Share

Bab 22. Terusir

“Ya kan siapa tau aja kalau Mbak Raya sengaja kasih sesuatu di makanan yang mau aku makan,” celetuk Cantika lagi masih menuduhku.

“Ternyata selain gak tau diri, kamu juga gak ada otak, ya? Kita semua juga tadi tau, gak ada masakan yang dibeda-bedakan. Makanan yang kamu ambil satu tempat yang kami makan juga. Mungkin itu karma karena kamu udah serakah ngabisin ikan siang tadi,” sindirku sekalian.

“Tuh, kan, Mas. Mbak Raya itu masih gak terima karena dede bayi siang tadi makan ikan goreng yang sisa tadi pagi itu. Makanya sampai tega bikin sakit perutku sekarang.”

“Sisa kamu bilang? Itu ada lebih dari sepuluh potong. Sebanyak itu kamu hilang sisa? Lagian siapa juga sih yang kurang kerjaan bikin kamu sakit perut. Gak usah banyak drama!”

“Sudah, Raya, sudah. Cuma makanan aja diributin kayak orang susah aja. Kamu harusnya maklum kalau Cantika makannya banyak. Dia lagi hamil, kan? Jadi, wajar lah. Masa sampai ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei njing!! kau pantas diusir krn dari awal kau salah telah menerima pencuri. ustri tol kayak kau g pantas dipertahankan. binatang aja g mau istananya ditempati selain dirinya. sok2an mau lapir polisi padahal g mampu apa2 kecuali beranak dan ngangkang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status