Share

Bab 247

Penulis: Clarissa
Buku catatan yang dipeluk erat oleh Mimi jatuh ke lantai. Dia buru-buru berjongkok untuk memungut buku catatannya, lalu berjalan cepat ke arah Tiffany dan Sean sambil terus membungkuk dan memberi hormat.

Mimi berucap, "Maaf, aku benar-benar nggak tahu kalau kenyataannya seperti ini." Dia memejamkan matanya, lalu mengentakkan kaki dengan keras sambil menambahkan, "Aku ... aku cuma mengagumi Garry. Apa pun yang dia katakan, aku langsung percaya. Aku nggak sangka ...."

"Anggap saja aku dibutakan. Aku akan segera mengunggah pernyataan klarifikasi di X untuk membuktikan bahwa semua itu adalah kebohongan!" seru Mimi.

Setelah itu, Mimi menatap Tiffany dengan mata yang sedikit memerah. Dia memohon, "Nona Tiffany, tolong jangan marah padaku. Maafkan aku ya. Aku benar-benar ...."

Melihat ekspresi Mimi yang cemas, sedih, dan penuh penyesalan, Tiffany mengernyit dalam diam. Dia teringat pada dirinya sendiri.

Ketika pertama kali menyadari siapa sebenarnya Garry, perasaannya juga serupa. Tiba-tiba,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
bakalan jadi gembel beneran nih si Garry...salah sendiri...dia g mikir sedang berhadapan dengan siapa...
goodnovel comment avatar
Sarah Siraj
gila betul si garry..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 248

    Wajah Tiffany langsung memerah. Dia membalas, "Siapa yang cemburu? Aku nggak cemburu kok!""Tapi ...." Sean mengangkat alisnya dengan tenang, lalu berbicara, "Sudah saatnya suruh dia sadar."Tiffany bertanya karena bingung, "Dia mengalami kecelakaan dan koma sampai sekarang. Bukannya katanya dokter juga nggak bisa berbuat apa-apa?"Sean memejamkan mata sambil memberi tahu, "Itu bohong. Dia nggak mengalami kecelakaan dan dia juga nggak koma. Itu semua cuma atas perintahku."Tiffany sangat terkejut mendengarnya. Sean menjelaskan, "Hanya dengan dia mengalami kecelakaan, Mark punya alasan yang sah untuk kembali dan bantu mengelola perusahaanku. Setelah dia menangani perusahaan, aku punya waktu untuk menemanimu ke Desa Maheswari."Tiffany terdiam sejenak dan mencoba memahami keterkaitan semua ini. Setelah beberapa lama, dia akhirnya menyadari hubungan di baliknya.Kemudian, Tiffany mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang pernah ditanyakan oleh Sofyan, "Valerie sehat-sehat saja, tapi ka

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 249

    Tangan Tiffany yang memegang ponsel sedikit bergetar. Sejauh apa seseorang bisa bertindak tidak tahu malu seperti ini?Garry memotong semua kalimat ancaman Sean terhadap dirinya dan mengunggahnya ke internet. Netizen yang sebelumnya hanya mengecam Tiffany dan Mark, kini mulai menyeret nama Sean ke dalam pusaran hinaan mereka.Bahkan, beberapa sukarelawan yang mengaku dipukul pada sore itu menyatakan bahwa di perjalanan pulang dari lembaga penelitian, mereka diserang oleh seseorang. Itu pasti ulah Mark atau Sean!Saat Sean selesai mengurus masalah pekerjaan dan kembali ke sofa, Tiffany menyerahkan ponselnya dengan wajah khawatir. Dia bertanya, "Sayang, apa yang harus kita lakukan?"Sean melirik sekilas ke ponsel itu, lalu membalas, "Belum waktunya."Tiffany menatapnya dengan bingung. Dia bertanya lagi, "Belum waktunya apa?"Pria itu memeluknya ke dalam dekapannya dan mencium keningnya. Dia menjelaskan, "Maksudku, situasinya belum mencapai titik puncaknya. Aku bukan tipe orang yang suka

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 250

    Kalau Sean sendiri tidak bisa tidur, apa haknya meminta dia harus bisa tidur? Lengan lembut Tiffany melingkar di pinggang Sean. Mata pria itu seketika menjadi gelap. Dia menahan dorongan dalam dirinya, lalu dengan lembut memindahkan lengan Tiffany.Sean memberi tahu, "Ya, aku akan menemanimu." Usai berkata demikian, dia berbaring di sampingnya dan menariknya ke dalam pelukan.Aroma segar dari tubuh pria itu memenuhi hidung Tiffany, sementara suara napasnya yang teratur terdengar di telinganya. Bukannya mengantuk, Tiffany malah makin tidak bisa tidur. Dia terus bergerak di pelukannya"Diamlah," pinta pria itu dengan suara rendah sambil mengerutkan alis.Tiffany menggembungkan pipi, lalu membalas dengan sedih, "Aku nggak bisa tidur.""Tutup matamu, nanti juga tertidur," ucap Sean.Tiffany memejamkan mata, tapi setelah itu berbicara dengan nada manja, "Aku sudah tutup mata, tapi tetap nggak bisa tidur."Sean tertawa, lalu menunduk untuk mencium bibirnya. Dia memberi tahu, "Ayo yang nurut,

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 251

    Tiffany mengganti saluran televisi dan menyaksikan berita tentang Garry hingga selesai. dengan saksama. Ternyata, sebuah perusahaan bernama Grup Lukman menganggap Garry sebagai sosok yang penuh idealisme dan sangat berintegritas. Oleh karena itu, mereka berniat mendanainya untuk mendirikan sebuah klinik pribadi.Tiffany tertawa kecil. Idealisme? Integritas? Benarkah?Tepat pada saat itu, Julie menelepon. "Tiffany, kamu sudah lihat beritanya? Huh, Garry sudah buat banyak kekacauan, kalian nggak pernah menggubrisnya. Sekarang dia malah mau dirikan klinik pribadi!"Tiffany mengernyitkan alisnya. "Aku baru lihat. Aku lagi dalam perjalanan ke rumahmu. Kita bahas nanti, aku benar-benar kesal!""Baiklah."Setelah menutup telepon dari Julie, Tiffany meregangkan tubuhnya dan meminta Rika untuk membawakannya minyak angin.Belakangan ini dia terlalu banyak tidur. Namun, dengan ulah Garry yang semakin tidak tahu malu sekarang, dia tidak mungkin hanya berdiam diri."Sudah kuselidiki. Pemilik Grup L

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 252

    Tiffany tidak boleh lagi membuat Sean repot. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia menatap Julie sekilas. "Bisa nggak kita tangani sendiri masalah ini?"Setelah bicara, Tiffany merasa bahwa mereka berdua mungkin tidak akan cukup matang untuk menangani masalah ini sendirian. Karena itu, dia menelepon Mark untuk meminta bantuan.Bagaimanapun, urusan ini juga ada kaitannya dengan Mark. Selain itu, Mark lebih tua dari mereka berdua dan memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam dunia bisnis. Pandangannya pasti lebih strategis dibandingkan mereka."Kita nggak punya pilihan selain menghadiri konferensi pers itu," ujar Mark dengan nada santai sambil menyipitkan matanya. "Kebetulan aku juga mau cari kesempatan untuk klarifikasi hubunganku denganmu. Konferensi pers ini adalah panggung yang sempurna."Julie tampak agak khawatir. "Apa kita nggak perlu kasih tahu Sean soal ini?"Tiffany terdiam sejenak, teringat pada pesan Sean sebelumnya. Mereka adalah keluarga yang paling dekat di dunia ini. Apa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 253

    Julie tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Tiffany. "Pembantu di rumahmu semua seimut ini, ya?"Tiffany mengangguk santai. "Iya, semua pembantu di rumah sangat menyenangkan."Sejak menikah dan pindah ke rumah Sean, Tiffany merasa hubungannya dengan para pembantu sangat baik. Hanya pada hari kedua setelah menikah, dia sempat beradu argumen dengan Prisa. Untuk selebihnya, semua berjalan lancar."Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri konferensi pers saya bersama Grup Lukman." Suara Garry terdengar dari atas panggung, menarik perhatian semua orang."Bu Shani dari Grup Lukman mendatangi saya dan mengatakan bahwa mendukung saya mendirikan klinik adalah suatu kehormatan bagi Grup Lukman. Saya pikir, justru kehormatan itu milik saya.""Saya hanya seorang dokter biasa dari desa terpencil, tanpa latar belakang apa pun dan tidak punya kekuasaan. Meskipun melakukan hal yang benar, saya masih sering mendapatkan hinaan dari orang-orang yang terlibat

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 254

    "Benarkah begitu?" ujar Tiffany sambil menarik napas dalam-dalam. Dia melepaskan topi bisbol kuning dan masker yang menutupi wajahnya, lalu menatap Garry dengan mata yang penuh ketegasan. "Jadi, di mata Kak Garry, aku adalah orang seperti itu."Seisi ruangan langsung terdiam. Semua orang tampak terkejut hingga tak mampu berkata-kata. Di atas panggung, Garry memegang mikrofon dengan wajah pucat. Dia tidak pernah menyangka bahwa orang yang mengajukan pertanyaan tadi adalah Tiffany sendiri.Sejak video Mark menghajarnya beredar di internet, Garry sudah memutuskan untuk melupakan Tiffany. Namun, berbohong tentang dirinya secara langsung di depan Tiffany tetap membuat Garry merasa canggung.Bagaimanapun, mereka telah saling mengenal selama bertahun-tahun."Itu ... Tiffany? Dia benar-benar datang!""Astaga! Tiffany ada di sini!"Semua kamera langsung diarahkan ke Tiffany.Melihat hal ini, Julie dan Mark memutuskan tidak ada gunanya lagi bersembunyi. Mereka berdua melepas topi dan masker mere

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 255

    Tiffany mundur selangkah secara refleks. Mana mungkin ... bisa kebetulan seperti ini? Awalnya Tiffany berpikir bahwa masalah ini sederhana. Jika dia bisa membuktikan bahwa Mark tidak berada di negara ini saat dia hamil, maka semua kebohongan akan terungkap.Namun kenyataannya, Mark benar-benar diam-diam kembali ke negara ini dua minggu lalu? Dia kembali sehari, lalu pergi keesokan harinya. Waktunya sangat tepat dengan masa kehamilan Tiffany. Masalah yang seharusnya bisa dijelaskan dengan mudah, kini menjadi lebih rumit.Tiffany menoleh dan menatap Mark dengan tatapan kosong. "Kenapa kamu kembali ke negara ini waktu itu? Apa kamu punya saksi yang bisa membuktikannya?"Wajah Mark berubah pucat. Dia sendiri tidak menyangka bahwa Shani akan membawa catatan imigrasinya ke hadapan semua orang. Dia menutup matanya sesaat dan menjawab dengan suara pelan, "Aku kembali untuk mengurus beberapa urusan pribadi. Nggak ada ... saksi."Tiffany mengepalkan tangannya, lalu membuka dan menggenggamnya kem

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 479

    Pagi itu ketika mengingatnya kembali, Derek masih merasa ngeri. Hari itu adalah pertama kalinya dia mengenal seorang wanita bernama Niken.Bukan Nancy, bukan menantu Keluarga Japardi yang bernama Nancy, tetapi Niken. Seorang wanita yang mampu membuat seluruh Keluarga Japardi kacau balau. Namanya Niken.Setelah berpamitan dengan Derek, Nancy meninggalkan sebuah surat perjanjian cerai, membawa anaknya, dan pergi menemui Kepala Keluarga Rimbawan.Derek awalnya mengira itu hanya karena kemarahan sesaat Nancy, tetapi ternyata Nancy serius dengan ucapannya. Dia benar-benar menjadi Kepala Keluarga Rimbawan dan berhasil membalas dendam, bahkan menjadi pendukung terkuat Bronson dalam perjalanan hidupnya.Orang-orang selalu menganggap Bronson sangat mengerikan. Siapa pun yang berani melawan atau bermain curang di belakangnya pasti akan mendapatkan akibat buruk. Namun, Derek tahu bahwa semua itu adalah hasil kerja Nancy di belakang layar.Di permukaan, Nancy adalah Kepala Keluarga Rimbawan. Namun

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 478

    Gadis muda di depannya ini memang sangat mirip dengan Nancy.Saat itu, Bronson terlalu mencolok sehingga menarik banyak musuh. Orang-orang yang merasa dirugikan oleh Keluarga Japardi dalam urusan bisnis, memanfaatkan ketidakhadiran Bronson di rumah untuk menerobos masuk ke kamar Nancy.Malam itu, Derek sedang sakit parah, terbaring tak berdaya di tempat tidur. Sementara itu, para pelayan di rumah telah disuap.Derek hanya bisa mendengar jeritan menyakitkan Nancy, mendengar tangisan anak-anak. Bahkan, untuk pergi melihat saja dia tidak mampu.Akhirnya, Derek jatuh dari tempat tidur. Semua alat komunikasi di rumah telah diambil. Derek tak bisa menolong Nancy, juga tak bisa memberi tahu Bronson. Mereka menyiksa Nancy sepanjang malam.Setelah malam itu, Derek membayangkan berbagai kemungkinan. Dia membayangkan Nancy akan bunuh diri, membayangkan Nancy akan menceraikan Bronson, bahkan membayangkan Nancy akan membenci Keluarga Japardi.Namun, yang tak pernah diduga adalah Nancy muncul di had

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 477

    Tiffany tertegun, lalu mendongak menatap Derek. "Kakek bisa melihatnya?""Tentu saja!" Derek memutar bola matanya. "Kamu pikir aku siapa? Aku sudah hidup begitu lama dan kaya akan pengalaman. Gadis itu ingin bersandiwara di depanku? Dia masih kurang pengalaman!"Sambil berbicara, Derek mengangkat tangannya dan mengelus pipi Tiffany yang ditampar oleh Cathy. "Sakit?""Nggak." Tiffany menggeleng, tersenyum menyipitkan mata kepada Derek. "Kalau Kakek nggak salah paham padaku, aku nggak merasa sakit.""Dasar." Derek menggeleng dengan tak berdaya. "Cepat pikirkan, siapa saja yang menyentuh pakaian itu?"Tiffany mengernyit, mencoba mengingat dengan saksama. Saat itu, meskipun ditemani oleh Rika saat belanja, dia meminta Rika pulang duluan.Selain itu, ibu Raiyen yang punya hubungan buruk dengan Tiffany, diusir ke gudang sebelum Tiffany melihat pakaian ini.Setelah Tiffany membeli pakaian itu dan kembali, dia bahkan belum sempat memeriksa dan langsung pergi ke dapur untuk memasak.Jadi ... sa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 476

    Tiffany berdiri di belakang Bronson yang melindunginya, sambil memandang Cathy yang sedang berakting berlebihan. Dia hanya bisa menggeleng dengan tak berdaya."Masalah ini belum jelas. Kamu nggak perlu buru-buru menuduhku yang menaruh jarum-jarum itu," ucap Tiffany.Cathy langsung menuduhnya, mengatakan dia merasa tertekan selama bertahun-tahun ini di luar, makanya ingin mencelakai kakeknya?"Kamu pasti nggak akan mengakui sekarang." Cathy menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri di tempat dengan ekspresi sedih.Sambil menyeka air mata, dia meneruskan, "Bagaimanapun, kamu Nona Besar Keluarga Japardi, keturunan resmi keluarga ini. Kakek dan Ayah pasti akan melindungimu. Kalaupun aku memukulmu untuk keselamatan Kakek, mereka tetap akan menganggapku yang salah."Selesai berbicara demikian, Cathy langsung mengangkat tangannya.Plak! Lagi-lagi sebuah tamparan. Namun, tamparan itu bukan diarahkan ke Tiffany, melainkan ke wajahnya sendiri.Tamparan itu jelas bukan akting karena suaranya lebih

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 475

    "Kalian bisa masuk sekarang." Charles membuka pintu, membiarkan Tiffany dan Cathy masuk.Begitu pintu terbuka, bahkan sebelum Tiffany bisa bereaksi, Cathy langsung melangkah cepat ke depan dan meraih tangan Derek. "Kakek! Bagaimana keadaan Kakek?""Coba kulihat, apakah lukanya parah? Aduh, aku benar-benar kasihan .... Kakek sudah setua ini, masih harus menanggung penderitaan seperti ini ...."Tiffany berdiri di ambang pintu, melongo melihat adegan di depannya.Apakah ini benar-benar Cathy yang dia kenal?Dalam ingatan Tiffany, Cathy bukanlah tipe orang yang suka bersikap manja, apalagi menunjukkan perhatian sebesar ini kepada Derek. Perhatian dan kehangatan Cathy sekarang, meskipun tampak mendalam, nada bicara dan tangisannya terdengar agak dibuat-buat.Charles melirik Tiffany dengan sedikit canggung, lalu berkata, "Dia ini ....""Nona Besar Keluarga Japardi," jawab Tiffany dengan hati-hati."Benar, dia Nona Besar." Bronson tersenyum dan menepuk pundak Tiffany dengan penuh kasih."Aku

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 474

    Tiffany tertegun cukup lama sebelum menyadari bahwa wanita ini adalah Cathy. Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, dia telah berubah menjadi seperti ini."Pak Derek terluka karena jarum." Apa yang dapat dilihat Tiffany, tentu saja Charles juga langsung bisa mengetahuinya. Dia mengerutkan alis. "Pak Derek, Anda harus melepas pakaian ini. Pakaian ini telah dimanipulasi oleh seseorang."Barulah Derek mendengus dan mengangguk. Dengan bantuan Dokter Charles serta Bronson, dia melepas pakaian itu dan menggantinya dengan pakaian tidur. Saat mereka membantu Derek mengganti pakaian, Tiffany dan Cathy keluar dari ruangan."Dik." Cathy berdiri dengan tangan bersilang di dada dan menatap Tiffany dengan wajah penuh rasa superior. Saat itu, meskipun dia hanya mengenakan kaus putih dan celana jeans, wajahnya masih menunjukkan keangkuhan seperti sebelumnya."Aku hitung-hitung, sepertinya aku lahir lebih awal dua atau tiga hari darimu. Jadi, nggak berlebihan kalau aku memanggilmu adik, bukan?"Tiffany

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 473

    Tiffany mengangkat matanya yang berlinang air mata seraya menatap Derek. "Ibuku ... apa Kakek tahu di mana dia?"Derek mengangguk ringan, matanya memancarkan sedikit kelelahan. "Hubungan antara ayah dan ibumu sangat rumit. Tapi yang harus kamu ingat adalah, baik ayah maupun ibumu, di hati mereka, mereka sangat menyayangimu.""Dalam dunia mereka, selain satu sama lain, hanya ada kamu."Tiffany menggigit bibirnya, lalu menoleh untuk melihat Bronson yang masih memeluknya. "Ayah ....""Ya." Bronson menarik napas panjang, lalu melepaskan pelukannya perlahan-lahan dan menyeka air matanya. Dalam hidupnya yang lebih dari 40 tahun, ini adalah kedua kalinya dia menangis.Pertama kali adalah ketika Nancy meninggalkannya.Pria itu menarik napas dalam-dalam. "Tiffany, mengenai ibumu ... kami membutuhkan kerja samamu."Tiffany mengangguk. "Apa yang perlu aku lakukan?"Namun, sebelum Bronson bisa menjawab, Derek tiba-tiba mengerutkan alis dengan keras. Tubuhnya tampak lemah saat dia duduk kembali di

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 472

    "Tentu saja, bukan karena kamu akan menderita di Keluarga Japardi. Tapi, pada masa itu, Keluarga Japardi punya banyak musuh.""Waktu itu, ayahmu sangat menonjol di dunia bisnis dan membuat banyak orang marah. Banyak yang mencoba menyakiti kamu dan ibumu.""Meski setiap kali ancaman itu diselesaikan oleh ibumu dengan mudah, akhirnya dia nggak tahan dengan kehidupan seperti itu, sehingga memilih untuk membawamu pergi.""Alasan dia mengatur Cathy untuk menggantikanmu .... Pertama, agar ayahmu punya pelipur lara di hatinya dan nggak terus mencarimu ke seluruh penjuru dunia.""Kedua, untuk membuat semua orang berpikir bahwa Cathy adalah kamu, bahwa anak yang tinggal bersama Keluarga Japardi adalah putri sulung mereka. Dengan begitu, orang-orang yang berniat jahat terhadapmu nggak akan lagi mengejar keberadaanmu yang sebenarnya.""Mengenai alasan kenapa kamu akhirnya diculik oleh Kendra ...."Derek menutup matanya sejenak sebelum melanjutkan, "Itu karena suami baru ibumu pada awalnya nggak m

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 471

    Tiffany duduk di sofa sambil menatap kedua pria di depannya. Setiap kata yang mereka ucapkan jelas terdengar olehnya. Setiap kalimat yang mereka sampaikan, dia mengerti maksudnya.Namun, dia tetap merasa tidak memahami apa pun.Kenapa dia tiba-tiba menjadi anak Keluarga Japardi? Kenapa pamannya, Kendra, tiba-tiba dianggap sebagai penculik anak? Kenapa dia sekarang disebut sebagai putri dari pemimpin Keluarga Japardi dan Keluarga Rimbawan?Bagaimana mungkin dia memiliki orang tua yang begitu luar biasa? Lalu, jika memang begitu, mengapa sepanjang hidupnya dia selalu dihina, dicap bodoh, dan dianggap tidak lebih dari seorang gadis desa yang sederhana?"Aku tahu ini sulit untuk kamu terima," ujar Derek sambil tersenyum pasrah. Dia mengambil setumpuk laporan hasil tes DNA dari tasnya dan meletakkannya di tangan Tiffany.Tumpukan laporan itu tebal sekali."Ini adalah hasil dari berbagai lembaga pengujian DNA ternama di dunia.""Tiffany, aku tahu kamu pintar, dan sebagai mahasiswa kedokteran

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status