Beranda / Romansa / Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami / 102. Bertemu Mantan Suami Lagi (b)

Share

102. Bertemu Mantan Suami Lagi (b)

Penulis: Diosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-13 22:19:01

Mario tidak mau membuang-buang waktu dengan semua omong kosong yang dikatakan oleh Daniel. Dia segera menelpon kenalannya dari kantor polisi.

"... iya, saya minta tolong untuk kirim orang ke Villa yang saya kirimkan alamatnya di pesan," ucapnya di sambungan telepon itu.

Daniel terlihat tak takut. Dia diam saja, menanti Mario selesai menelpon.

Usai selesai bertelepon, Mario mengantongi ponsel lagi di saku celana, kemudian berkata, "sekarang mending kamu pergi, atau mau menunggu orang dari kantor polisi menyeret kamu pergi? Kamu sudah melanggar perjanjian."

Vena memegangi lengan Mario. Dia masih berdiri di belakang punggung pria itu, menyembunyikan tubuhnya.

Daniel kembali mencuri pandang ke Vena. Dia makin berkeinginan untuk memilikinya. "Kamu makin sok banget ya sekarang, Vena? Nggak usah manja begitu— kita pernah bersama, ngapain sok nggak mau melihatku begitu? Nggak mau suami kamu sadar kalau kamu masih belum move on?“

"Itu saja yang kamu bicarakan.” Vena kesal dengan tuduhan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   103. Bersama di Villa (a)

    Setelah menemui orang kiriman dari kantor polisi, Mario kembali ke halaman belakang, melihat istrinya yang sedang memanggang sate daging di atas panggangan.Vena menoleh. "Bagaimana?""Sudah pergi." Mario menggantikan posisi Vena dalam memanggang sate-sate tersebut. "Aku jadi nggak enak sampai meminta orang dari kantor polisi datang ke sini, tapi tadi sekalian bisa melaporkan tingkahnya Daniel.""Kamu laporan apa?""Aku cuma minta mereka mengurus laporan dari pengacaraku tentang tindakan pria itu yang masuk ke rumah kamu sebelumnya.""Sudah kamu urus laporannya?""Aku menyuruh pengacaraku dari kemarin, Sayang, cuma memang aku nggak ada waktu buat ke kantor polisi. Lagian, jujur— lebih baik aku menghabiskan waktu denganmu daripada mengurus orang gila itu."Vena mengangguk. Dia beralih ke meja yang ada di samping tempat bakaran. Di situ sudah terdapat potongan sayur dan daging yang belum ditusuk. Sementara suaminya memanggang, dia melakukan tugasnya dalam menusuk semua itu.Setelah beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   104. Bersama di Villa (b)

    Cahaya hangat matahari terbenam menyinari halaman belakang vila, menciptakan suasana romantis saat Vena dan Mario berdiri bersama di dekat tempat bakaran barbekyu.Suara mendesis makanan yang menggugah selera memenuhi udara.Vena, yang sekarang sudah menggunakan dress kasual warna biru, bercanda membenturkan pinggulnya ke pinggul Mario, seringai nakal di bibir."Aku nggak mengira kita bakalan betah setengah hari pesta sendiri begini," katanya.Mario terkekeh, matanya berbinar saat dia membalik steak yang berair. "Kan dari siang sudah aku bilang, kita akan pesta memanggang sampai malam."Pria itu kini bertelanjang dada, hanya menggunakan celana pendek. Dia seolah ingin memamerkan otot dada dan perutnya yang gagah.Vena pun tak bisa lepas dari memandang otot-otot itu. Seringai masih menghiasi bibirnya tatkala dia menggoda, "pakai telanjang dada segala padahal cuma memanggang.""Sayang, panas loh di depan panggangan itu, gerah. Sudahlah, berikan aku sebotol kecap itu, ya?"Vena mengambi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   105. Teman Misterius

    Mario?Itu membuat Mario bingung. Dia sama sekali tidak mengenali pria asing yang barusan menyebut namanya.Untuk beberapa saat, dia hanya diam sambil memperhatikan wajah dari pria itu. Namun, tetap saja tak ada ingatan yang terputar."Maaf, siapa kamu?" Dia akhirnya bertanya.Pria misterius itu mendekat dengan kening yang semakin mengucurkan darah. "Aku Rey ... SMA? Masa nggak ingat?""Rey?" Ulang Mario berusaha mengingat. Tetapi, dia lebih khawatir dengan kondisi pria itu. Biasanya dia tak ingin berurusan dengan orang asing, hanya saja situasinya sangat buruk sekarang. "Mungkin sebaiknya aku telpon dokter saja— itu lukamu parah.""Nggak parah, cuma jatuh.""Sudah, sudah, sini ayo ke villa-ku aku panggilkan dokter.“ Mario menunjukkan jalan agar masuk ke halaman belakang villa-nya.Di situ, dia melihat Vena yang masih berdiri di tempat.Vena kaget melihat ada orang asing terluka yang diajak masuk. Bias

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   106. Siapa yang Memberitahu Rey?

    Mario kembali masuk ke dalam villa setelah mengantarkan keluar. Sebenarnya, dia sedikit kesal, dan tidak terima. Tapi, dia tak punya waktu untuk itu.Meski demikian, dia menelpon sang sekretaris, niatnya ingin marah-marah.Sembari berjalan ke arah belakang villa dia mengomel di telepon, "... saya mau bicara itu, bisa-bisanya kamu memberitahu kalau saya dan istri saya ada di sini? Lagian, kok kamu bisa menebak kami di sini?"Erika, di balik telepon, membantah, "loh, Pak, beneran, saya nggak tahu. Saya nggak memberitahu pria itu. Memang, tadi pagi saya ketemu sama dia, dia tanya tentang bapak, jadi saya bilang jadwal bapak penuh, kalau mau ketemu itu harus janjian dulu.""Jadi ...""Saya nggak ngomong bapak sama istri bapak ada di villa, bahkan saya juga nggak tahu bapak ke sana, yang pasti tahu kegiatan bapak 'kan Daffa."Masuk akal memang. Tetapi, Rey tadi bilang kalau ini informasi dari sekretarisnya. Mario jadi bingung sendiri. "Jadi, serius bukan kamu yang memberitahu dia saya ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   107. Telepon Iseng?

    Sarah sakit kepala.Dia sudah berdiri di hadapan meja sekretaris Mario alias Erika hampir setengah jam. Selama itu pula, dia mengomel ke sana ke mari.Erika sebenarnya muak, padahal posisi mereka sama-sama sekretaris tapi dia diperlakukan layaknya bawahan. Dia sudah tahu kalau Sarah ingin bersama Mario, dan tingkahnya sudah seperti nyonya besar."Kamu jangan malah melamun! Coba telpon Mario! Saya sudah menunggu setengah jam di sini!" tegur Sarah sembari menggerak meja. Dia menunjukkan dominasinya, kesombongan terlihat menguar dari raut wajah.Erika masih betah menahan diri. Dia menjelaskan, "kan tadi saya sudah bilang, Pak Mario baru akan datang jam sepuluh nanti, sekarang masih jam sembilan. Lagipula, saya nggak mau mengganggu waktu Pak Mario. Kalau misalkan nanti jam sepuluh beliau belum hadir, baru saya akan telpon.""Kamu 'kan tahu siapa saya? Saya ini Sarah, saya ini sudah seperti keluarganya Mario, saya ada kepentingan sama dia. Jadi, nggak usah menunggu sampai jam sepuluh, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   108. Stalker Lagi?

    Mario meninggalkan Vena sendirian di villa karena harus menghadiri rapat untuk sementara. Dia memberikan perintah ke beberapa orang untuk menjadi satpam dadakan, bahkan Johan alias salah satu sopir pribadi juga diminta untuk berada di villa itu, jaga-jaga jika Vena ingin pergi. Sebelum menuju ke kantor, Mario sengaja mendatangi kafe tempat di mana paman minta. Dia agak merasa aneh karena tempat ketemuannya di kafe begini, bukan di tempat privat seperti biasa. Dia sempat melihat keluar jendela— yang langsung dihadapkan dengan parkiran depan. Tak banyak kendaraan yang ada di situ, wajar saja karena kafe masih baru dibuka. Tetapi, tak diduga yang masuk ke dalam kafe tersebut adalah Sarah. Ini membuatnya kaget— langsung bisa menerka kalau kemungkinan sang paman sengaja mempertemukan mereka. Sarah masih bernampilan sopan layaknya sekretaris pada umumnya, dia juga membawa berkas di tas kantor. Lalu, dia duduk di kursi yang berhadapan dengan Mario. Dengan senyum menggoda, dia menyapa,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   109. Desakan Tante (a)

    Beberapa hari kemudian ...Vena bersantai lagi di rumah, tepatnya duduk di sofa ruang tengah sembari berkas tentang bisnisnya bulan ini. Semua ternyata berlangsung cukup memuaskan, keuntungan yang didapat sudah cukup untuk mencicil hutangnya kepada Mario.Selain itu, ia menyisihkan sebagian keuntungan untuk persiapan membeli kado. Iya, semua itu untuk sang tante.Saking senangnya membaca semua berkas itu, dia sampai tidak peduli dengan berita yang ada di televisi.Tetapi, tak berlangsung lama, datanglah salah satu asisten rumah tangga yang mengabarkan kalau Tante Ruth datang berkunjung.Vena terkejut. Dia segera merapikan semua berkas bisnisnya, lalu berdiri— hendak menyambut wanita itu di luar.Hanya saja, Tante Ruth sudah keburu datang dengan raut wajah sinis seperti biasa."Di rumah juga kamu? Kirain lagi liburan ke Bali lagi," ucapnya."Tante ..." Vena memaksakan sebuah senyuman di bibir. "Tante datang kok nggak ngabari dulu.""Nggak usah basa-basi. Ini sudah sebulan sejak kita me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   110. Bertemu dengan Bianka Lagi

    Mario duduk bersandar di kursi kantornya. Dia merasa pusing dengan tekanan yang didapat dari sang paman. Selain itu, satu per satu pemegang saham mulai berpihak ke pria itu.Di sebelahnya sudah berdiri sang asisten alias Daffa. Pemuda itu terlihat meluhat-lihat berkas yang ada di atas meja.Dia berkata, "pak, selain masalah ini, orang gila itu juga ganggu lagi. Dia menagih janji pelunasan pembayaran untuk pembangunan villa yang dijanjikan.""Bangunannya saja belum jadi sudah minta pelunasan, kan sudah tercatat di perjanjian, dia itu bodoh atau bagaimana?" Nada bicara Mario sedikit tidak enak karena kesal dengan segala masalah yang meliputinya.Daffa paham dengan kondisi mental bosnya itu. Dia mengangguk. "Saya juga heran, Pak, tapi saya sudah bilang agar sesuai perjanjian. Pelunasan baru akan dilakukan setelah bangunan berdiri.""Terus dia bilang apa?""Katanya dia nggak mau tahu soalnya sudah setuju menjalin hubungan bisnis.""Lah, dikira ini perusahaan nenek moyangnya? Minta uang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24

Bab terbaru

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   123. Keluarga Besar Datang (c)

    Sarah. Iya, wanita itu dibawa oleh Tante Ruth untuk ke rumah ini. Vena tidak percaya melihatnya datang. Dari semua orang, kenapa Tante Ruth malah membawa wa restnita itu? Apa dia belum menyerah menjodohkan Mario dengannya? Tetapi, Vena menepis pemikiran itu. Untuk sekarang, dia harus bersikap baik. Lagipula, dia sedang hamil, seharusnya dia bisa mengambil hati Tante Ruth sekarang. "Oh, ini yang sedang hamil?" ucap Sarah dengan nada sinis saat sudah di hadapan Vena. "Yakin itu anaknya Mas Mario?" "Datang-datang langsung bicara seperti itu? Tidak sopan sekali kamu?" Sahut Vena yang menahan amarah. Dia tidak terima mendengar tuduhan seperti itu terhadap anak yang dikandung. Tante Ruth bukannya membela, malah mendukung omongan Sarah dengan berkata, "iya, apalagi dahulu kamu pernah semalam sama mantan suami kamu." Vena kaget mendengarnya, tak percaya kalau itu keluar dari mulut Tante Ruth. Makin ke sini, wanita itu malah makin tidak karuhan. Apa pengaruh Sarah sebesar itu sampai memb

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   122. Keluarga Besar Datang (b)

    "Sayang, kemungkinan besar Tante beneran datang ke rumah. Ditolak pun tetep bakalan datang. Mungkin sama yang lain." Akhirnya Mario memberitahu itu kepada sang istri begitu sudah kenyang sarapan. Dia mengusap mulut dengan serbet makan sembari melihat wanita itu.Vena terkejut. Dia sudah selesai makan, masih duduk berdua dengan Mario di meja makan. "Kok kamu baru ngomong?""Tadi baru ditelpon, Sayang.""Kalau begitu aku suruh Pak Johan buat beli sesuatu untuk dihidangkan gimana?""Sudah aku suruh kok, kamu santai saja di rumah. Tapi, maaf aku nggak bisa menemani kamu karena ada meeting sampai malam.""Nggak apa-apa." Vena merasa resah, belum bisa damai dengan sang bibi. Namun, dia merasa lebih tenang sekarang karena di perutnya ada calon penerus keluarga Winata. "Justru ini waktunya aku ngasih tahu Tante tentang kehamilanku ... Mungkin saja kali ini Tante bisa menerimaku.""Maaf ya, Sayang, gara-gara keluargaku, kamu jadi banyak pikiran.""Nggak apa-apa. Lagian, aku sadar diri kok ...

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   121. Keluarga Besar Datang (a)

    Gejala kehamilan seperti mual, ingin muntah, dan pusing dirasakan oleh Vena. Di pagi hari, semua gejala itu langsung menyerangnya sehingga dia harus betah di kamar mandi selama tiga puluh menit.Mario yang mendengar semuanya segera bangun, lalu turun ranjang, mendekati pintu kamar mandi. Dia mengetuk. "Sayang, kamu nggak apa-apa?"Beberapa saat kemudian, Vena keluar dari kamar mandi. Wajahnya sedikit pucat, tapi masih kelihatan baik-baik saja. Dia mengangguk, lalu menjawab sang suami, "aku baik-baik saja, kok.""Kalau begitu kita sarapan dahulu, lalu minum obat sama vitamin dari dokter." Mario mendadak tak mengantuk lagi melihat istrinya yang seperti tidak nyaman. "Kamu mau sesuatu yang berbeda nggak? Biar dibuatkan?""Enggak, aku mau makan yang seperti biasa saja ... sama telur mata sapi.""Telur mata sapi?""Iya.""Iya sudah."Keduanya turun anak tangga, kemudian berjalan menuju ke ruang makan. Di sana, mereka bertemu dengan para asisten rumah tangga.Semuanya tampak segera menyiap

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   120. Bertemu Daniel

    Bertemu Daniel adalah hal yang tak ingin dilakukan oleh Mario. Dia ingin sekali menolaknya, tapi tidak mungkin juga. Terlebih, pria itu mengajak ketemuan di restoran milik Vena. Dia tak mau membuat Vena khawatir, jadi pergi tanpa mengatakan apapun. Usai meninggalkan rumah, dia berkendara sendiri, tanpa menggunakan sopir, menuju ke restoran sang istri yang masih buka.Iya, sekarang masih jam tujuh malam. Suasana di sekitar restoran sangat ramai. Hari demi hari tempat ini ramai pengunjung.Begitu masuk ke dalam, dia langsung bisa melihat sosok Daniel yang duduk di tepi jendela, sendirian.Mario mendatanginya, lalu duduk di kursi yang di hadapan Daniel. Saat itu pula, seorang pelayan mendekat dengan buku menu."Pesan paket menu spesial," kata Daniel tanpa buku menu.Pelayan menulis pesanan, lalu menoleh ke Mario. Dia tidak tahu kalau pria itu adalah suami dari pemilik restoran.Mario sama sekali tidak melihat buku menu. Dia hanya berkata, "air putih.""Eh ..." Pelayan itu sampai heran.

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   119. Hamil (b)

    Hamil?Itu adalah hal yang sama sekali tak disangka oleh Vena dan Mario. Untuk beberapa menit pertama, mereka hanya diam sembari mencerna berita itu.Perlahan, senyum Mario melebar. Tetapi, dia sadar harus tenang dulu dan memastikan kebenaran ini. Alhasil, dia mengajak istrinya untuk segera ke rumah sakit.Di sana, Vena harap-haras cemas dengan pemeriksaannya. Hasil bisa langsung diketahui tak lama kemudian, dan ternyata memang positif.Vena menahan napas saat membaca kertas hasil pemeriksaan tersebut. Dia merasa ini seperti mimpi. Setelah kehilangan anak, dia mendapatkannya lagi sekarang.Dia tak bisa berkata-kata hingga harus dituntun oleh Mario keluar dari ruang dokter kandungan. Mereka duduk sebentar di kursi tunggu depan tempat pengambilan obat. Ada resep yang harus ditebus— dan Mario mengurus segalanya. Sementara itu, Vena masih memandangi hasil pemeriksaan.Usai menyerahkan resep, Mario kembali mendekati Vena, lalu duduk di sampingnya. "Kita tunggu sebentar, Sayang. Ada banyak

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   118. Hamil? (a)

    Menikmati waktu berdua, jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, lalu makan siang berdua. Semua sudah dirasakan oleh Vena bersama suaminya. Dia merasa lelah. Aneh memang, tak biasanya dia gampang lelah begitu.Alhasil, saat sore hari, dia meminta untuk segera pulang karena kepalanya sakit.Di sepanjang perjalanan, Mario khawatir dengan keadaannya. Bahkan, Sampai di rumah pun, dia masih khawatir.Vena rebahan di ranjang, beristirahat lebih cepat. Sementara itu, Mario datang dengan membawakan teh hangat.Pria itu bertanya, "sayang, kamu yakin nggak ke rumah sakit dulu?""Enggak." Vena menggelengkan kepala. "Mungkin terlalu banyak kepamasan tadi. Aku ini 'kan darah rendah— jadi pusing."Mario duduk di tepian ranjang, menyerahkan teh hangat. "Ini minum dulu."Vena meminumnya. Dia merasa lebih baik, dan bersandar ke tumpukan bantal.Mario menaruh gelas yang masih berisi setengah mimuman itu di atas meja nakas. Dia memegangi paha sang istri, memijatnya perlahan. "Mau dipijat nggak?""Enggak,

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   117. Jati Diri si Stalker?

    Vena dan Mario duduk di bangku kosong, di sekeliling mereka tumbuh pepohonan rimbun. Keduanya bisa merasakan hawa sejuk di sekitar situ meski matahari sudah hampir sejajar di atas kepala.Mario mendongak, tersenyum melihat dedaunan pohon yang menangungi bangku ini. Dia merasa damai berada di situ.Vena menatapnya. "Kenapa senyum begitu?""Nggak apa-apa, Sayang. Aku merasa tenang berada di sini. Itu saja.""Padahal barusan kita melihat orang mencurigakan?""Kalau itu—“ Mario sempat menoleh ke berbagai arah, memastikan tidak ada pria asing itu lagi. Baru setelahnya, dia berkata, ”nggak ada siapapun. Aku memang curiga, tapi selama dia nggak ganggu kita, nggak usah dipikirkan."Vena menepis perasaan tak enaknya dia mengangguk paham. "Iya." "Semoga saja itu bukan mantan suami kamu yang gila itu lagi. Jujur, aku lelah diganggu terus. Ia pintar sekali masuk ke keluargaku.“"Maaf ya, Mas.""Nggak usah selalu minta maaf, Sayang. Dia memang brengsek. Ya sudahlah.”Vena tidak berkata apapun, m

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   116. Stalker Misterius

    Aroma itu familiar...Vena masih memikirkan orang yang barusaja melintasinya. Namun, dia mengabaikan itu setelah orangnya sudah jauh, menghilang di balik pepohonan.Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Lokasi air terjun kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Ada beberapa orang yang menikmati keindahan tempat ini, sebagian lain terlihat memotret beberapa area.Mario tersenyum senang. Tak biasanya dia melihat pemandangan. "Indah banget ya, Sayang? Saking capeknya melihat laptop sama orang-orang tua bangka di ruang rapat, melihat semua ini jadi terasa di surga."Vena tertawa kecil. "Kamu kurang ajar banget. Orang-orang yang kamu hina itu 'kan pasti investor dan rekan-rekan bisnis.""Termasuk om ..." tambah Mario sama sekali tidak tertawa, malah terlihat kepikiran.Senyum Vena pun luntur. Dia kembali teringat akan ancaman sang bibi pada mereka. Tetapi, dia tidak mau merusak suasana dengan membahas itu.Dia mengusap hidung, mencium aroma-aroma lain lagi. Entah

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   115. Jalan-jalan Berdua (b)

    Mario dan Vena pergi jalan-jalan ke daerah pinggiran kota. Mario sengaja memilih area yang dekat dengan jalur hutan agar tidak menarik terlalu banyak perhatian dari orang. Iya, mengingat dia membawa mobil sport.Vena melihat ke sekeliling. Dia menatap sang suami, lalu bertanya, "kamu kok lewat jalanan sepi begini?""Kenapa? Namanya juga jalan-jalan, seru 'kan lewat jalan hutan begini, asri banget." Mario sesekali melihat keluar jendela. Ia tampak tersenyum menikmati pemandangan indah pepohonan yang menjulang tinggi."Mmm .." Vena berpikir sebentar. "Kamu nggak takut ada begal? atau psikopat?"Mario tertawa, tapi masih fokus menyertir. Dia mengejek istrinya dengan berkata, "astaga, Sayang, kamu kebanyakan nonton film.""Nggak begitu juga, kamu itu yang jarang melihat berita. Justru kita ini tinggal di negara yang banyak begal, harus waspada— apalagi kamu pakai mobil beginian.""Justru kalau aku pakai mobil beginian, mana mungkin dimaling. Yakin bisa mengendari mobil ini?"Vena merasa i

DMCA.com Protection Status