Share

186. Usaha Pak Ramdan

Di lain tempat, betapa terkejutnya Pak Ramdan, saat ia menjenguk Adis dan keadaan putrinya itu sangat jauh dari kata baik. Rambut Adis yang panjang, kini sudah dipotong pendek. Lebih tepatnya dipotong asal dan hasilnya sangat menyedihkan. Pria itu dapat menebak bahwa yang melakukan jhalmiji pada putrinya adalah sesama napi di dalam sel. Pria tua itu hanya bisa mengelus dada iba.

"Adis mau keluar dari sini, Pak. Bantu Adis, Pak. Adis gak mau dipenjara, Pak. Adis mau pulang, mau tidur di rumah. Di sini jorok, dingin, makanannya juga gak enak. Adis mau pulang, Pak. Cepet telepon Rana, bilang dia harus bebaskan Adis kalau masih mau dianggap anak oleh Bapak. Kalau Bapak gak ancam, Rana gak akan mau nolongin!" Pak Ramdan hanya bisa menghela napas.

"Tadi waktu Bapak di jalan, suami Rana telepon. Katanya akan kirim pengacara untuk kasus kamu karena mereka gak ada uang segitu banyak," kata Pak Ramdan nelangsa.

"Lalu Bapak percaya?" tanya Adis.

"Bapak bisa apa kalau mereka bilang gitu? Bapak ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status