Share

182. Tamu Tak Diundang

"Adis, Pak Darmono sakit HIV," kata Pak Ramdan pada putrinya yang sedang asik menonton televisi. Sontak Adis menoleh dengan kaget.

"HIV? Bapak yakin?"

"Iya, informasinya akurat dan beberala ajudannya juga diminta periksa. Mereka hasilnya negatif. Sekarang tinggal kamu dan Bapak. Kita berdua terakhir berhubungan dengan dekat juragan. Kamu malah kasih perawan kamu sama tua Bangka sialan itu. Kini, kalau kamu tertular, itu pasti karena juragan dan kita bisa minta ganti rugi berupa uang."

"Pak, saya yakin gak papa. Jangan panik gitu, nanti malah beneran kenyataan tertular. Udah ah, saya mau nonton. Kalau mau saya periksa, uangnya mana? Saya udah gak punya uang. Udah dikasih semua sama Nyai Larsih yang gak bikin apa-apa juga buat saya. Uangnya diambil, tapi Jelita gak diguna-guna. Bukan cuma pejabat doang yang doyan korupsi, ternyata dukun santet juga." Pak Ramdan hanya bisa menghela napas. Benar juga apa kata Adis, jika mau periksa maka butuh uang dan uangnya pasti tidak sedikit.

"Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status