Share

Mengaku salah.

“Bagaimana ini, Bu. Semua tidak mau dengan apa yang Bu Rani sarankan. Haruskah_”

“Tidak usah, Bu. Kita pakai cara ambil suara saja, dan karena tadi banyak yang menyetujui, kita ambil kesimpulan saja, kalau kita tetap tidak mengizinkan untuk membawa mobil pribadi.”

“Baiklah. Kalau begitu, nanti Saya bagikan suratnya lewat grup.”

Rani tersenyum, “terima kasih, Bu. Kalau begitu Saya pamit undur diri.”

“Silakan, Bu. Terima kasih atas kerja samanya.”

“Sama-sama, Bu.” Rani menerima uluran tangan Bu Ira dan pergi untuk menemui Fania yang tengah bersama satpam sekolah.

“Mamaaah!” Fania berlari menghampiri Rani yang tersenyum sambil merentangkan tangan.

“Kamu keluar dari tadi, Sayang?”

Fania menggeleng, “baru saja, Mah.”

“Ok. Sekarang kamu mau ke mana? Apa mau langsung pulang, atau kita_”

“Papaaah!” Fani kembali menghampiri Doni yang baru saja datang.

“Aduuuh, ternyata Papahnya Fania itu sangat mengerikan.”

Rani mengerutkan kening ketika mendengar ucapan salah satu wali murid yang terus men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status