Share

Bab 181 Jatuh hati dan patah hati bersamaan

Sore itu, Nuha dan Aruni tengah duduk di depan teras rumah sembari mengobrol. Nuha dan rombongan keluarga Dash pulang dari bandara sekitar pukul dua siang. Salwa pun barusaja diantar oleh Daniel ke pondok pesantren.

Tanpa sungkan Salwa memintanya untuk mengantarnya. Entah mengapa, ia lebih merasa nyaman jika diantar olehnya. Meskipun dalam perjalanan hening. Daniel pun memahami perasaannya. Ia memang sabar ketika berada di sisinya. Salwa hanya bergumam sesekali ketika Daniel bercerita.

Usai mengantar Salwa ke pondok, Daniel kembali ke rumah Nuha. Ia berada di sana karena merasa betah berlama-lama dengan si kembar tiga. Anak-anak Nuha sangat menyayanginya. Sehingga mereka selalu memaksa om mereka untuk menginap di sana.

Bik Ningsih membawakan dua cangkir teh hangat dan menaruhnya di atas meja yang berada di antara Nuha dan Aruni.

“Makasih, Bik,” ucap Nuha tersenyum pada Bik Ningsih.

“Sama-sama Mbak Nuha,” jawabnya sedikit membungkuk lalu masuk ke dalam lagi.

Di sela-sela menikmati teh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status