Share

Hanya Yulia

Tante Dara masuk ruangan lebih dulu. Aku? Masih di luar untuk menetralkan sesak dalam dadaku.

"Ma, Yulia mana? Ah, aku merindukannya, Ma."

Tes! Sebulir air mata mengalir di pipiku yang segera ku usap kasar. Yulia. Beruntung sekali kehadiranmu yang terbilang baru, bisa membuat Farel semenggila ini.

"Sudahlah, Yulia nanti akan datang. Oh, ya, ada yang ingin menemuimu. Benarkan pakaianmu dulu."

Seketika aku membayangkan Farel sedang tak memakai baju. Aih! Apalah otakku ini. Hingga tante Dara menghampiriku lagi. Tersenyum dengan samar ketidak tegaan.

"Masuklah, Na. Semoga dia mengingatmu."

Aku tersenyum tipis. Aku sudah menyiapkan untuk menangkapnya seandainya hatiku terjatuh lagi. Kulihat pria itu tengah mengambil potongan buah di meja nakas samping. Ku untaikan senyum sebisa mungkin terlihat biasa saja.

"Pagi, Rel," sapaku. Farel menoleh, tatapannya terpaku padaku. Sorot matanya bahkan menampakkan kerinduan. Akankah dia mengingatku?

"Yu-Yulia---"

Degh!

Senyumku memudar. Yulia katanya? In
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status