Share

216. Flash Back

“Pa.” pinta Luisa memohon.

Namun, tatapan memohon putrinya yang biasanya selalu berhasil membuat pria paruh baya itu luluh, tak sedikit pun membuat hati Pak Darmono tergerak dan menarik perkataannya.

Setelah tempo hari dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang kembali drop, Pak Darmono benar-benar melarang Luisa menemui Abdi. Jangankan menginjakkan kaki ke rumah sakit, sekadar keluar rumah pun wanita itu tak diberi ijin. Hal itu jelas menyiksanya. Selain tak ingin melewatkan sedikit pun perkembangan Abdi pasca koma, Luisa takut, jika dia terlalu lama tak mengunjungi Abdi, pria itu benar-benar tak akan mengingatnya lagi.

“Tolong jangan begini, Pa. Biarkan aku menemui Kang Abdi seperti biasa.”

“Papa bilang tidak, ya berarti tidak Luisa. Harus berapa kali papa mengatakannya supaya kamu bisa mengerti?”

“Aku sudah baik-baik saja,” ujar Luisa bersikeras.

“Tempo hari kamu juga mengatakan itu, tapi apa? Nyatanya kamu drop lagi dan harus kembali di larikan ke rumah sakit kan?”

“It
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status