Share

17. Kasmaran (S2)

Bian yang memiliki insting kuat itu pun dapat menyadari kehadiran anak buahnya di sana.

'Berani sekali, mereka,' batin Bian.

Ia keluar dari kamar secara perlahan, tanpa menimbulkan suara. Kemudian mengejutkan anak buahnya dari belakang.

"Apa kalian sudah bosan hidup?" tanya Bian dengan menyentak, sambil menodongkan senapan ke arah anak buahnya itu.

Deg!

Mereka menoleh perlahan ke arah belakang. Betapa terkejutnya mereka melihat Bian sedang membidik mereka.

"A-ampun, Ndan. Kami khilaf," ucap mereka gugup sambil mengangkat kedua tangan.

Ceklek!

Bian menarik tuas senapan itu. Mereka pun semakin gemetar ketakutan. Sebab dalam kondisi seperti ini, mereka tidak mungkin melawan. Apalagi Bian adalah komandan mereka sendiri.

Saat ini wajah Bian terlihat begitu serius. Sehingga mereka berpikir Bian benar-benar marah.

"Ndan, jangan main-main, Ndan. Itu bahaya," ucap mereka dengan suara bergetar.

"Memangnya kalian pikir aku sedang main-main? Kalian sudah kurang ajar pada atasan kalian. Jadi panta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status