Share

Bab 152 Duel pendekar silat

“Bibik!”

Sepanjang bekerja di rumah Nuha, Bik Ningsih hanya beberapa kali mendengar Nuha berteriak. Dulu saat mau melahirkn Farrel dan sekarang mau melahirkan apa. Pasti sesuatu yang teramat penting.

Bergegas, meski tersandung dengan kaki sendiri Bik Ningsih langsung berlari menuju sumber suara yakni lantai dua kamar majikannya. Meski perasaannya campur sari namun ia tetap profesional sebab hanya majikan terakhir ini yang memberikan gaji besar serta baik hati pada asisten rumah tangga.

Bik Ningsih memakai kerudungnya asal dan langsung berlari dan mendaratkan kakinya menuju elevator agar cepat sampai di lantai dua. Jika melalui anak tangga bisa-bisa tubuhnya gempor dan punggungnya sakit encok.

“Ada apa Mbak?” tanya Bik Ningsih dengan nafas ngos-ngosan, harap-harap cemas sebab ia punya dosa. Dan, ia harus mengaku dosa di hadapan majikannya atas perbuatannya mengambil gamis abaya miliknya.

Pemandangan pertama yang Bik Ningsih lihat, ialah Nuha sedang mematut di depan cermin sembari mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
terungkap sudah... hehehe.. next kak...
goodnovel comment avatar
Fatmawati Paseng
makin seru ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status