Share

175. Cemburu buta

Selepas shalat magrib, Nuha masih duduk di atas sajadah untuk berdoa.

“Nuha, lihatlah siapa yang datang!” seru Naufal menghampiri Nuha.

Nuha menoleh kemudian melipat mukenanya dan kembali menaruhnya ke dalam rak lemari.

“Siapa Papa?” tanya Nuha setelah merapikan khimar yang dipakainya. Dia berjalan keluar dari mushola mengikuti langkah kaki sang ayah. Dia mengira yang datang ialah Kania.

Seorang pria tampan tengah tersenyum begitu manis pada Nuha. Dia berdiri mematung di ambang pintu. Namun Nuha sama sekali tak membalas senyumannya. Dia menghampiri Naufal yang tengah berpura-pura merapikan buku menu masakan ke dalam lemari buku.

“Apa Papa menelepon dia?” tanya Nuha berwajah masam.

Naufal mengangguk. “Mariyam, Nuha, tak baik kau menginap di sini. Suamimu sangat mengkhawatirkanmu. Kau bisa pulang dan bicara baik-baik dengannya. Kau bisa datang dan menginap di sini setelah ada restu dari suamimu. Jika kau menginap di sini maka Papa akan mengabari Kania agar menginap di sini juga,”

“Pa-pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Lieya Hafiz
Ceritanya bagus..apa ngak ada jual bukunya ya..
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak..bagus..saya suka...
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
ceritanya terbaiklah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status