Share

Hifzi

***

"Mas, tenang!" bentak Vano. Belum genap 24 jam tim kepolisian sudah menemukan pelaku terror yang meresahkan dua wanita dalam hidupnya.

Tomi mengusap wajahnya kasar. Dia tidak mengenal laki-laki di depannya, tapi melihat raut kaget di wajah Gina dan keluarganya, Tomi menjadi yakin jika mereka mengenal laki-laki yang sedang tersudut di ruangan ini.

"Apa yang Lo mau?"

Laki-laki itu terkekeh. Dia mengusap sudut bibir yang berdarah akibat tonjokan Tomi sementara sekarang ada dua polisi yang berjaga, bagaimana seharusnya Tomi tidak melakukan kekerasan di kantor polisi. Begitulah aturannya.

"Jadi kamu menolakku karena laki-laki brutal ini, Gina?" tanya Hifzi tenang. "Lihat perbedaan aku dan dia, aku memakai baju kokoh dan celana formal sementara calon suamimu hanya laki-laki berkaos. Apa kamu tidak menyesal menikahi laki-laki yang minim ilmu agama?"

"Seharusnya kamu mau aku nikahi, aku pasti bisa membantumu untuk menjadi muslimah yang sangat baik. Lihat, aku ini seorang ustad muda, ilm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status