Share

15. Mulai ada Rasa (S2)

“Yah, Papah kan tau aku gak bisa pulang kalau gak ada yang gantiin,” keluh Ira. Ia sebal karena papahnya sendiri yang mengirim ke sana. Namun malah bertanya seolah tidak tahu.

“Iya juga, ya. Tapi kalau kamu gak datang, gak apa-ap?” tanya Muh. Sebenarnya ia kasihan jika anaknya tidak hadir di acara penting kakaknya itu.

“Ya gak apa-apa, sih. Kan yang mau resepsi Abang, bukan aku. Ada atau gak ada aku juga pasti tetap berjalan. Namanya lagi tugas, mau gimana lagi,” jawab Ira.

Meski sebenarnya Ira ingin menghadiri acara kakaknya. Namun ia cukup profesional. Sehingga tidak memaksakan diri untuk pergi.

“Ya sudah kalau begitu. Pokoknya kalau kamu bisa pulang, pulang aja, ya!” pinta Muh.

“Siap, Pah!” jawab Ira, semangat.

Sejak tadi ia tidak menyebutkan nama Zein atau yang lain. Sehingga Bian belum sadar siapa yang sedang Ira bahas.

“Kamu kok kayaknya seneng banget, sih?” tanya Muh. Ia heran karena anaknya begitu bersemangat. Padahal waktu berangkat, Ira sempat mengeluh.

Ia pikir Ira akan mur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status