Share

Bab 82

Tiffany seperti murid yang tidak memahami penjelasan guru sehingga melontarkan pertanyaan yang bertubi-tubi. Gadis ini selalu bersikap serius sekaligus keras kepala. Tentunya, dia juga punya sisi yang menggemaskan.

Nizar menyeka keringat dinginnya di dahi, lalu memelototi Kepala Panti dan Tiana. "Cepat kemari!"

Tiana sudah ketakutan hingga kesulitan bergerak setelah mendengar ucapan Kepala Panti. Kepala Panti pun menyeretnya dengan sekuat tenaga.

"Pak Sean ...." Tiana sontak berlutut. "Aku nggak tahu kamu suami Tiffany, makanya aku .... Tapi, aku nggak bermaksud jahat padanya. Mesin cuci memang rusak, jadi ...."

Sebelum Tiana selesai berbicara, seseorang yang mengenakan baju biru tua tiba-tiba masuk ke ruang cuci. Pemuda itu mendekati mesin cuci, lalu menyalakannya.

Di bawah tatapan terkejut semua orang, mesin cuci itu bekerja dengan baik. Chaplin mencebik dan berkata dengan kesal, "Dia bohong!"

Tiana yang berlutut tampak gemetaran. Tiffany memelotot. Bukannya mesin cuci rusak? Kalau t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status