Share

180

Devan turun dari mobil dengan wajah penuh amarah. Ia berdiri di depan rumah kosong yang terlihat lusuh, jauh dari bayangan tempat layak tinggal. Cat dinding mulai mengelupas, dan pintu kayunya tampak berkarat.

Pengacara Devan, Pak Hendra, melangkah mendekat dengan tatapan cemas. “Sepertinya ini bukan tempat yang benar, Pak. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sini.”

Devan mengepalkan tangannya, mencoba menahan rasa frustrasi. Ia tidak bisa percaya bahwa Renata berani mengarahkan mereka ke tempat kosong seperti ini.

"Renata... Berani sekali dia mempermainkan aku," geramnya.

Matanya menelusuri sekeliling, berharap menemukan petunjuk bahwa Rosa ada di sekitar sini, tapi yang ia dapatkan hanya keheningan.

Pak Hendra mengeluarkan ponsel dan membuka catatan, mencoba mencari kemungkinan lain. “Mungkin dia sengaja mengelabui kita, Pak Devan. Bisa jadi ada orang yang tahu tentang Rosa di sekitar sini.”

Devan mengangguk, mengendalikan emosinya. “Baiklah. Kita harus cari tahu. Aku tidak akan pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
Selamat malam thor,sehat selalu ya,aamiin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status