Share

Mendekamlah di Penjara!

Tak lama kemudian, seseorang yang rasanya sudah menantikan momen sedari tadi, buru-buru mengetuk pintu saat semua orang—terkecuali diriku, sudah pergi dari kamar ini.

"Makan siang, ya, Non."

Aku cukup terkejut saat menyadari Bik Minah ternyata sudah membawa nampan berisi nasi beserta lauk di tangannya.

"Aku nggak lapar, Bik." Lagi-lagi aku menolak halus apa yang Bik Minah tawarkan.

Aku memang tak merasa lapar saat hatiku bergejolak dan menerka-nerka siapa sebenarnya yang menaruh obat perangsang di minuman atau makanan ku saat itu.

Meski berulang kali aku menolak, Bik Minah tak berputus asa untuk membujuk diriku makan siang.

Akhirnya, aku luluh dan memakan makan siang yang dibawakan olehnya. Ya, Bik Minah memang paling tahu bagaimana cara membuatku luluh dan tunduk.

***

Pukul 16.00, aku yang baru keluar dari kamar mandi setelah mandi sore, dibuat terkejut saat menyadari suami yang menurutku masih menyimpan banyak misteri, duduk di sofa kamar sambil menatapku tanpa henti. Bukannya tersa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
ha nya sekali hati sakit
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
nyesek banget kamu ndah
goodnovel comment avatar
Zaiza
Update thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status