Share

212. Surat Wasiat

Sudah dua bulan sejak Levi diputuskan penjara selama sepuluh tahun dan selama itu pula, istri dan mommy-nya rajin menjenguk. Rana tinggal bersama ibu mertuanya, merawat Bu Hera yang kesehatannya perlahan menurun setelah Levi dipenjara. Beberapa kali beliau terserang demam, sariawan, asam lambung, dan pernah juga terjatuh saat tersandung karpet di ruang tamu. Daya tahan tubuhnya perlahan menurun karena terus memikirkan nasib putra semata wayang yang masih sepuluh tahun kurang tiga bulan lagi mendekam di penjara.

Ia merawat dengan penuh cinta kasih karena mertuanya pun juga menyayanginya layaknya anak sendiri.

"Hari ini kamu gak jenguk Levi?" tanya Bu Hera.

"Nggak, Ma. Saya jenguk sesuai jadwal saja. Kalau sesuai jadwal, gak perlu bayar ke petugas, Ma. Kalau kita diluar jadwal, jadi kena bayar uang administrasi. Sayang uangnya, lebih baik disimpan untuk Mama yang lagi kurang sehat. Bisa untuk lahiran ini nanti juga." Rana memegang perutnya yang masih rata. Bu Hera tersenyum.

"Benar ju
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
karla
wah syabil beneran tokcer, dlu langsung bisa hamilin jelita. sekarang langsung jadi 3 ... selamat yaa syabil jelita
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status