Share

113. Keputusan (b)

Keesokan harinya...

Mario bangun lebih awal. Dia menguap beberapa kali, sebelum akhirnya turun dari ranjang, dan membuka tirai jendela— membiarkan sinar mentari masuk ke dalam.

Dia menoleh ke ranjang, tersenyum melihat istrinya yang sudah menggeliat. "Pagi, Sayang, sudah bangun?“

"Mm..." Vena hanya bergumam. Kedua mata masih menutup.

Mario mendekat, lalu menjatuhkan diri di atas ranjang sampai Vena hampir terpental. Dia menciumi wajah wanita itu, lalu berbisik mesra, "ayo bangun, Sayang, sudah pagi."

Vena membuka mata, masih agak malas, tapi terpaksa menuruti permintaan sang suami. Dia menatap pria itu, lalu bertanya, "masih jam berapa?”

"Enam."

"Tumben banget bangun jam segini, kamu ada pekerjaan hari ini?"

"Enggak ada." Mario menindih dada Vena, mendekatkan wajah mereka. Dia terus tersenyum dengan manis. "Aku bakalan di rumah terus sama kamu."

Vena teringat kejadian kemarin yang belum sempat dibicarakan dengan Mario. Dia merasa tak enak, tapi kalau tak dibicarakan nanti malah jadi b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status