Share

174. Hikmah di balik masalah

“Tapi … apakah kau mau memaafkan Papa?” tanya Naufal menarik tangan putrinya kemudian menggenggamnya dengan lembut di atas meja bundar yang memisahkan mereka.

Nuha akhirnya mengangguk.

Naufal kini terisak kembali karena merasa terharu melihat putrinya yang begitu pemaaf.

“Kau seorang pemaaf, Mariyam, terima kasih banyak,”

Naufal memejamkan matanya, memastikan saat ini putri yang selama dia nantikan datang menghampirinya.

“Papa, semua orang memanggilku, Nuha,” protes Nuha di sela-sela tangisannya.

“Aku suka memanggilmu dengan Mariyam! Kau adalah seorang gadis suci yang alim seperti Mariyam ibunya Isya. Kau adalah malaikat yang datang ke dalam kehidupan Kania dan Papa. Apapun yang telah menimpamu sama sekali tidak mengurangi kesucianmu sebagai seorang wanita.”

“Papa terlalu berlebihan. Bagaimana bisa aku disandingkan dengan ibunda Mariyam yang ahli ibadah.”

“Tidak apa-apa, itu hanya pendapat Papa. Di saat para gadis seusiamu mengumbar auratnya untuk mencari atensi dan simpati pada pemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mie Lie
kasih sayang seorang ayah
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
ceritanya menarik untuk dibaca...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status