Share

109. Desakan Tante (a)

Beberapa hari kemudian ...

Vena bersantai lagi di rumah, tepatnya duduk di sofa ruang tengah sembari berkas tentang bisnisnya bulan ini. Semua ternyata berlangsung cukup memuaskan, keuntungan yang didapat sudah cukup untuk mencicil hutangnya kepada Mario.

Selain itu, ia menyisihkan sebagian keuntungan untuk persiapan membeli kado. Iya, semua itu untuk sang tante.

Saking senangnya membaca semua berkas itu, dia sampai tidak peduli dengan berita yang ada di televisi.

Tetapi, tak berlangsung lama, datanglah salah satu asisten rumah tangga yang mengabarkan kalau Tante Ruth datang berkunjung.

Vena terkejut. Dia segera merapikan semua berkas bisnisnya, lalu berdiri— hendak menyambut wanita itu di luar.

Hanya saja, Tante Ruth sudah keburu datang dengan raut wajah sinis seperti biasa.

"Di rumah juga kamu? Kirain lagi liburan ke Bali lagi," ucapnya.

"Tante ..." Vena memaksakan sebuah senyuman di bibir. "Tante datang kok nggak ngabari dulu."

"Nggak usah basa-basi. Ini sudah sebulan sejak kita me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status