Beranda / Romansa / Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan / 01. Memberikan mahkota berharga

Share

Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan
Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan
Penulis: ZuniaZuny

01. Memberikan mahkota berharga

Penulis: ZuniaZuny
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-17 19:09:28

"Setelah selesai acara pernikahan, segera rayu Tuan Dony untuk melakukan kewajibannya. Jika kamu tak mau melakukannya, Ayahmu yang sedang koma itu ...."

"Jangan! Tolong jangan hentikan pengobatan Ayah. Aku akan melakukan apapun yang kamu suruh," ucap Yura terbata.

"Anak pintar!" puji Madam Serly dengan seringainya.

Kini, Yura terperangkap dalam kehidupan menyedihkan. Dia harus melaksanakan perintah Madam Serly, jika ingin ayahnya bangun dari koma. Entah motif apa yang dimiliki Serly sehingga membuat Yura sebagai bonekanya.

Pertama, Yura harus menikah dengan Dony Baskoro. Anak kedua Baskoro, keluarga konglomerat di kota Jakarta. Yura yang sebenarnya bernama Yuna Anjela diperkenalkan dengan nama Yura, Yura putriana. Anak ketiga dari keluarga Raharjo, yang tak lain suami Serly.

Kedua, Serly meminta Yura tidur dengan Dony setelah malam pernikahan sebagai bukti diterima oleh keluarga Baskoro. Apakah mungkin?

Pernikahan ini hanyalah sebagai jembatan pemersatu dari kedua belah pihak dalam hal bisnis yang saling menguntungkan.

'Bagaimana ini?' gumam Yura dalam hati, merasa bimbang dan tidak tahu harus berbuat apa. 'Aku harus melakukannya demi Ayah, tapi aku tahu Dony tidak akan mau tidur denganku. Pernikahan kami hanya berdasarkan perjanjian, bukan karena cinta yang tulus.'

"Benarkah cinta bisa tumbuh setelah pernikahan? Atau apakah ini hanya keputusan gegabah yang harus aku terima?"

Dalam kebimbangan itu, Yura mulai ragu mengenai pernikahannya. Dan pertanyaan besar mulai mengepung hidupnya. Akankah Yura sanggup menjalani kehidupan rumah tangga bersama Dony, hanya berbekal perjanjian dan tanpa adanya cinta? Atau mungkinkah kami bisa menemukan arti cinta sejati dalam menjalani hidup berdua?

Setelah acara pernikahan.

Yura menghela nafas berat, mencoba mengumpulkan sisa-sisa semangat dan kekuatan di dalam diri, kakinya yang lemas terpaksa diseret untuk melangkah pasti, menuju kediaman Dony.

Rumah besar pemberian kakek Luhan sebagai hadiah pernikahan Dony dan Yura itu terlihat sangat sepi tak berpenghuni. Tak ada pembantu ataupun bodyguard karena Dony berencana pindah besok. Malam ini, Yura harus tinggal di sini atas perintah Dony dan dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan perintah madam Serly.

Langkah Yura membeku sejenak saat matanya tertuju pada sosok pria yang duduk tenang di ruang tamu, memacu degup jantungnya seakan akan meledak, terperangkap antara ketakutan dan kegugupan. Dengan gerakan yang hampir tak terdengar, ia melangkah mendekat. Kegelapan hanya diterangi cahaya rembulan yang menembus jendela, memberikan suasana misterius dalam ruang tersebut.

Dony, dengan punggungnya yang lebar tampak dari belakang, membangkitkan imajinasi liar dalam benak Yura. Bayangan tentang kekuatan yang bisa memeluknya erat, membuat napasnya tercekat, seolah-olah tiap helaan napas menyimpan janji-janji manis dan penuh cinta.

'Tidak Yura, apa yang kamu bayangkan? Kamu sungguh naif. Sekarang lakukan misi dari Madam Serly, maka Ayahmu akan selamat. Nyawa Ayahmu tergantung padamu,' batin Yura menguatkan niatnya.

Yura dengan hati yang berdebar melangkah ke belakang Dony, lalu dengan perlahan ia melepaskan mantel yang membungkusnya. Tersingkaplah gaun spaghetti straps yang dipakai untuk pernikahan mereka tadi, memperlihatkan siluet tubuh yang sempurna. Gaun itu sangat pas di tubuhnya, dengan tali penyangga yang nyaris tak terlihat dan panjang sampai mata kaki. Namun, terdapat belahan yang tinggi pada bagian paha, menambahkan kesan elegan yang tak terbantahkan. Yura tampak mempesona, hampir seperti perwujudan dewi yang tak bisa Dony abaikan.

Tanpa aba-aba, Yura segera mendekatkan diri pada Dony, memberikan pelukan hangat yang penuh kejutan. Memberi ciuman mesra dengan duduk di atasnya. Dony, yang terkejut beberapa detik, akhirnya membalas pelukan Yura dengan penuh kehangatan. Keduanya saling berbagi keintiman dengan tatapan penuh perasaan, membaringkan diri di sofa.

"Apa kamu begitu menginginkannya, Adik ipar?"

'Adik ipar? Ini bukan suara Dony.’

Yura membuka mata dan terkejut menangkap bayangan siluet wajah asing di depannya. Segera dinyalakan lampu dan … Yura terkejut bukan main saat lelaki yang baru saja dicium adalah lelaki yang bukan Dony.

"Anda? Mengapa Anda di kediaman Dony?" tanya Yura tak terima saat melihat Damian, kakak Dony.

"Aku datang untuk membicarakan projects yang diminta Dony."

Yura merasa malu setengah mati, segera menyilangkan tangan di dada untuk menutupi tubuhnya yang memakai dress terbuka. Damian melirik sekilas, mengambil mantelnya di pinggiran sofa, memberikan pada Yura. "Pakai ini!"

"Tidak perlu!" tolak Yura kasar hingga mantel terjatuh.

"Kasar sekali! Padahal baru saja kamu menciumku penuh damba."

Yura melotot tajam, "Maaf, aku mengira Anda adalah Dony, Suamiku."

"Benarkah?"

"Tentu saja."

Damian terkekeh geli, memandang lebih dekat dan mengikis jarak mereka. "Apakah kamu sangat mencintai Dony?"

Yura mengangguk mantap, membuat Damian tertawa lebar.

"Apa kamu pikir Dony juga mencintaimu, Adik ipar?"

"Kami mengenal satu sama lain sejak kecil dan saling mencintai. Jika tidak, mana mungkin kami menikah?"

"Benar juga." Damian kembali mendekatkan diri. "Em, bagaimana jika aku memperlihatkan watak asli Dony padamu?"

Tanpa menunggu persetujuan, Damian menarik tangan Yura dan membawanya menuju suatu tempat. Di sana, Damian dan Yura dapat menyaksikan adegan tak sepatutnya dari Dony bersama seorang wanita. Yura tahu betul siapa wanita tersebut.

"Sindy?"

Meski tidak mencintai Dony, melihat dia bersama wanita lain di malam pernikahan, membuat Yura merasa sakit dan kecewa. Seharusnya Dony bisa menolak pernikahan ini sehingga tak ada yang tersakiti. Mengapa harus menerimanya?

"Kamu sudah melihatnya? Bagaimana perasaanmu, Adik ipar?"

Yura tersenyum, menutupi rasa sakitnya. "Dony hanya bermain-main, tak seharusnya aku mencurigai dirinya."

Melihat tanggapan Yura, Damian tersenyum smirk. 'Bagaimana bisa? Dia sama sekali tidak cemburu.'

"Kamu terlalu bodoh sebagai wanita. Melihat lelaki yang baru saja berstatus suami-mu berselingkuh, kamu masih saja mau bersamanya."

"Aku tak punya pilihan, Tuan Damian."

Yura segera berbalik, berjalan cepat meninggalkan tempat. Malam ini, harapannya untuk bersama Dony telah sirna. Madam Serly bisa saja menghentikan pengobatan ayahnya, kapanpun dia mau.

'Sekarang aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin tidur dengan Dony.'

"Kenapa kamu memilih pergi, bukannya melabrak mereka?" tanya Damian dengan nafas memburu. Kentara sekali jika dia habis berlari.

Yura memperhatikan detail seorang lelaki di depannya. Menilai Damian apakah pantas tidur bersamanya? Sorot mata tajam penuh intimidasi, senyum penuh arti dengan rahang tegas, terpancar jelas aura dominan. Tubuhnya yang kekar dan berotot, membayangkan saja sudah membuat Yura bergidik ngeri.

'Tidak tidak, aku tak mungkin memberikan mahkota berhargaku pada lelaki ini.' Yura menggeleng dan kembali berbalik, tak menghiraukan Damian yang bingung atas sikap Yura.

Sesaat kemudian

Yura berubah pikiran, berbalik, mendekatkan diri dan mengalungkan kedua tangan mulusnya pada leher Damian. "Tuan Damian, jika suamiku bisa bersenang-senang dengan wanita lain, mengapa aku tidak bisa? Aku juga ingin melakukannya denganmu, membalas pengkhianatan Dony."

Ya, pada akhirnya, Yura memilih Damian.

"Cari saja lelaki lain."

“Apa? Kamu menolakku?”

Tiba-tiba 

Mmph

Apa yang terjadi?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
hallo thor met mlm, diaeal bab saja sudah seru nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   02. Menjadi milik Damian

    "Cari saja lelaki lain."Damian melepas kasar tangan Yura, membuat tubuhnya oleng dan meringis kesakitan. "Ish, kamu kasar sekali."Namun, Yura tak patah arang, kembali mendekatkan tubuhnya. "Katakan padaku bahwa kamu begitu menikmati ciuman kita tadi? Apa aku salah, Tuan? Kita sama-sama menginginkan--"MmphTanpa mampu menahan diri, Damian mendekatkan wajahnya ke Yura, sebuah sentuhan lembut yang menghanguskan setiap helaan napas. Napasnya tercekat, gejolak dalam dada memuncak tak terbendung. "Semoga kau tidak menyesal kali ini," bisiknya dengan lembut, membiarkan momen itu menghentikan realitas sejenak di antara mereka.Akh.Yura digendong ala bridal, dimasukkan ke dalam mobil Jeep. Tak peduli lagi, Damian akan melanjutkannya di dalam sana."Tolong, hentikan!" rintih Yura saat Damian menciumi leher jenjangnya."Terlambat untuk memohon berhenti.""Jangan, jangan di sini! Maksudku, kita bisa melakukannya di tempat lain."Damian merasa kecewa, harus menahan rasa untuk sesaat. Dengan em

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   03. Menaklukkan Tuan Damian

    “Yura, jawab aku!”Hening.Dony menyimpulkan jika Yura benar-benar terlelap. Saat ini suasana hatinya sedang baik dan Yura pun sudah tidur, jadi Dony memutuskan untuk menanyakan kembali besok pagi.Pagi hari."Cepat periksa!" titah Sherly.Akh."Tolong, hentikan!"Yura diseret paksa oleh tiga ART Sherly menuju ruang seperti laboratorium. Mereka membaringkan Yura dengan memegang tangan dan kakinya. Masuk seorang Dokter dan mulai memeriksa Yura. Mereka tak peduli pada wanita yang memohon ampun saat ini. Hampir 30 menit, Yura diperiksa di dalam sana dan dilepaskan setelah pemeriksaan selesai."Bagaimana hasilnya?""Sudah robek."Bibir Sherly tersungging hingga semua gigi terlihat jelas. Puas akan hasil yang baru saja didengar. Di dekati Yura yang kini duduk bersimpuh di hadapannya. Tangan lentik itu menarik kasar dagu Yura agar terlihat jelas kesedihan di mata anak angkatnya."Kamu sungguh pintar, Yura. Terus bersikap baik sebagai menantu Baskoro agar pengobatan Ayahmu terus berjalan. Cu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   04. Kelinci kecil, patuhlah!

    “Apa kamu cemburu, Dony?” tanya Damian mengejek adiknya.“Apa?” Dony segera tersenyum manis. “Aku tidak peduli.”Dengan gerak-gerik gelisah, Damian mencoba melepaskan diri dari genggaman benalu itu setelah berhasil memprovokasi Dony. Hal itu sukses membuat Dony nyaris tak bisa menyembunyikan kemarahan, wajahnya memerah, seolah menyimpan gunung berapi yang siap meletus. Dalam dera cemburu yang terang-terangan, dia nyaris kehilangan kendali."Silahkan duduk," ucap Damian menyambut kedatangan Dony dan Yura. “Silahkan menikmati hadiah jamuan makan dariku.”Dony dan Yura segera duduk di kursi kosong depan Damian. Mereka makan berbagai menu yang disajikan. Damian yang duduk tepat di depan Yura, sesekali melemparkan senyum simpul ke arah Yura yang sedang sibuk memilih menu. Sorot matanya seolah menggambarkan kekaguman yang tersimpan.Sementara itu, Dony, yang duduk di samping Yura, tampak mengiris steaknya dengan kasar, begitu keras hingga suara gesekan pisau terdengar nyaring di antara deru

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   05. Kembali merayu

    "Jangan berteriak! Meski aku sedang terluka, aku bisa saja membunuhmu.”AkhDamian mengerang kesakitan.Di luar rumah."Ke mana perginya?""Dia terluka parah, jadi mana mungkin dia bisa kabur secepat itu. Cepat cari sekitar!"Suara di luar kediaman Dony sangat ramai dengan banyaknya lelaki berpakaian hitam dan memakai masker.Damian menyeret tubuhnya, duduk bersandar di dinding kamar. Dia bisa bernapas lega saat orang-orang misterius itu pergi. Yura berdiri dan mundur, merasa gemetar di seluruh tubuh melihat Damian yang kesakitan. Memori saat keluarga tercinta dibantai habis-habisan kembali muncul di benaknya. Hanya tersisa Ayah yang terkulai dalam koma, saat ini."Yura, papah aku!"'Perlukah aku membunuhnya saat dia terluka? Asalkan aku berteriak, dia akan mati di sini. Maka, kejadian malam itu tak akan ada yang tahu,' batin Yura.Melihat Yura tak bergeming, mata yang semula penuh harap itu seketika sirna, beralih kilatan tajam bak elang yang siap membunuh. "Ternyata kamu sama saja d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   06. Masuk dalam gengaman

    Satu jam sebelumnya.Brengsek!Dony membanting tas kerja. Dia baru saja pulang dari bisnisnya. Melihat itu, Yura mendekat, memastikan apa yang telah terjadi. "Ada apa, Dony?""Damian, kakak keparat itu telah mendahului pertemuan bisnis dengan klien Kakek Luhan di luar negeri. Dia telah memenangkan bisnis di Dubai dengan membeli saham dan lahan untuk memperluas bisnisnya. Sial!"Yura tak paham, dengan polosnya bertanya. "Bukankah kalian keluarga? Kenapa kakakmu harus bersaing dengan Kakek Luhan?""Tentu saja karena dendam," jelas Dony yang segera menutup mulutnya. Dia sadar betul telah membocorkan rahasia besar yang terjadi tiga tahun lalu."Apa maksudmu, dendam?""Ah, aku salah bicara. Buatkan aku teh sana!" usir Dony mengalihkan kecurigaan Yura.Bukankah istri harus patuh kepada suami, meski tak ada cinta di antara mereka?Yura dengan patuh membuatkan segelas teh chamomile dan mengantarkan pada sang suami. Saat sampai di ruang tamu, tangan Yura mengepal erat gagang teh hingga isi di

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   07. Bekerjalah di perusahaanku!

    "Berkas itu sangat penting bagiku. Katakan saja, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memberikannya padaku?"Damian sungguh senang, Yura memberinya penawaran yang cukup berani. Tanpa ragu mendekatkan diri dan memandang intens wajah cantik bak dewi yunani itu. Tatapan lembut dan meneduhkan meski terbalut rasa takut dan kesepian."Bekerja di Perusahaan dan jadi wanitaku."Seketika Yura menggenggam erat tasnya, reaksi penolakan dari permintaan Damian. "Apakah tak ada cara lain? Aku tak bisa. Aku …, tak bisa meninggalkan Dony.""Yura, aku sama sekali tidak percaya dengan kesetiaan orang. Semua keyakinan tanpa ragu karena taruhan, tidak akan cukup 'kan?"Damian mendekat dan menarik dagu Yura dengan satu tangannya. Terselip emosi dan kecemburuan di dalamnya. "Seberapa besar cinta Dony di dalam hatimu?"'Dibaliknya, ada keselamatan Ayahku. Ada kenyataan yang belum terungkap tentang pembantaian keluargaku.'"Aku tidak bisa hidup tanpa dia."Prok prok prok.Damian bertepuk tangan sendiri d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   08. Siapa pria misterius itu?

    "Tunggu!"Seketika Yura berhenti. Damian mendekat dan memeluknya dari belakang, mengendus ceruk leher Yura. Seketika Yura kembali meremang. Dengan gemetar, Yura berusaha melepaskan pelukannya. "Tu–tuan Damian, apa yang kamu lakukan. Aku sudah me–""Pelukan sebelum perpisahan. Ingat! Besok pagi kamu harus ada di perusahaan ini. Jika tidak–""Baik Tuan. Sekarang, aku harus pergi."Yura berusaha melepas pelukan dan berlari setelahnya.Andy mengantar Yura pulang, setelah menerima telepon dari Damian yang meminta dirinya mengantar dan memastikan keselamatan gadis itu. Dalam perjalanan, pikiran Andy mulai resah dan pertanyaan demi pertanyaan muncul, 'Ada apa sebenarnya? Apakah Damian menyukai wanita ini? Bukankah wanita ini adalah adik iparnya sendiri?' gumam Andy dalam hati sambil sesekali mencuri pandang ke arah Yura lewat kaca spion mobil.Sementara itu, Yura terlihat cemas dan bingung dengan keadaan yang tengah dihadapi. 'Mengapa Damian begitu mengkhawatirkan keselamatanku? Apa yang seb

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   09. Kotak pemberian Damian

    "Kamu?"Yura terkejut saat Andi berada di depan rumahnya membawa suatu kotak di tangannya. Dilihat ke segala penjuru tempat, mencari sosok lain yang datang bersamanya. Hal itu membuat Andi tersenyum simpul."Maaf, Nyonya. Aku datang sendirian, Tuan Damian tidak ikut bersamaku. Jadi, Anda tidak perlu khawatir."Yura mengangguk ragu. Seharusnya dia bahagia bukan? Damian tidak akan mengganggunya. Namun, entah mengapa Yura merasa kecewa."I–iya.""Ini. Tuan Damian membelikannya untukmu.""Apa ini?" tanya Yura bingung, menerima boks besar dari Andy."Anda lihat saja. Apa isinya? saya tidak tahu." Andy menatap ke dalam rumah, tampak tak berpenghuni, membuat Andi penasaran dan mulai menyuarakan rasa yang menggelitik pikirannya. "Apakah Anda tinggal sendiri?"Yura menatap ke dalam sekilas lalu menggeser tubuhnya tak nyaman. Seolah menutupi kebenaran. Dia tak boleh terlihat lemah dan takut di mata orang lain. "Dony sedang keluar untuk urusan. Sebentar lagi akan sampai rumah, dia baru saja meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20

Bab terbaru

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   28. Masih mau berhubungan

    "Mulai detik ini, kamu tidak perlu lagi bekerja dan pergilah! Jangan pernah muncul kembali di hadapanku sebelum kamu berubah pikiran," ucapnya dengan nada yang keras dan tajam. Kata-katanya terdengar begitu kasar, menyayat hati, seolah mengusir Yura dari hidupnya.Yura terpaku, matanya memandang Damian dengan tatapan yang tidak percaya. Wajahnya yang sedari tadi terlihat sedih, kini terlihat semakin pucat, bibirnya bergetar, dan mata yang kini terlihat sayu. Dia menundukkan kepalanya, mengambil napas dalam-dalam, dan tanpa sepatah kata, dia berbalik pergi meninggalkan Damian yang masih berdiri di balik jendela kantornya, dengan rasa penyesalan yang mulai memenuhi ruang hatinya.Yura berlari dengan langkah terburu-buru menuju toilet, pintunya terbanting keras saat ia memasuki ruangan itu. Dalam keheningan yang pekat, hanya suara isak tangis Yura yang memecah kesunyian. Air mata mengalir deras membasahi pipinya yang memerah, setiap tetesnya menandai kekecewaan yang mendalam.Di balik pi

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   27. Pergi dari hadapanku!

    “Andy, pergilah ke apartemen dan pastikan Yura masih ada di sana.”“Apa? Anda dan Yura, bos, kalian?”“Sudahlah. Pergi dan pastikan keberadaan Yura. Jika masih di apartemen, segera usir dia.”“Apa? Mengusirnya Bos?”“Iya, apakah kamu tuli, hah?”“I–iya Bos. Saya akan mengusirnya sekarang juga.”Andy segera pergi ke apartemen Damian. Setelah sampai, dia hampir mengetuk pintu apartemen, tapi hal itu di urungkannya. Dia tahu kode sandi apartemen itu sehingga Andy berpikir tak perlu mengetuk pintu. Segera membuka dan masuk ke dalam apartemen. Dengan tegas, raut wajah tegang dan sikap serius, Andy mendekati Yura yang kini syok melihatnya.“Kamu?” ucap Yura kaget. “Ya, ini saya.” Andy tidak membuang waktu untuk berbasa-basi. "Maaf, Nyonya Yura. Tuan Damian meminta Anda untuk segera meninggalkan apartemen ini," ucap Andy dengan nada tegas dan langsung.Yura terkejut dan kebingungan terpancar dari wajahnya. "Tapi, mengapa? Saya belum siap untuk pergi," katanya dengan suara gemetar, matanya

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   26. Berdua saja

    "Bicaranya nanti saja. Urus dulu cacing-cacing di perutmu itu!"Damian tersenyum memikirkan kelakuan Yura barusan. Sungguh konyol. Diikuti gadis yang telah diubahnya menjadi wanita itu, memeluk dari belakang hingga Yura kembali terkejut. Dihirup ceruk leher hingga membuatnya kembali meremang."Kenapa tidak makan? Bukankah kamu lapar?"Yura tersentak, menutupi rasa kecewa sekaligus bersyukur atasnya. Dengan gugup duduk di meja. Damian memandang tajam, lengkap dengan senyum devilnya. "Duduk manis di situ. Aku akan memasak untukmu."Damian dengan cekatan membuat omelet karena menurutnya makanan itu yang cukup mudah dibuat dan ada unsur karbo yang bisa mengganjal perutnya. Tak hanya itu proses memasak juga cukup singkat, tinggal kocok dan masuk teflon. Seperti sesimpel kita menjalani kehidupan. Cukup jalani, syukuri dan nikmati prosesnya maka semua akan terlewati meski tak mudah."Makanlah!"Damian menyodorkan sepiring omelet di depan Yura. Berjalan pelan sampai di belakang Yura, dengan ce

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   25. Mengatakan hal penting

    "Kenapa dibeli semua?""Karena aku ingin," jawab Damian dingin dan melangkahkan kakinya pergi, meninggalkan Yura sendirian."Apa kamu tak mau pergi?" teriak Damian menyadari Yura terpaku."Ah iya."Yura berlari ngos ngosan hingga tepat di samping Damian. Tubuhnya ambruk akibat kelelahan. Melihat itu, Damian merasa kasihan tapi ingin sekali lagi mengerjainya.Ekhem"Bangunlah!""Sebentar, aku kehabisan napas.""Dasar lelet. Baru berlari sebentar saja sudah ngos ngosan. Mulai besok, kamu harus berolahraga."Akh"Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku?" teriak Yura saat tubuhnya diambil paksa, di taruh di atas pundak seperti memikul sekarung beras.Damian tak peduli, terus menggendong hingga sampai pada mobil jeep miliknya.Bugh"Aku tidak sabar untuk mengungkungmu di apartemenku!" ucap Damian sambil menatap tajam. Yura merasa ngeri, takut, dan cemas. Hatinya berdebar kencang saat meresapi kalimat yang baru saja keluar dari mulut Damian.'Apa yang akan terjadi padaku? Bagaimana jika keadaan

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   24. Membelikan pakaian mahal

    "Halo.""Di mana kamu?""Aku ada di kediaman madam Sherly, ah maksudku, ibuku.""Baiklah. Aku akan mengirim supir untuk menjemputmu.""Untuk apa? Aku akan pulang sendiri.""Sudahlah jangan banyak alasan, cepat keluar dan ikuti perintahku!""Baik."Panggilan berakhir.Yura menghela napas berat. Terlepas dari Dony, terjebak oleh Damian. Ya, beginilah nasib Yura sekarang. Kehidupannya berputar putar dari kehidupan kakak beradik itu. Sampai kapan seperti ini? Entahlah, Yura sendiri tak bisa menjawabnya. Semua tergantung dari kesembuhan sang Ayah. Ya, dibandingkan semua itu, Ayahnya yang terpenting bagi Yura.Sebuah taksi menunggu di depan kediaman Sherly. Yura segera turun dan keluar rumah. Namun, langkah terhenti saat panggilan dingin menyapanya."Sudah di jemput ya," ucap Sherly yang kini duduk di ruang tamu dengan lampu dipadamkan."Madam. Kenapa Anda belum tidur?""Aku tak bisa tidur. Kamu mau ke mana? Lalu taksi itu?""Ah, aku memutuskan untuk pulang ke kediaman Dony. Taksi itu aku y

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   23. Di mana kamu?

    Yura berjalan menuju ruang kerja Madam Sherly, dengan amplop coklat yang berisi informasi penting tentang Damian di tangannya. Tangannya sedikit gemetar dan tak bisa disembunyikan. Setibanya di depan pintu, ia mengetuknya perlahan.Tok, tok."Masuk," terdengar suara Madam Sherly dari dalam.Dengan langkah mantap, Yura membuka pintu dan memasuki ruangan tersebut, seraya memberikan hormat. "Madam Sherly, ini informasi yang Anda minta tentang Tuan Damian," ucapnya, sambil menyerahkan amplop tersebut.Madam Sherly, yang duduk di balik meja kerjanya yang besar, mengangguk dan menerima amplop itu. Ia membukanya dengan teliti, memeriksa setiap lembaran yang Yura berikan. Matanya menyapu cepat setiap detail yang tercatat, dari aktivitas Damian hingga jadwal kantor yang akan datang."Kerja yang baik, Yura," puji Madam Sherly, setelah beberapa saat mempelajari isi amplop tersebut. "Ini sangat membantu. Terima kasih telah menyelesaikan ini dengan cepat dan akurat."Yura merasa lega, senyumnya ki

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   22. Ayolah! Kamu bukan anak kecil.

    Yura tersenyum manis sambil berkata, "Ayolah! Kamu bukan anak kecil."Damian hanya mengangguk lemah dan kembali menutup mata, terlalu sakit untuk berkata-kata. Dia juga berusaha meredam api kecemburuan serta keraguan tentang kejadian semalam. Kembali membuka mata saat ada gerakan di ranjang dan menandang lemah pada Yura yang berjalan ke dapur, memastikan sup sudah matang sempurna. Setelah yakin dengan rasa dan khasiatnya, ia menuang sup ke dalam mangkuk dan membawanya ke kamar dengan hati-hati.Yura uduk di samping Damian, memegang nampan berisi sup dan memberikannya. "Makanlah selagi hangat."Damian menggeleng pelan, membuat Yura kesal. Dia sudah bersusah payah membuatnya tapi lelaki itu menolaknya."Kenapa tidak mau? Sup ini bisa meredakan mabuk yang kamu derita saat ini."Damian masih mengurut keningnya sedangkan Yura memilih untuk pergi membawa nampan. Tiba-tiba .…SrekhTangan Yuna digengam erat Damian. Tangan Damian yang berkeringat dingin menghentikan Yura, seketika khawatir ji

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   21. Tolong, jangan paksa aku?

    Andy pikir cukup memberikan garis besar tentang pengertian jarak antara Demian dan Yura yang berstatus istri Dony. Andy menggoyang goyangkan tubuh Damian dan memanggil berkali-kali, "Tuan Damian.""Tunggu! Aku rasa, lebih baik jangan dibangunkan. Kita biarkan saja dia tidur," sela Yura, ketakutan.Andy tak peduli, terus membangunkan hingga dirinya putus asa. "Tuan Damian, Nyonya Yura sudah datang," bisik Andy sambil terus mengguncang tubuh Damian.Anehnya, mendengar nama Yura, Damian membuka mata perlahan. Tatapannya membulat saat melihat Yura yang kini berdiri di hadapannya.Make up natural dengan lipstik pink cherry. Rambut lurusnya digerai indah dihiasi penjepit di sisi kanan, seperti gadis korea kebanyakan. Yang membuat Damian semakin terpesona adalah dress peach selutut dipadu blazer coklat muda yang di pakai. Damian menelisik dari atas ke bawah dimana sepatu pantofel coklat sebagai pelengkapnya.Yura sendiri mundur selangkah melihat Damian yang berdiri dari duduknya. Gerakan ref

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   20. Apakah Damian mabuk?

    Pesan Damian membuat Dony emosi. "Brengsekh!""Kenapa aku harus menuruti berandalan ini? Jika bukan karena kakek Luhan, aku tak akan melakukannya."Damian memutuskan untuk pulang. Di tengah keheningan malam yang terkoyak tiba-tiba derai hujan turun debgan lebatnya. Damian menyusuri jalan yang sepi setelah mengirim pesan terakhir. Langit seolah menangis bersamanya, membasahi bumi dengan air mata yang tak terbendung. Dalam keadaan murung, ia menderu mengemudikan jeep-nya melintasi jalanan yang mulai tergenang.Kenangan buruk pada masa lalu seakan-akan terbawa angin, membuatnya semakin menekan pedal gas, dalam upaya putus asa untuk segera mencapai perlindungan apartemennya. Setiap tetes hujan yang jatuh bagaikan bisikan lara dari masa lalu yang terlupakan, memacu jantungnya untuk berdetak lebih cepat dalam dingin yang menyergap.Hufh.Keringat dingin membanjiri tubuhnya yang basah. Tangan memegangi wastafel kamar mandi dengan gemetar. Namun, tatapan tajam tertuju pada kaca kamar mandi, m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status