Share

183. Pak Ramdan Versus Bu Hera

"Rumah jadi wangi masakan enak gini," kata Levi begitu ia membuka pintu rumah. Kemarin ia boleh keluar dari rumah sakit dan hari ini ia kembali ke Jakarta. Tentu tidak lupa alat nebulezer yang harus selalu ia bawa ke sana kemari. Alat yang akan sangat berguna jika sesaknya kambuh.

"Apa yang kamu lakukan, Rana?" tanya Levi yang tiba-tiba sudah berada di belakang tubuh wanita yang tengah memakai celemek, berdiri di depan kompor. Rana menoleh terkejut.

"Eh, ya ampun, Tuan dan Mama udah sampai. Saya gak dengar suara mobilnya," kata Rana sedikit gugup. Ia tidak berani menatap wajah suaminya yang sudah lebih segar dari pada terakhir ia lihat di rumah sakit, seminggu yang lalu. Rana mengeringkan tangannya, lalu mencium punggung tangan suami dan mertuanya bergantian.

"Saya sudah larang jangan masak, tetapi Mbak Rana mau masak juga. Katanya masak buat suami yang mau pulang. Itu suami udah pulang, Mbak. Katanya kangen, udah sana antar suami ke kamar." Bibik menggoda habis-habisan. Bukan hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Diganti Mawaddah
ronrong terus anaknya ya
goodnovel comment avatar
karla
baguslah, di tahan dan kena hiv. punya bapak dan saudara kok yaa bikin sengsara aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status