Share

107. Telepon Iseng?

Sarah sakit kepala.

Dia sudah berdiri di hadapan meja sekretaris Mario alias Erika hampir setengah jam. Selama itu pula, dia mengomel ke sana ke mari.

Erika sebenarnya muak, padahal posisi mereka sama-sama sekretaris tapi dia diperlakukan layaknya bawahan. Dia sudah tahu kalau Sarah ingin bersama Mario, dan tingkahnya sudah seperti nyonya besar.

"Kamu jangan malah melamun! Coba telpon Mario! Saya sudah menunggu setengah jam di sini!" tegur Sarah sembari menggerak meja. Dia menunjukkan dominasinya, kesombongan terlihat menguar dari raut wajah.

Erika masih betah menahan diri. Dia menjelaskan, "kan tadi saya sudah bilang, Pak Mario baru akan datang jam sepuluh nanti, sekarang masih jam sembilan. Lagipula, saya nggak mau mengganggu waktu Pak Mario. Kalau misalkan nanti jam sepuluh beliau belum hadir, baru saya akan telpon."

"Kamu 'kan tahu siapa saya? Saya ini Sarah, saya ini sudah seperti keluarganya Mario, saya ada kepentingan sama dia. Jadi, nggak usah menunggu sampai jam sepuluh, kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status