Share

Bab 182 Luka yang tak kasat mata (2)

“Hei, kamu! Kamu sehat? Kamu baru datang kok sudah balik lagi. Kamu tau gak padahal aku nunggu kamu …

Aku kira kamu beneran bakal datang ke rumahku. Mana janjimu? Katanya kamu mau ngelamar aku kalau udah sukses …

Hum, kamu emang tukang ngibul!”

Gadis bertubuh berisi itu terus bermonolog di tengah keheningan malam.

Sama sekali tak ada rasa takut berada di pemakaman yang sepi. Justru ia takut ketika pulang dan ia benar-benar sadar jika lelaki yang ia nantikan sudah tiada.

“Kamu tau gak? Sekarang aku kuliah sudah tingkat tiga. Mungkin setahun lagi aku bakalan jadi dokter… mengambil spesialis, lalu … aku menikah,”-

“Eh, kamu masih inget gak? Waktu kita nyanyi di kafe pas perpisahan? Kita duet bareng tau! Untung suaramu bagus! Suaraku yang jelek terselamatkan. Eh, aku masih ada videonya. Aku upload di media sosial tau! Ditag in sama teman-teman sekelas.”

Gadis itu benar-benar tenggelam dalam kesedihan. Ia berbicara sendiri namun ia merasa tengah berbicara dengan Acep.

Gadis itu mengeluarka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status