Share

145

"Karena belum waktunya, Sayang. Aku berniat nanti setelah kita ke kantor polisi baru cerita sama kamu." Devan menarik lembut tangan Syakila untuk duduk.

Syakila menurut.

"Jangan marah, ya? Aku cuma mau bantu kamu aja, kok. Aku gak mau kamu terlalu banyak pikiran makanya aku diam-diam aja," pinta Devan sembari menggenggam tangan Syakila.

Syakila tersenyum, "Iya, Mas. Aku gak marah, kok. Cuma kaget pas tahu kamu ternyata yang sudah membuat laki-laki jahat itu ketangkep. Makasih, ya, tapi harusnya Mas bilang dong." Syakila cemberut.

"Kan Mas sudah bilang, gak mau kamu terlalu banyak pikiran. Mas mau kamu fokus sama calon bayi kita di sini." Devan mengelus lembut perut istrinya.

"Iya, sih. Ya udah deh, gak pa-pa." Syakila tersenyum kembali membuat Devan lega.

"Gitu, dong. Tambah cantik kalau senyum, Mas suka," bisik Devan lalu mendekat ingin mencium Syakila.

"Jangan di sini, Mas. Malu," tolak Syakila dengan wajah bersemu.

"Maksudmu, nanti di rumah saja kita lanjutkan?"

"Mas, iiihh ..." S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Fajar Pramesta Alam
parah nih ga jelas gak ada lanjutanya
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
bolak balik,kaya setrikaan,ga lanjut lanjutannya
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
Ada urusan apa Kamil kekantor polisi ...apa ingin bertemu Ray jg , untk minta pertanggung jawaban untk adkny ??? lama gak up mbk Author .... sehat selalu ya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status