Beranda / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 151 Terungkapnya sebuah rahasia

Share

Bab 151 Terungkapnya sebuah rahasia

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-13 10:19:40

Darren nyaris meledak melihat kedatangan adiknya yang membawa adik iparnya saat malam sudah larut. Ia ingin sekali menampar wajahnya sebab sudah seenak jidat membawa seorang anak perawan bersamanya. Apalagi malam itu malam minggu. Siapapun akan mengira jika Daniel dan Salwa tengah menghabiskan malam minggu bersama.

Dan apa yang dilakukan sepasang muda mudi saat malam minggu selain berpacaran, kencan dan …

Darren buru-buru beristighfar ketika pikirannya berkelana jauh, sangat jauh. Hingga membuatnya berpikir yang tidak-tidak. Melihat iparnya, rasanya tak mungkin gadis itu melakukan hal-hal di luar batas norma dan agama. Namun mengingat adiknya, pikirannya menjadi buruk kembali. Adiknya tak bisa dipercaya melihat track record nya sebagai mantan cassanova.

Tatapan Darren langsung terhunus pada adiknya yang terlihat tenang. Namun seketika gemuruh amarahnya meredup ketika mengamati lamat-lamat penampilan mereka berdua. Sorot tatapannya yang tajam bergerak-gerak mirip agen intelijen yang se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Roka
interesting more
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 152 Duel pendekar silat

    “Bibik!”Sepanjang bekerja di rumah Nuha, Bik Ningsih hanya beberapa kali mendengar Nuha berteriak. Dulu saat mau melahirkn Farrel dan sekarang mau melahirkan apa. Pasti sesuatu yang teramat penting.Bergegas, meski tersandung dengan kaki sendiri Bik Ningsih langsung berlari menuju sumber suara yakni lantai dua kamar majikannya. Meski perasaannya campur sari namun ia tetap profesional sebab hanya majikan terakhir ini yang memberikan gaji besar serta baik hati pada asisten rumah tangga. Bik Ningsih memakai kerudungnya asal dan langsung berlari dan mendaratkan kakinya menuju elevator agar cepat sampai di lantai dua. Jika melalui anak tangga bisa-bisa tubuhnya gempor dan punggungnya sakit encok.“Ada apa Mbak?” tanya Bik Ningsih dengan nafas ngos-ngosan, harap-harap cemas sebab ia punya dosa. Dan, ia harus mengaku dosa di hadapan majikannya atas perbuatannya mengambil gamis abaya miliknya.Pemandangan pertama yang Bik Ningsih lihat, ialah Nuha sedang mematut di depan cermin sembari mema

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 153 Rivalku, guruku

    “Woahhh!” seru Farah dan Asyraf melihat duel silat yang terjadi di antara nenek dan tantenya. Saking antusias mereka bertepuk tangan. Tepuk tangan semakin membahana karena Daniel dan pekerja rumah tangga ikut meramaikan suasana, bertepuk tangan. Namun mereka masih asik bertanding.Nuha memilih bergeming. Entah mengapa perasaannya bukan senang melihat ke dua wanita yang ia sayangi pandai bela diri. Ia justru merasa sedih karena ia tak menguasai bela diri. Ia hanya mampu self defense yang diajarkan oleh suaminya.Darren yang peka terhadap perasaan istrinya langsung mendekatinya, meraih pinggangnya. Hingga Nuha mendongak dan tatapan mereka beradu. Darren sebetulnya ingin bertanya padanya, apakah Nuha pun pandai bela diri seperti mereka namun niat segera diurungkan.Kecelakaan malam di mana Darren merudapaksa dirinya tidak akan terjadi jika Nuha pandai bela diri. Mengingat peristiwa tersebut, Darren merasa bersalah. Ia menatap dalam manik bulat hitam tersebut. “You are beautiful just the

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 154 Turnamen basket

    Karena Koko Jimmie memanggilnya, Daniel terpaksa masuk kembali ke dalam sebuah ruangan tamu paviliun yang sudah diisi oleh jemaah, para mualaf yang belajar mengaji alquran.Ingin memaki Koko Jimmie rasanya sesuatu hal yang musykil. Mengapa takdir di luar dugaan menghampirinya. Mengapa harus dipertemukan dengan sosok rivalnya di sana. Sejumlah kata ‘mengapa’ mendenging di telinganya.Ilham memutus kontak mata dengannya lebih dulu, ia memilih membuka mushaf alquran dan membacanya dalam hati. Entah ia tengah melakukan semacam selebrasi karena dipertemukan dengan Daniel dalam kondisi seperti itu. Ia guru dan Daniel hanya murid baru yang sangat, sangat amatir.Daniel duduk di samping seorang pria paruh baya keturunan Singapura-Spanyol. Pria bermata sipit tersebut menyapa Daniel dengan menggunakan bahasa asing, mengira Daniel seratus persen berasal dari produk luar negeri padahal keturunan China-Jawa-Aussie.Kinan bermata sipit sebab ibunya seorang keturunan Cindo sehingga menurunkan mata s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 155 We need to talk!

    Pagi itu salah satu santri berlari tergopoh-gopoh menuju kamar asrama santriwati. Ia tengah mencari Salwa Salsabila. Seseorang datang bertamu padanya. “Kenapa Teh? Dikejar herder bukan?” Di depan pintu Neng Mas bersedekap dada melihat kedatangan musyrifah. “Bukan, dikejar anjing rabies.” Siti menjawab asal. Ia mulai mengatur nafasnya. “Di mana Teh Salwa?” Neng Mas menunjuk dengan dagunya seseorang yang dicari oleh Siti. Siti menggeleng ribut melihat kelakuan santriwati yang tengah mengepel lantai sembari berjoget dan menjadikan alat pengepel standing mikrofon. Sepertinya Siti harus mengiyakan perkataan Shafiyah tentang gadis bertahi lalat bahwa gadis itu gadis hiperaktif dan asik dengan dunianya sendiri. Pikiran Siti mulai disibukkan oleh prasangka yang buruk. Eh hem, Siti berdehem agar Salwa menyadari kehadirannya. Salwa menoleh kemudian melanjutkan aktivitasnya mengepel kamar asrama. Hari itu hari jumat, semua santriwati libur mengaji. Sebagian dari mereka menghabiskan waktu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 156 Pemandangan yang tak senonoh

    “Halo Daniel!” seru Winda, salah satu wanita muda yang sedari tadi teriak-teriak tak karuan mendukung tim Daniel Dash. Ia melambaikan tangannya ke arah Daniel disertai mengibaskan rambutnya yang panjang dengan gerakan seduktif. “Hai, Dd! You look awesome!” seru wanita bernama Lin di sebelahnya. Seperti halnya Winda, Lin pun melakukan hal serupa pada Daniel, menyapa dan melambaikan tangannya dengan genit. Daniel hanya menoleh sedetik kala mendengar sapaan mereka. Ia kembali berjalan menghampiri Salwa yang tengah fokus bermain game di ponselnya. Saking fokus bermain game, Salwa tak menyadari kedatangannya. Para wanita muda itu terlihat kecewa karena diabaikan oleh seorang Daniel Dash. Pun, raut wajahnya makin terlihat kecewa saat melihat Daniel mendekati gadis yang mereka bully tadi. “Hei, Lin, apa aku tak salah lihat, si Daniel ngedeketin gadis bertompel.” Winda bersedekap tangan di dada. Pemandangan yang aneh menurutnya. “Bener, dia nyamperin itu makhluk,” tukas teman di sebelahn

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 157 Luka lama

    Turnamen basket antar alumni dimenangkan oleh tim Daniel Dash. Riuh tepuk tangan membahana kala sang kapten mewakili timnya menerima penghargaan, piala berkaki dan medali.Daniel Dash terlihat sumringah dan mencium medali dengan penuh kebanggaan. Usai melakukan selebrasi bersama kawan-kawannya, ia buru-buru pergi ke kamar mandi. Ia akan mengganti pakaiannya karena tak ingin membuat Salwa menunggunya lama.Melihat kepergian Daniel, salah satu teman satu tim memanggilnya.“Daniel, tunggu! Kita belum menentukan di mana tempat kita merayakan kemenangan kita.”Daniel menoleh dan kembali menghampiri kawannya. Biasanya memang perayaan merupakan hal yang lumrah ketika mereka memenangkan turnamen.“Sorry, aku hampir lupa.”Daniel duduk dan bergabung kembali bersama kawan-kawannya. “Tapi, sorry ya Bro! Sepertinya aku tidak akan ikut merayakan kali ini. Aku harus pulang, besok aku harus pergi ke Kanada. Kalau kalian mau aku yang traktir, nanti aku TF.”Daniel berkata demikian setelah melirik ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 158 Sebuah janji

    Kini Daniel dan Salwa berada di dalam sebuah kedai eskrim. Tersesat!Sebelum kepergian Daniel ke Kanada, Salwa berniat menyempatkan diri ingin mengobrol dengannya seperti pesan yang disampaikan oleh Kinan padanya.Hanya saja waktu Daniel sangat sibuk karena ikut turnamen sehingga dirinya terpaksa menunggunya hingga turnamen selesai.Barulah setelah turnamen mereka menaiki kendaraan yang dikemudikan Daniel. Hanya saja langit tak bersahabat sore itu.Salwa mengira awan cumulonimbus yang berarak di langit akan terbang ditiup angin ke arah lain sehingga hujan takkan turun di sana. Namun prediksinya keliru, awan pembawa hujan tadi betah tinggal di langit yang menaungi mereka.Akhirnya mereka terdampar di sana, di kedai es krim.Mereka duduk di meja yang terdiri dari dua bangku. Karena setiap meja memang disediakan dua bangku. Yang tersisa hanyalah meja yang berada dekat dengan jendela kedai. “Mau pesan apa?”Daniel membuka menu es krim yang dijual di kedai tersebut, lalu menatap gadis itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 159 Membesuk kekasih hati

    Seorang wanita paruh baya dalam balutan kemeja dan sepan selutut serta rambut yang disanggul berjalan menuju kediaman Jonathan sore itu.Usianya boleh tua namun cara berpenampilannya yang trendy tak kalah dengan gaya anak muda.Menenteng tas bermerk luar negeri, ia mengayunkan kakinya dengan mantap masuk ke dalam halaman luas mansion Jonathan.Seorang prt menghampirinya dan bertanya keperluannya apa dan apakah memilliki janji temu sebelumnya dengan Jonathan.“Nyonya, mau bertemu Bapak atau Ibu? Apakah sudah buat janji sebelumnya?” tanya Mbok Tinah dengan waspada.Karena marak penipuan dan maling. Maka tak menutup kemungkinan wanita cantik yang bertamu tersebut bagian dari mereka. Bisa saja mereka memanipulasi penampilan menjadi mirip wanita sosialita.“Emang harus janji dulu ya?” tanya wanita itu dengan kesal. Ia menurunkan kacamatanya.“Um, maaf Nyonya. Memang seperti itu aturannya.” “Mbok Tinah, dia itu saudara jauh Pak Jonathan.” Salah satu tukang kebun di sana berbisik di teling

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status