Share

192. Kissing

“To-tolong!”

Kaki Nisa bergetar hebat. Nyaris tak mampu menopang tubuhnya sendiri andai wanita itu tak perpegangan pada meja yang ada di dekatnya.

“Ini— sakit sekali,” erang Nisa nyaris menangis sambil menyentuh perutnya yang terasa nyeri luar biasa.

Niat hati hendak mengambil air wudu untuk menjalankan sholat isya berjamaah dengan suaminya yang telah menunggu di kamar, Nisa lagi-lagi justru mengalami kontraksi.

Jika sebelum-sebelumnya kontraksi yang dia alami sakitnya timbul tenggelam, berbeda dengan kali ini. Sakitnya benar-benar tak bisa di deskripsikan. Saking sakitnya, wanita itu bahkan sampai tak punya tenaga lagi untuk meminta bantuan.

Nisa menangis. Mencoba menggapai apa pun agar tak jatuh, sampai tak sengaja menjatuhkan vas bunga yang sebelumnya terpajang rapi di atas meja.

“Ya Tuhan! Nisa!”

Pak Darmono yang baru saja keluar dari kamar karena mendengar suara gaduh, langsung terpekik kaget melihat Nisa yang kesakitan. Pun pecahan vas yang untungnya tidak mengenai kaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
karla
mulut boleh menolak, pikiran boleh lupa. tapi badan dan hati gak mungkin lupa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status