Share

Bab 155 We need to talk!

Pagi itu salah satu santri berlari tergopoh-gopoh menuju kamar asrama santriwati. Ia tengah mencari Salwa Salsabila. Seseorang datang bertamu padanya.

“Kenapa Teh? Dikejar herder bukan?”

Di depan pintu Neng Mas bersedekap dada melihat kedatangan musyrifah.

“Bukan, dikejar anjing rabies.”

Siti menjawab asal. Ia mulai mengatur nafasnya. “Di mana Teh Salwa?”

Neng Mas menunjuk dengan dagunya seseorang yang dicari oleh Siti. Siti menggeleng ribut melihat kelakuan santriwati yang tengah mengepel lantai sembari berjoget dan menjadikan alat pengepel standing mikrofon.

Sepertinya Siti harus mengiyakan perkataan Shafiyah tentang gadis bertahi lalat bahwa gadis itu gadis hiperaktif dan asik dengan dunianya sendiri.

Pikiran Siti mulai disibukkan oleh prasangka yang buruk.

Eh hem,

Siti berdehem agar Salwa menyadari kehadirannya. Salwa menoleh kemudian melanjutkan aktivitasnya mengepel kamar asrama. Hari itu hari jumat, semua santriwati libur mengaji. Sebagian dari mereka menghabiskan waktu
Piemar

Assalamualaikum afwan, beberapa hari ini cuma satu bab. Pacar lagi sakit seharusnya dirawat di RS tapi gak mau jadi dirawat di rumah, lumayan sibuk.. Makasih sudah support bukunya ya ...

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
smoga pacarnya lekas sehat kembali ya kak, aamiin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status