공유

241. Karma instan

Kinan dan Ratih sudah lumayan lama mengajak Asyraf dan Farah berjalan-jalan untuk sekedar menikmati pagi hari yang cerah. Mariyam Nuha sebagai seorang ibu dari ke dua bayi mungil kembar nan menggemaskan tersebut tentu saja akan menyusul mereka, menjemput mereka karena matahari mulai menggeliat.

Nuha tak ingin ke dua anaknya terpapar sinar matahari kala siang hari yang tentu akan sangat menyengat permukaan kulit. Apalagi kulit bayi yang masih begitu tipis. Ia setengah berlari menuju taman. Entah kenapa ia buru-buru ingin melihat ke dua bayi nya. Sesegera mungkin.

Nuha nyaris tersentak ketika melihat taman yang sudah teramat sepi. Taman tersebut bisa dibilang taman yang sangat luas untuk sebuah perumahan di sana yang sudah berdiri lama. Ia mengedarkan pandangannya dan menyisir jalan setapak yang membelah taman bunga di sana. Beberapa orang tengah berkerumun di satu titik.

Tatapan Nuha tertuju pada roda kecil di antara beberapa pasang kaki yang menghalau penglihatannya. Matanya memicing
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.
댓글 (2)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak... lanjut....
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
makin suka ceritanya terbaiklah menarik perhatian ditunggu lanjutanya
댓글 모두 보기

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status