo, Vio, dan juga Meli, papa dari Jelita memang mereka panggil dengan sebutan papi. Karena papi mereka sudah tidak ada sejak mereka kecil, hanya pada Juragan Andri ketiganya menggantungkan hidup, termasuk sekolah. Sampai semuanya lulus sarjana, berkat jasa kakak dari mama mereka. Tentu saja ketiganya terpukul. Vio yang ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   210. Pengumuman dari Jelita

    Semua warga sudah pulang ke rumah masing-masing. Tenda kursi pun sudah dirapikan, ditumpuk tinggi agar besok, saat tahlilan lagi, tinggal diturunkan saja. Tikar dan karpet pun sudah masuk ke dalam rumah dan disimpan di rumah tengah. Namun, rumah juragan tidak sepi. Masih ada Udin, Yadi, Pak Hasan, bahkan Rinai masih di sana. Begitu juga Mbok Nah. Semua berkumpul di meja makan untuk berbincang sebelum semua kembali pada aktivitas masing-masing.Wajahnya pada sendu tak bercahaya. Semua sedih dengan meninggalnya majikan mereka. Suara pintu dibuka, semua menoleh ke lantai atas. Jelita turun digandeng oleh Syabil. "Mbok, buatkan saya air jahe. Tenggorokan saya sakit dan pedih banyak menangis," pinta Jelita dengan suara serak. "Boleh, Non, tunggu sebentar ya.""Mbok, nyalakan saja kompornya, terulus kembali ke sini lagi. Sambil bawa jahe aja, kupas di sini," titah Jelita lagi. Mbok Nah melakukan seperti yang diperintahkan majikannya."Bagaimana perasaan kalian? Pasti syok, sama seperti sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   211. Bekerja

    Sebulan berlalu Abdi masih dalam mode ingatan yagbbekum kembali. Luisa masih bersabar terhadap hal itu, meskipun terkadang ada rasa lelah menderanya. Dalam keadaan hamil lima bulan, ia berusaha kuat, tegar mendampingi suaminya yang belum juga mengenali dan ingat padanya. Sebuah lamaran yang ia kirim ke kantor media redaksi, dibalas oleh pihak kantor tersebut. Akhirnya, setelah sekian lama menjadi nona dan nyonya, akhirnya ia diterima bekerja. Email yang baru ia baca subuh, ternyata mengatakan bahwa ia harus diwawancara pagi ini jam delapan. Luisa pun mandi dan bergegas mengganti pakaian. Abdi sejak tadi memperhatikan istrinya yang terus sibuk dengan wajah cerah ceria . "Mau ke mana? " tanya Abdi. "Mau wawancara kerja.""Kamu lagi hamil, emangnya bisa kerja?" Luisa tersenyum, kemudian mengangguk. "Kerja jadi editor media online. Bisa dikerjakan di rumah. Dari pada nganggur, nungguin suami yang gak inget sama istri, lebih baik saya kerja. Biar otak saya fresh, sehingga bayi saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   212. Surat Wasiat

    Sudah dua bulan sejak Levi diputuskan penjara selama sepuluh tahun dan selama itu pula, istri dan mommy-nya rajin menjenguk. Rana tinggal bersama ibu mertuanya, merawat Bu Hera yang kesehatannya perlahan menurun setelah Levi dipenjara. Beberapa kali beliau terserang demam, sariawan, asam lambung, dan pernah juga terjatuh saat tersandung karpet di ruang tamu. Daya tahan tubuhnya perlahan menurun karena terus memikirkan nasib putra semata wayang yang masih sepuluh tahun kurang tiga bulan lagi mendekam di penjara. Ia merawat dengan penuh cinta kasih karena mertuanya pun juga menyayanginya layaknya anak sendiri."Hari ini kamu gak jenguk Levi?" tanya Bu Hera."Nggak, Ma. Saya jenguk sesuai jadwal saja. Kalau sesuai jadwal, gak perlu bayar ke petugas, Ma. Kalau kita diluar jadwal, jadi kena bayar uang administrasi. Sayang uangnya, lebih baik disimpan untuk Mama yang lagi kurang sehat. Bisa untuk lahiran ini nanti juga." Rana memegang perutnya yang masih rata. Bu Hera tersenyum."Benar ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   213. Rinai Mengundurkan Diri

    “Assalamualaykum.” Rinai mengucap salam dari depan pintu rumah.“Wa’alaykumussalam. Eh, Rinai. Pak, Rinai pulang!” seru Bu Surti yang tidak lain adalah ibu dari Rinai. Ia menyambut anak gadis tengah yang baru lagi ini pulang setmah setengah tahun bekerja di Juragan Andri.“Alhamdulillah, anak Bapak udah pulang.” Pak Yanto juga menyambut putrinya dengan senang. Meskipun Rinai bekerja hanya berjarak satu kilometer saja dari rumah, tetapi Rinai memabg tidak pernah pulang ke rumah. Itu perjanjian yang ia sepakati dengan Jelita sewaktu akan bekerja. Kini, ia pulang ke ruamhnya untuk melepas rindu.“Kamu ijin berapa hari?” tanya Pak Yanto pada Rinai.“Saya keluar, Pak. Bapak udah dapat kabar kan, kalau Syabil menikah dengan majikan saya. Non Jelita adalah istri Syabil. Kabar terbaru yang saya dengar, Non Jelita tengah hamil. Jadinya saya pamit untuk tidak bekerja lagi. Saya udah gak ada harapan untuk dekat dengan Syabil karean Syabil udah menjadi ayah. Bukan hanya satu bayi yang dik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   214. Kehamilan Rana

    “Assalamualaykum.” Rinai mengucap salam dari depan pintu rumah.“Wa’alaykumussalam. Eh, Rinai. Pak, Rinai pulang!” seru Bu Surti yang tidak lain adalah ibu dari Rinai. Ia menyambut anak gadis tengah yang baru lagi ini pulang setmah setengah tahun bekerja di Juragan Andri.“Alhamdulillah, anak Bapak udah pulang.” Pak Yanto juga menyambut putrinya dengan senang. Meskipun Rinai bekerja hanya berjarak satu kilometer saja dari rumah, tetapi Rinai memabg tidak pernah pulang ke rumah. Itu perjanjian yang ia sepakati dengan Jelita sewaktu akan bekerja. Kini, ia pulang ke ruamhnya untuk melepas rindu.“Kamu ijin berapa hari?” tanya Pak Yanto pada Rinai.“Saya keluar, Pak. Bapak udah dapat kabar kan, kalau Syabil menikah dengan majikan saya. Non Jelita adalah istri Syabil. Kabar terbaru yang saya dengar, Non Jelita tengah hamil. Jadinya saya pamit untuk tidak bekerja lagi. Saya udah gak ada harapan untuk dekat dengan Syabil karean Syabil udah menjadi ayah. Bukan hanya satu bayi yang dik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   260. Ekstra part

    "Ma, Kevin gak bersalah, Ma. Wanita itu memfitnah Kevin. Kevin gak tahu apa-apa soal Dion dan Kevin gak kenal wanita itu!" Kevin terus merengek pada mamanya dari balik jeruji besi. "Mama justru bingung sama kamu. Kalau kamu gak kenal, kenapa wanita bernama Elsa itu punya semua buktinya? Dia sampai punya struk pembayaran hotel, villa, bukti chat ponsel, bukti transfer, dan rekaman suara kamu berencana mencelakai lelaki bernama Dion. Mama gak bisa bantu kamu, Kevin. Mama harap kamu bertaubat! Pantas Tuhan tidak ijinkan Mama berbesan dengan Bu Rana, ternyata emang anak Mama yang gak pantas bersanding dengan putri mereka.""Mama, semua itu fitnah! Mama harus percaya Kevin." Namun yang dilakukan wanita adalah segera beranjak dari penjara. Tujuannya hari ini adalah pergi ke rumah orang tua Elsa. Ya, ia harus mendengar cerita tentang Elsa dan juga Kevin.Bu Dian terheran-heran melihat kedatangan seorang wanita yang tidak ie kenal."Ibu siapa ya?" tanya Bu Dian yang saat ini sedang menimang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   259. Pengantin dan Keputusan

    Dewasa(21+) Romi dan Mutia sudah tiba di Bali. Tiket honeymoon pemberian Elsa tentu saja saja tidak akan dilewatkan oleh keduanya. Ya, Elsa-lah yang memberikan Romi tiket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kedua suaminya. Sampai kapan pun Elsa merasa tidak akan bisa membalas semua kebaikan dan juga ketulusan suaminya. Pemuda yang menjadi tersangka atas skandal yang ia susun bersama kekasihnya Kevin. Sebuah foto dikirimkan Mutia pada Elsa sebagai informasi bahwa mereka sudah sampai di kamar pengantin yang dipesan oleh Elsa. Selamat berbulan madu. Itulah pesan yang dibalas oleh Elsa. Mutia memperlihatkan balasan pesan pada suaminya. “Aa yakin kalau Mbak Elsa baik-baik saja? kenapa diterima hadiah bulan madu seminggu ini. Mahal banget loh,. Padahal papa juga mau kasih tiket bulan madu, tapi udah keduluan Mbak Elsa,” kata Mutia tisak enak hati. Romi tersenyum hangat, lalu menarik Mutia dalam pelukannya. “Ing

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   258. Senangnya Dalam Hati, Punya Dua Istri

    “Kamu ini, Pa, gak dapat ibunya, tetap saja terobsesi dengan keluarganya. Anak sendiri masih muda, cantik kaya, malah dapatnya suami orang. Nambah anaknya pula.” Rana terus menggerutu di kursi orang tua pengantin. Wanita itu masih tidak ikhlas jika putrinya menikah dengan Romi; anak dari wanita yang dahulunya digilai suaminya. Ditambah posisi Romi saat ini masih istri dari Elsa yang baru tiga puluh dua hari yang lalu melahirkan, tentu saja pernikahan yang seperti terburu-buru ini mengundang banyak gosip di luaran sana. “Ma, anaknya saling suka, kok. Kenapa kita harus gak setuju? Romi itu anak baik. Solatnya rajin dan juga pintar. Dia belum lulus aja udah dapat kerjaan. Pernikahannya dengan Elsa itu kecelakaan, bukan seperti pernikahan lainnya. Mama gak perlu khawatir, anak perempuan kita pasti senang dan bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya.” Levi tersenyum pada para tamu undangan yang sedang berjalan ke arahnya untuk bersalaman. Di seberang kursi orang tua ada L

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   257. Mendadak Mulas

    "Selamat Pak Romi, bayinya lelaki dan lahir dengan selamat, meskipun baru delapan bulan di dalam perut.""Alhamdulillah, apa saya bisa melihat istri saya, Dok? Istri saya beneran gak papa?""Nggak papa, Pak, semuanya sehat selamat. Lagi disiapkan dulu untuk pindah kamar ya. Bayinya juga dibersihkan dulu, baru nanti bisa diazankan.""Berat badannya berapa, Dok?" tanya Bu Diana menyela."Beratnya tiga kilogram lebih dua ons. Panjangnya empat puluh sembilan. Normal semua dan tampan." Romi tersenyum senang sambil menoleh pada mertuanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak, Dok." Semua orang yang ada di sana ikut senang dengan kabar yang diberikan dokter, termasuk Luisa dan suaminya. Meski mereka tahu yang lahir bukanlah cucu dari benih anak mereka, tetapi mereka tidak keberatan dan tetap menerima Elsa. "Selamat Romi, terima kasih sudah menjaga Elsa dengan baik. Bunda gak sangka anak lelaki Bunda bisa hebat sekali seperti ini," ucap Luisa sembari memeluk putranya. Romi terharu, hingga ad

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   256. Persiapan Pernikahan

    "Mama gak habis pikir sama kamu, Elsa. Apa maksud kamu membiarkan Romi menikahi gadis bernama Mutia? Romi itu suami kamu. Dia peduli sama kamu, Elsa. Kamu hamil dan dia juga sayang sama anak kamu!" Bu Diana hampir menangis saat mengetahui kabar bahwa Romi baru saja melamar gadis bernama Mutia. "Gak adil buat Romi, Ma. Sampai saat ini saya gak tahu bagaimana saya di masa lalu. Saya juga gak ngerti hubungan saya dan Romi seperti apa. Ternyata Romi punya wanita yang ia suka, begitu juga sebaliknya. Romi terlalu baik, Ma. Gak mungkin Elsa tega mengambil Romi. Setelah anak ini lahir, Elsa akan melepas Romi. Ini sudah keputusan Elsa. Romi pun setuju. Mama gak usah khawatir, Elsa gak papa. Elsa udah anggap Romi itu adik Elsa. Benar dia sayang Elsa, tapi sebagai kakak, bukan pasangan karena Romi menyukai dan mencintai Mutia. Bulan depan mereka akan menikah, dua Minggu menjelang saya HPL, semoga saja berjalan lancar." Bu Dian memijat keningnya. Ia tidak bisa begitu saja merubah keputusan putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   255. Berdamai dengan Takdir

    "Mbak Elsa mau tinggal di sini?" Romi menatap Elsa tidak percaya."Iya, mau di sini saja nginep lagi. Rumah bunda kamu adem." Romi merapikan baju kemeja yang hari ini ia pakai ke kampus. Pemuda itu tidak keberatan saat istrinya membantu mengancingkan beberapa kancing kemeja bagian bawah. "Saya mau kuliah.""Iya, yang bilang kamu mau konser itu siapa? Kuliah aja. Aku mau di sini. Ini kan rumah suamiku." Elsa memegang kedua pipi Romi sambil tersenyum."Boleh? Kalau gak boleh, aku cium, nih!" pemuda itu tidak punya pilihan selain setuju. Elsa tertawa, lalu mengambil tas ransel Romi untuk dibawa ke depan."Aku tunggu di ruang makan ya." Romi menatap pintu yang tertutup kembali. Tidak ada debat di jantungnya, seperti bila ia berdekatan dengan Mutia. Murni sikapnya pada Elsa adalah bentuk perhatiannya sebagai suami. Ditambah Elsa yang sedang amnesia bersikap begitu baik, maka tidak ada alasan baginya untuk membalas sikap buruk Elsa sebelum kejadian kecelakaan itu. Gegas ia menyemprotkan p

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   254. Rumah Mertua

    "Halo, Bun, assalamualaikum." Elsa menyapa sembari mencium punggung tangan ibu mertuanya yang berkurang lebar. Luisa, hari ini ia kedatangan tamu spesial. "Wa'alaykumussalam." Luisa memperhatikan wajah putra dan juga menantunya bergantian."Kalian sudah makan?" "Sudah, Bunda, saya makan makanan di klinik tadi. Boleh duduk ya, Ma." "Oh, iya, duduk aja!" Luisa sedikit canggung. Ia tidak suka dengan Elsa, itu sudah jelas, tetapi Elsa yang malam ini datang ke rumahnya adalah Elsa yang tengah amnesia. "Mau minum apa?" Romi menurunkan ranselnya."Mau air putih saja. Apa saya boleh ambil sendiri ke dalam? Saya mau lihat-lihat rumah mertua." Elsa tersenyum lebar. Sekali lagi Luisa menatap Romi dengan penuh tanda tanya. Putranya itu hanya tersenyum tanpa berkata apapun ."Ada di sebelah kanan." Luisa menunjuk dapurnya. Elsa berjalan melewati mertuanya dengan sedikit membungkuk sopan. "Kenapa dia?" tanya Luisa tanpa suara pada Romi."Lagi bener," jawab Romi juga tanpa suara. Pemuda itu men

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   253. Istri Kedua

    "Gadis yang kemarin pacar Romi?" Elsa menaruh kembali gelas yang hampir saja menyentuh bibirnya. "Bukan, Ma, hanya dekat saja." Elsa meneruskan minum susu ibu hamil."Masih muda. Teman kampus?" Elsa mengangguk."Kayaknya suka Romi." Elsa tersenyum."Iya, kelihatan kok. Kalau tidak suka, mana mungkin berani ke sini hanya ingin tahu kenapa pesannya tidak dibalas." "Lalu kamu?" Bu Dian penasaran dengan raut wajah putrinya."Biasa saja. Tidak cemburu juga. Kehidupan Romi di luar sana bukan sepenuhnya menjadi urusan Elsa. Apalagi masalah hati. Elsa kira, mungkin akan bisa terus menjadi istri Romi, tetapi karena Elsa hamil dan Romi sebenarnya punya kekasih, lebih baik kami berpisah, Ma. Elsa gak papa.""Nak, k-kamu harus tarik ucapan kamu tadi," ujar Bu Dian terkejut. Elsa menggelengkan kepala."Kami masih bisa silaturahmi seperti saudara, Ma. Mama jangan khawatir." Elsa bangun dari duduknya sambil membawa piring kue berisi brownies.Bu Dian hanya bisa menatap kasihan pada putrinya. Nasib

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   252. Siapa Mutia?

    "Jadi kalian pacaran?" tanya Elsa pada Romi dan Mutia. "Kami teman, Mbak," jawab Mutia jujur. "Lalu, ada apa ke sini? Apa kamu belum tahu bahwa Romi sudah menikah?" tanya Elsa tanpa memutus pandangannya terhadap Mutia."Sudah tahu, hanya A Romi udah gak ke kampus dua hari. Saya kira sakit. Wa saya gak dibalas, hanya dibaca saja." Elsa tersenyum pada suaminya. "Karena dia sedang menjaga saya. Jangan sungkan, kalian bicara saja, saya gak mau ganggu. Saya mau istirahat.""Biar saya bantu, Mbak," ujar Romi sudah berdiri untuk memapah Elsa."Aku belum jompo." Elsa mencebik, lalu berjalan masuk ke kamar.Kini, Romi dan Mutia ada di taman belakang. Mutia canggung berduaan saja dengan Romi di rumah mertua lelaki itu."Jadi, apa yang membawa kamu sampai di sini? Kamu nekat sekali," kata Romi sambil menggaruk rambutnya yang tidak terlalu gatal. "Mutia hanya ingin tahu kabar A Romi. Karena pesan Mutia gak dibalas.""Aku gak papa, Mutia. Terima kasih atas perhatian kamu. Sekarang aku masih su

DMCA.com Protection Status