Share

218. Diantar Bos

Penulis: Diganti Mawaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Luisa menatap layar laptop di hadapannya dengan tatapan kosong. Sudah lebih dari seminggu setelah pertengkaran hebatnya dengan Abdi, hingga kini kedua masih terlibat perang dingin. Tak ada satu pun yang mau mengalah untuk meminta maaf.

Tak terhitung sudah berapa kali Pak Darmono atau pun Nisa memberi nasehat agar Luisa lebih bersabar menghadapi Abdi yang memang masih dalam masa pemulihan. Namun Luisa yang terlampau sakit hati, dengan bebal mengabaikan semua nasehat yang diberikan.

“Kenapa harus aku yang selalu mengalah? Harusnya yang papa nasehati itu dia, bukan aku. Sekalian minta dia buat dengarkan penjelasan orang lain dulu, sebelum marah-marah tidak jelas.” Sahut Luisa tempo hari saat Pak Darmono mengajak wanita itu putrinya itu untuk bicara empat mata soal hubungan putrinya dengan sang menantu yang tak kunjung membaik. “Di pikir yang punya hati dan bisa tersinggung dia saja apa?”

Setelah itu, Pak Darmono hanya bisa menghela napas saat melihat Luisa dan Abdi sibuk menghindar s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   219. Jonas dan Rinai

    Pria itu diperiksa oleh dokter jaga di ruang gawat darurat, yang mendiagnosis geger otak. Pria itu tidak sadarkan diri sejak dari rumah sampai rumah sakit, sempat sadar sebentar saat berada di mobil tetangga yang membawa mereka, tetapi pingsan lagi sampai di rumah sakit."Apa Nona istri atau adik Pak Jonas?" "Bukan, Dok, saya ART-nya," jawab Rinai gugup. Baru dua Minggu kerja, ia sudah dua kali bikin bosnya celaka. Pertama ia menjatuhkan buku tepat di kepala Jonas dan yang kedua, hari ini, ia tengah mengepel lantai dan masih licin, tetapi Jonas malah berlari dan terpeleset. Rinai pun sudah siap dengan konsekuensinya kalau ia dipecat. Masih mending dipecat, bagaimana kalau dipenjara?"Coba hubungi keluarganya pasien," mata dokter itu pada Rinai."Saya gak bawa HP, Dok." Rinai yang kebingungan saat Jonas pingsan, tentu saja tidak ingat akan ponselnya. "Kamu gak hapal nomor yang lain?""Ada, Dok, nomor Cici teman saya yang masukin saya kerja di rumah Pak Jonas." Salah satu perawat pun

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   220. Kilatan Kenangan

    "Non, kenapa? Mau langsung tidur atau kita mau ngobrol dulu?" tanya suamiku dengan senyuman lebar. "Ngobrol, Kang. Saya memang udah capek, tapi belum mengantuk." Aku naik ke atas ranjang baru yang dihadiahkan papa untuk kami. Untunglah kamar Kang abdi luas, sehingga kasur ukuran seratus delapan puluh itu muat di kamar. Ditambah lemari baju, sebuah rak, dan juga meja rias. Lantainya masih dari semen, sehingga ruangan di dalam rumah luas. Baik kamar, ruang tamu, ruang kumpul keluarga, dan juga dapur. Ditambah rumah Kang Abdi tanpa sekat. Aku rasa, saat nanti kami punya anak, anak-anak bisa main bola di dalam rumah."Lagi mikirin apa, Non?" tanya suamiku yang kini sudah menatapku dengan wajah manisnya. Istri mana yang tidak GR sekaligus berbunga-bunga ditatap begitu oleh suami."Lagi mikirin takdir yang membawa saya menjadi istri untuk kedua kalinya," jawabku ikut tersenyum. Kuberanikan diri untuk mengambil tangannya, lalu kegenggam erat. "Bantu saya melewati semua ini ya, Kang. Kakang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   221. Diari Milik Luisa.

    Istrinya sedang meeting zoom di halaman depan. Nampaknya begitu serius dan tidak bisa diganggu. Ia lewat saat menyapu saja, istrinya tidka menoleh. Hal itu membuatnya semakin ketar-ketir. Abdi masuk ke kamar, rencananya ia kaan meminta maaf pada Luisa dan ingin memulainya smua dari awal. Karena bosan seharian di kamar, Abdi pun membuka lemari. Ia ingin melihat album foto pernikahan yang disimpan Luisa didalam kotak. Prak! "Aduh! " Abdi menyentuh kepalanya yang pedih karena ditimpa buku tebal. Ia membolak-balikan buku bersampul merah muda itu. Ia buka berlahan dan ia menemukan tulisan Luisa. Ini diari sang Istri . Kapan istrinya menulis? Aku di sini, di kota Yogyakarta yang katanya kota akan penuh kenangan. Hal itu yang aku rasakan saat ini, tepat tiga hari aku dan Kang Abdi melewati masa honeymoon yang sebenarnya kabur di kota ini. Aku senang diajak berkeliling Yogyakarta, sepertinya Kang Abdi banyak tahu tentang kota ini. Suamiku juga sangat perhatian dan penuh kehati-hatian. Se

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   222. Ingatan

    Lembaran kedua di balik oleh Abdi diantara serangan sakit kepala itu. Ia hampir menyerah, tapi ia harus tahu isi lengkap dari istrinya. Apa saja yang sudah mereka lalui bersama dan bagaimana bisa ia tidak mengingatnya sedikit pun.Kang Abdi tidak main-main dengan ucapannya. Kami tidak jadi pergi jalan-jalan, melainkan mampir di sebuah motel yang tidak terlalu besar. Biaya sewanya saja hanya delapan puluh ribu untuk satu hari. Kamarnya tidak terlalu besar, tetapi rapi. Isi kamar standar seperti hotel bintang tiga lainnya. "Kenapa tidak balik ke hotel kita pertama saja?" tanyaku saat ia tengah membuka kancing baju gamis ini dengan napas memburu. "Kakang terlalu lapar." Suaranya bergetar menahan hasrat. Aku pun pasrah jika saat ini jilbab panjangku sudah teronggok di lantai. Kami berciuman dengan penuh kerinduan setelah mengungkapkan perasaan masing-masing. Jika kebanyakan orang mungkin akan mengungkapkan perasaan di restoran mewah atau tempat menyenangkan, tetapi kami malah di pedang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   223. Ada yang Terlupa

    "Tuan, ini makan malam ...."Prak!"Aku gak butuh perhatian dari kamu, Bangsat! Gara-gara kamu, wanita yang paling aku cintai kini menikah dengan orang lain. Kamu sialan! Wanita kampung yang gak tahu diri!" Aku mencengkeram kuat rahang kedua pipinya."Dengar, selama Luisa tidak kembali padaku, maka selama itu juga kamu akan aku siksa. Jika kamu berani lapor pada mommy, maka kamu dan bayi sialan kamu itu, akan aku buang ke jurang. Biar kamu tahu siapa Levi Mananta!" Kuhentakkan kembali tubuhnya, hingga wanita itu terhuyung. "Bereskan makanan di atas karpet ini dan jangan ada satu butir nasi pun yang tertinggal, paham!" Rana mengangguk takut. Ia mengusap perutnya yang mulai membuncit dengan gerakan naik turun. Mungkin ia berharap aku iba, tetapi ia salah. Tidak akan ada yang tahu bagaimana kejamnya seorang Levi, sampai kamu berani mengusik kesenangannya.Aku keluar dari kamar. Mommy sedang ke Singapura untuk urusan bisnis berliannya, sehingga aku bebas melakukan apa saja pada Rana. Wan

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   224. Sebuah Keluarga

    Sekian tahun kemudian."Mama, Romi hari ini ada kerjaan tugas kuliah," kata seorang pemuda berusia dua puluh satu tahun yang sedang menyantap sarapan buatan sang Mama."Iya, biasanya juga banyak tugas'kan?""Tapi ini Romi nginep di rumah Ardin." Luisa menghentikan kunyahannya. "Oh, nginep, emangnya gak bisa sampai malam aja?" Luisa tidak pernah mengijinkan putranya untuk tidur di luar, selain di rumah atau di rumah opanya. Untuk itu ia cukup kaget saat Romi meminta ijin tidak pulang. Baginya, mau pulang jam satu malam silakan saja, asalkan tidur di rumah."Maket project, Ma. Tugas kelompok. Ardin, Romi, Soni, sama Muslim. Empat orang ini yang kerja bareng sepulang kuliah nanti." Luisa menghela napas, lalu ia menoleh pada suaminya Abdi yang juga tengah mendengarkan percakapan mereka. "Bagaimana, Pa?" tanya Luisa pada suaminya. "Oke, gak papa. Lagian anak kita udah dua puluh satu tahun. Dia bisa tanggung jawab atas dirinya. Apalagi untuk kerjain tugas kuliah. Berangkat aja, Nak. Tapi

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   225. Di Rumah Sakit

    Luisa menghubungi suaminya, tetapi tidak diangkat. Wanita itu segera menyambar tas dan meluncur ke rumah sakit untuk menemui Romi. Di jalan, tangannya tidak berhenti berkali-kali menghubungi Abdi, tetapi sampai ia tiba di rumah sakit, suaminya tidak juga merespon panggilannya. Kang, Romi ada sedikit masalah di rumah sakit Bunda. Kakang ke sini ya, saya sudah di rumah sakit.SendSetelah mengirimkan pesan itu, Luisa pun turun dari mobil dan langsung menuju IGD rumah rumah. Ia tidak mendapati sang Putra berada di sana."Sus, saya mau tanya anak saya di mana ya? Maksudnya anak saya katanya nabrak calon pengantin.""Oh, itu, Bu. Ada di kamar mayat kayanya." Luisa mendelik tidak percaya. Untuk beberapa detik, ia menahan napas karena begitu takut."Sus, jangan bercanda! A-anak saya gak mungkin se-""Ibu yang sabar ya. Langsung ke sana saja dan di sana sudah banyak orang, Bu. Dari sini keluar, terus masuk lorong B. Ada di paling ujung." Luisa mengangguk paham. Dengan kedua tungkai kaki yang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   225. Rumah Sakit bagian 2

    "Luisa, k-kamu_ jadi pemuda ini anak kamu? Wah, wah ... anak lelaki kamu harus bertanggung jawab menggantikan calon suami putriku!" Luisa pun sama terkejutnya dengan pria dari masa lalu yang ia kira sudah mati di penjara, tetapi ternyata pria itu masih hidup."Gak mungkin, Edmun, anakku gak akan mau menikahi putri kamu! Tunggu, bukannya kamu belum lama keluar dari penjara? Terus, gak mungkin putri kamu yang akan menjadi pengantin. Kamu jadi bohong!" Luisa menyadari hal yang tidak biasa. Bagaimana bisa Edmun sudah punya putri yang terlihat lebih dewasa sedikit dari Romi? Batin Luisa. "Kita bicara lagi nanti Ibu Luisa dan Pak_ Pak Abdi ya. Saya mau urus pemakaman calon mantu saya dulu. Kita bertemu di kantor polisi setelah ini!""Ed_!" Abdi menahan lengan istrinya, saat wanita itu hendak menyusul Edmun."Sudah, tenang dulu, Sayang. Ini kondisinya tidak memungkinkan untuk adu mulut. Bagaimana pun anak kita menjadi salah satu penyebabnya," ujar Abdi berusaha menenangkan sang Istri. "Rom

Bab terbaru

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   260. Ekstra part

    "Ma, Kevin gak bersalah, Ma. Wanita itu memfitnah Kevin. Kevin gak tahu apa-apa soal Dion dan Kevin gak kenal wanita itu!" Kevin terus merengek pada mamanya dari balik jeruji besi. "Mama justru bingung sama kamu. Kalau kamu gak kenal, kenapa wanita bernama Elsa itu punya semua buktinya? Dia sampai punya struk pembayaran hotel, villa, bukti chat ponsel, bukti transfer, dan rekaman suara kamu berencana mencelakai lelaki bernama Dion. Mama gak bisa bantu kamu, Kevin. Mama harap kamu bertaubat! Pantas Tuhan tidak ijinkan Mama berbesan dengan Bu Rana, ternyata emang anak Mama yang gak pantas bersanding dengan putri mereka.""Mama, semua itu fitnah! Mama harus percaya Kevin." Namun yang dilakukan wanita adalah segera beranjak dari penjara. Tujuannya hari ini adalah pergi ke rumah orang tua Elsa. Ya, ia harus mendengar cerita tentang Elsa dan juga Kevin.Bu Dian terheran-heran melihat kedatangan seorang wanita yang tidak ie kenal."Ibu siapa ya?" tanya Bu Dian yang saat ini sedang menimang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   259. Pengantin dan Keputusan

    Dewasa(21+) Romi dan Mutia sudah tiba di Bali. Tiket honeymoon pemberian Elsa tentu saja saja tidak akan dilewatkan oleh keduanya. Ya, Elsa-lah yang memberikan Romi tiket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kedua suaminya. Sampai kapan pun Elsa merasa tidak akan bisa membalas semua kebaikan dan juga ketulusan suaminya. Pemuda yang menjadi tersangka atas skandal yang ia susun bersama kekasihnya Kevin. Sebuah foto dikirimkan Mutia pada Elsa sebagai informasi bahwa mereka sudah sampai di kamar pengantin yang dipesan oleh Elsa. Selamat berbulan madu. Itulah pesan yang dibalas oleh Elsa. Mutia memperlihatkan balasan pesan pada suaminya. “Aa yakin kalau Mbak Elsa baik-baik saja? kenapa diterima hadiah bulan madu seminggu ini. Mahal banget loh,. Padahal papa juga mau kasih tiket bulan madu, tapi udah keduluan Mbak Elsa,” kata Mutia tisak enak hati. Romi tersenyum hangat, lalu menarik Mutia dalam pelukannya. “Ing

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   258. Senangnya Dalam Hati, Punya Dua Istri

    “Kamu ini, Pa, gak dapat ibunya, tetap saja terobsesi dengan keluarganya. Anak sendiri masih muda, cantik kaya, malah dapatnya suami orang. Nambah anaknya pula.” Rana terus menggerutu di kursi orang tua pengantin. Wanita itu masih tidak ikhlas jika putrinya menikah dengan Romi; anak dari wanita yang dahulunya digilai suaminya. Ditambah posisi Romi saat ini masih istri dari Elsa yang baru tiga puluh dua hari yang lalu melahirkan, tentu saja pernikahan yang seperti terburu-buru ini mengundang banyak gosip di luaran sana. “Ma, anaknya saling suka, kok. Kenapa kita harus gak setuju? Romi itu anak baik. Solatnya rajin dan juga pintar. Dia belum lulus aja udah dapat kerjaan. Pernikahannya dengan Elsa itu kecelakaan, bukan seperti pernikahan lainnya. Mama gak perlu khawatir, anak perempuan kita pasti senang dan bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya.” Levi tersenyum pada para tamu undangan yang sedang berjalan ke arahnya untuk bersalaman. Di seberang kursi orang tua ada L

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   257. Mendadak Mulas

    "Selamat Pak Romi, bayinya lelaki dan lahir dengan selamat, meskipun baru delapan bulan di dalam perut.""Alhamdulillah, apa saya bisa melihat istri saya, Dok? Istri saya beneran gak papa?""Nggak papa, Pak, semuanya sehat selamat. Lagi disiapkan dulu untuk pindah kamar ya. Bayinya juga dibersihkan dulu, baru nanti bisa diazankan.""Berat badannya berapa, Dok?" tanya Bu Diana menyela."Beratnya tiga kilogram lebih dua ons. Panjangnya empat puluh sembilan. Normal semua dan tampan." Romi tersenyum senang sambil menoleh pada mertuanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak, Dok." Semua orang yang ada di sana ikut senang dengan kabar yang diberikan dokter, termasuk Luisa dan suaminya. Meski mereka tahu yang lahir bukanlah cucu dari benih anak mereka, tetapi mereka tidak keberatan dan tetap menerima Elsa. "Selamat Romi, terima kasih sudah menjaga Elsa dengan baik. Bunda gak sangka anak lelaki Bunda bisa hebat sekali seperti ini," ucap Luisa sembari memeluk putranya. Romi terharu, hingga ad

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   256. Persiapan Pernikahan

    "Mama gak habis pikir sama kamu, Elsa. Apa maksud kamu membiarkan Romi menikahi gadis bernama Mutia? Romi itu suami kamu. Dia peduli sama kamu, Elsa. Kamu hamil dan dia juga sayang sama anak kamu!" Bu Diana hampir menangis saat mengetahui kabar bahwa Romi baru saja melamar gadis bernama Mutia. "Gak adil buat Romi, Ma. Sampai saat ini saya gak tahu bagaimana saya di masa lalu. Saya juga gak ngerti hubungan saya dan Romi seperti apa. Ternyata Romi punya wanita yang ia suka, begitu juga sebaliknya. Romi terlalu baik, Ma. Gak mungkin Elsa tega mengambil Romi. Setelah anak ini lahir, Elsa akan melepas Romi. Ini sudah keputusan Elsa. Romi pun setuju. Mama gak usah khawatir, Elsa gak papa. Elsa udah anggap Romi itu adik Elsa. Benar dia sayang Elsa, tapi sebagai kakak, bukan pasangan karena Romi menyukai dan mencintai Mutia. Bulan depan mereka akan menikah, dua Minggu menjelang saya HPL, semoga saja berjalan lancar." Bu Dian memijat keningnya. Ia tidak bisa begitu saja merubah keputusan putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   255. Berdamai dengan Takdir

    "Mbak Elsa mau tinggal di sini?" Romi menatap Elsa tidak percaya."Iya, mau di sini saja nginep lagi. Rumah bunda kamu adem." Romi merapikan baju kemeja yang hari ini ia pakai ke kampus. Pemuda itu tidak keberatan saat istrinya membantu mengancingkan beberapa kancing kemeja bagian bawah. "Saya mau kuliah.""Iya, yang bilang kamu mau konser itu siapa? Kuliah aja. Aku mau di sini. Ini kan rumah suamiku." Elsa memegang kedua pipi Romi sambil tersenyum."Boleh? Kalau gak boleh, aku cium, nih!" pemuda itu tidak punya pilihan selain setuju. Elsa tertawa, lalu mengambil tas ransel Romi untuk dibawa ke depan."Aku tunggu di ruang makan ya." Romi menatap pintu yang tertutup kembali. Tidak ada debat di jantungnya, seperti bila ia berdekatan dengan Mutia. Murni sikapnya pada Elsa adalah bentuk perhatiannya sebagai suami. Ditambah Elsa yang sedang amnesia bersikap begitu baik, maka tidak ada alasan baginya untuk membalas sikap buruk Elsa sebelum kejadian kecelakaan itu. Gegas ia menyemprotkan p

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   254. Rumah Mertua

    "Halo, Bun, assalamualaikum." Elsa menyapa sembari mencium punggung tangan ibu mertuanya yang berkurang lebar. Luisa, hari ini ia kedatangan tamu spesial. "Wa'alaykumussalam." Luisa memperhatikan wajah putra dan juga menantunya bergantian."Kalian sudah makan?" "Sudah, Bunda, saya makan makanan di klinik tadi. Boleh duduk ya, Ma." "Oh, iya, duduk aja!" Luisa sedikit canggung. Ia tidak suka dengan Elsa, itu sudah jelas, tetapi Elsa yang malam ini datang ke rumahnya adalah Elsa yang tengah amnesia. "Mau minum apa?" Romi menurunkan ranselnya."Mau air putih saja. Apa saya boleh ambil sendiri ke dalam? Saya mau lihat-lihat rumah mertua." Elsa tersenyum lebar. Sekali lagi Luisa menatap Romi dengan penuh tanda tanya. Putranya itu hanya tersenyum tanpa berkata apapun ."Ada di sebelah kanan." Luisa menunjuk dapurnya. Elsa berjalan melewati mertuanya dengan sedikit membungkuk sopan. "Kenapa dia?" tanya Luisa tanpa suara pada Romi."Lagi bener," jawab Romi juga tanpa suara. Pemuda itu men

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   253. Istri Kedua

    "Gadis yang kemarin pacar Romi?" Elsa menaruh kembali gelas yang hampir saja menyentuh bibirnya. "Bukan, Ma, hanya dekat saja." Elsa meneruskan minum susu ibu hamil."Masih muda. Teman kampus?" Elsa mengangguk."Kayaknya suka Romi." Elsa tersenyum."Iya, kelihatan kok. Kalau tidak suka, mana mungkin berani ke sini hanya ingin tahu kenapa pesannya tidak dibalas." "Lalu kamu?" Bu Dian penasaran dengan raut wajah putrinya."Biasa saja. Tidak cemburu juga. Kehidupan Romi di luar sana bukan sepenuhnya menjadi urusan Elsa. Apalagi masalah hati. Elsa kira, mungkin akan bisa terus menjadi istri Romi, tetapi karena Elsa hamil dan Romi sebenarnya punya kekasih, lebih baik kami berpisah, Ma. Elsa gak papa.""Nak, k-kamu harus tarik ucapan kamu tadi," ujar Bu Dian terkejut. Elsa menggelengkan kepala."Kami masih bisa silaturahmi seperti saudara, Ma. Mama jangan khawatir." Elsa bangun dari duduknya sambil membawa piring kue berisi brownies.Bu Dian hanya bisa menatap kasihan pada putrinya. Nasib

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   252. Siapa Mutia?

    "Jadi kalian pacaran?" tanya Elsa pada Romi dan Mutia. "Kami teman, Mbak," jawab Mutia jujur. "Lalu, ada apa ke sini? Apa kamu belum tahu bahwa Romi sudah menikah?" tanya Elsa tanpa memutus pandangannya terhadap Mutia."Sudah tahu, hanya A Romi udah gak ke kampus dua hari. Saya kira sakit. Wa saya gak dibalas, hanya dibaca saja." Elsa tersenyum pada suaminya. "Karena dia sedang menjaga saya. Jangan sungkan, kalian bicara saja, saya gak mau ganggu. Saya mau istirahat.""Biar saya bantu, Mbak," ujar Romi sudah berdiri untuk memapah Elsa."Aku belum jompo." Elsa mencebik, lalu berjalan masuk ke kamar.Kini, Romi dan Mutia ada di taman belakang. Mutia canggung berduaan saja dengan Romi di rumah mertua lelaki itu."Jadi, apa yang membawa kamu sampai di sini? Kamu nekat sekali," kata Romi sambil menggaruk rambutnya yang tidak terlalu gatal. "Mutia hanya ingin tahu kabar A Romi. Karena pesan Mutia gak dibalas.""Aku gak papa, Mutia. Terima kasih atas perhatian kamu. Sekarang aku masih su

DMCA.com Protection Status