Share

02. Menjadi milik Damian

Author: ZuniaZuny
last update Last Updated: 2025-02-17 19:12:25

"Cari saja lelaki lain."

Damian melepas kasar tangan Yura, membuat tubuhnya oleng dan meringis kesakitan. "Ish, kamu kasar sekali."

Namun, Yura tak patah arang, kembali mendekatkan tubuhnya. "Katakan padaku bahwa kamu begitu menikmati ciuman kita tadi? Apa aku salah, Tuan? Kita sama-sama menginginkan--"

Mmph

Tanpa mampu menahan diri, Damian mendekatkan wajahnya ke Yura, sebuah sentuhan lembut yang menghanguskan setiap helaan napas. Napasnya tercekat, gejolak dalam dada memuncak tak terbendung. "Semoga kau tidak menyesal kali ini," bisiknya dengan lembut, membiarkan momen itu menghentikan realitas sejenak di antara mereka.

Akh.

Yura digendong ala bridal, dimasukkan ke dalam mobil Jeep. Tak peduli lagi, Damian akan melanjutkannya di dalam sana.

"Tolong, hentikan!" rintih Yura saat Damian menciumi leher jenjangnya.

"Terlambat untuk memohon berhenti."

"Jangan, jangan di sini! Maksudku, kita bisa melakukannya di tempat lain."

Damian merasa kecewa, harus menahan rasa untuk sesaat. Dengan emosi, Damian melajukan mobil menuju apartemen. Tidak ada satupun dari keluarga Baskoro yang mengetahui tentang Apartemen miliknya.

Bip.

Pintu apartemen terbuka dan Damian segera mengungkung Yura. Pesta pernikahan baru saja dimulai. Dengan agresif dan intens, Damian memberi kuasa penuh kemesraan pada Yura. Saling melepas kain yang menempel dan memulai menyatukan rasa.

"Tolong pelan sedikit, ini pengalaman pertamaku." Suara Yura bergetar, penuh dengan rasa cemas dan antisipasi. Damian menatapnya dengan penuh pengertian, perlahan dan hati-hati, ia membimbing Yura melewati malam yang akan mengubah segalanya. Di balik kesunyian malam, kedua hati terikat dalam irama yang mengalun penuh gairah. Keringat yang memercik menjadi saksi bisu atas kesatuan yang mereka raih, dalam dekapan yang penuh dengan keintiman dan kehangatan. Setiap sentuhan, setiap bisikan, menggema menjanjikan kenangan yang akan abadi.

Setelah tiga jam lamanya, Yura terkulai lemas dan perlahan menutup mata, begitu pula Damian. Mereka terbangun saat ponsel Yura berdering nyaring. Damian mengambil ponsel dan melihat panggilan barakhir.

"Jangan!" Yura dengan cepat mengambil alih ponselnya.

Kring kring.

Yura melihat pada layar, tertera "Dony memanggil." Seketika gemetar melingkupi jiwa, takut jika Dony tahu dia bersama Damian, semuanya akan berakhir.

"Lima panggilan tak terjawab dan kini dia menelpon lagi. Rupanya dia masih peduli padamu. Angkat saja," titah Damian.

Dengan enggan Yura menjawabnya, "Halo."

"Kamu di mana? Cepat pulang!"

"Ba–baik."

Panggilan singkat itu membuat Yura menggigit bibir dan meremas ponselnya, Damian melihat perubahan emosi pada diri Yuna. Dony pasti akan mencerca banyak pertanyaan dan mengadukannya pada Serly . Sebelum itu terjadi, Yura harus pulang secepatnya.

Baru saja berdiri, tiba-tiba ….

Akh

Yura meringis kesakitan, kembali duduk dan memegang bagian yang nyeri. Sontak Damian mendekat, mencoba peduli. "Kamu okey, Yura?"

"Ya, tak perlu khawatirkan aku."

Yura kembali dingin, membuat Damian bingung dan menafsirkan hal lain.

"Ada apa denganmu? Apa kamu mempermainkan-ku?"

"Aku …. Aku tidak mempermainkanmu. Aku harus pulang. Jika Dony tahu …."

"Sudahlah!" putus Damian dan bergeser menghindar.

Yura kembali berdiri, dengan kaki gemetar mencoba berjalan pelan, mencoba memunguti pakaiannya. Damian yang melihatnya, merasa tak tega. Segera diambil pakaian Yura dan memberikannya. Di tatap tajam wanita yang baru saja bersama, sayang sekali Yura menghindari tatapannya.

"Kamu telah mengambil keputusan bersamaku, dan ada konsekuensinya jika aku tahu, kamu mempermainkanku."

"A–aku tahu, Tuan Damian."

"Sekarang pakai pakaianmu dan aku akan mengantarmu."

"Apa? Tidak perlu mengantarku. Jika Dony tahu, kita bersama–"

"Aku akan mengatasinya."

Damian menunggu Yura di dalam mobil dan segera mengantarkan ke kediaman Dony. Dalam perjalanan hening, tak ada satupun yang berbicara. Mereka larut dalam pemikiran masing-masing.

'Bagaimana jika Dony mengetahui? Oh, tidak! Dia pasti akan mengadukanku pada Madam Serly, lalu Ayahku? Tuhan, apa yang harus kulakukan sekarang?' pikir Yura dengan perasaan bersalah yang kian menggerogoti.

Sejenak, Yura mencoba untuk merenung, mencari jalan keluar agar semua bisa berjalan baik-baik saja. Pengobatan ayahnya adalah hal yang paling penting baginya saat ini, apalagi jika semuanya menjadi berantakan dan perawatan ayahnya harus dihentikan, bagaimana nasib mereka selanjutnya? 'Aku harus menjaga rahasia ini sebaik mungkin, aku tak ingin membuat ayah lebih menderita dari yang ia alami sekarang ini.'

Di sisi lain, Damian memikirkan sikap Yura kepadanya. Wanita di sampingnya ini tidak akan memberikan mahkotanya secara cuma-cuma. Pasti ada alasan, mengapa dia melakukannya? Damian harus mencari tahu segera.

Mereka tiba di parkiran rumah Dony. Saat Yura hendak turun, Damian dengan cepat memegang tangannya. Seketika mencium Yura.

Mmph

"Tuan Damian, kita di kediaman Dony!" ujar Yura, tak suka. Menyeka sisa ciuman.

Damian tersenyum dan turun dari mobil. Dia berjalan cepat masuk rumah, meninggalkan Yura yang kesal setengah mati padanya.

"Kakak!" seru Dony, lalu terkejut melihatnya bersama wanita. "Kamu?" suaranya terbungkus rasa terkejut saat melihat Damian melangkah masuk ke dalam rumah dan sosok yang berjalan di belakangnya adalah Yura, istrinya. Dalam balutan gaun spaghetti strapless yang ia kenakan di pernikahan tadi, semakin menambah kebingungan Dony.

"Yura, kenapa kamu datang bersama Kak Damian?" desak Dony, matanya melebar mencari tahu.

Sebelum Yura sempat membuka suara, Damian dengan sigap menyela, "Dia sedang mencari taksi dan aku kebetulan lewat di sini, jadi aku tawarkan tumpangan."

"Oh, begitu rupanya," balas Dony, nada suaranya masih menyimpan rasa curiga dan keheranan yang belum sepenuhnya reda.

Air muka Dony tidak sepenuhnya meyakinkan, tatapannya masih menunjukkan bahwa ada lebih banyak pertanyaan yang terpendam di balik kejadian ini. Dia melirik sekilas pada Yura, mendekati Damian dan tersenyum manis pada sang kakak. Baginya, Yura bukan prioritas saat ini. Damian mau datang ke rumahnya adalah keberuntungan bagi Dony untuk memperbaiki hubungan saudara yang telah merenggang beberapa tahun terakhir.

"Silahkan duduk, Kak. Mari kita bahas project kolaborasi yang telah aku ajukan kemarin."

Damian tersenyum simpul, duduk di sofa single dengan tegap, bagai seorang raja. Damian menatap Yura, membuatnya segera menundukkan kepala. Dony seolah mengerti, segera mendekati Yura.

"Untuk apa kamu masih di sini? Cepat pergilah ke kamarmu! Kita bicara lagi nanti."

Yura mengangguk pelan, berjalan cepat menuju lantai dua rumah mewah itu. Damian terus memandangnya, mengerti betul jika Yura merasakan sakit, tetapi terus memaksa kuat menjalaninya.

'Apa sebenarnya tujuan kamu, Yura?'

"Kak!"

Damian tersentak dan Dony ragu sesaat.

"Ya. Ayo kita bahas!"

Mereka memutuskan bekerja sama setelah berunding selama satu jam. Dony sangat senang karena Damian mau melupakan masalah tempo hari dan memberinya tempat di perusahaan milik Damian sendiri. Sedangkan bagi Damian, tidak masalah memberi Dony sedikit ruang. Dengan begitu, ada banyak waktu dan alasan bertemu Yura.

Damian pamit pulang, berjalan menuju mobilnya. Saat membuka pintu mobil, tatapan tertuju pada seseorang di balkon lantai dua rumah Dony. Mereka terpaku, saling pandang, seolah lewat tatapan itu mengisyaratkan kata-kata hati yang tak bisa diucap. Detik berikutnya, Yura segera masuk kamar dan menutup pintu serta menarik tirai hingga tak terlihat lagi. Damian pun segera pergi dari sana.

Yura sibuk menetralkan rasa, memegang dadanya yang bergemuruh. Desiran hebat kembali menyapa, seketika membuat jantung berdegup kencang. Yura segera mematikan lampu dan berpura pura tidur saat Dony masuk kamarnya.

"Yura, kamu sudah tidur?"

Tak ada jawaban.

"Yura, aku menyuruhmu di rumah, tapi kamu malah pergi. Kamu pergi ke mana? Lalu, kenapa kamu pulang bersama Damian? Jawablah!"

Apakah Yura ketahuan?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   03. Menaklukkan Tuan Damian

    “Yura, jawab aku!”Hening.Dony menyimpulkan jika Yura benar-benar terlelap. Saat ini suasana hatinya sedang baik dan Yura pun sudah tidur, jadi Dony memutuskan untuk menanyakan kembali besok pagi.Pagi hari."Cepat periksa!" titah Sherly.Akh."Tolong, hentikan!"Yura diseret paksa oleh tiga ART Sherly menuju ruang seperti laboratorium. Mereka membaringkan Yura dengan memegang tangan dan kakinya. Masuk seorang Dokter dan mulai memeriksa Yura. Mereka tak peduli pada wanita yang memohon ampun saat ini. Hampir 30 menit, Yura diperiksa di dalam sana dan dilepaskan setelah pemeriksaan selesai."Bagaimana hasilnya?""Sudah robek."Bibir Sherly tersungging hingga semua gigi terlihat jelas. Puas akan hasil yang baru saja didengar. Di dekati Yura yang kini duduk bersimpuh di hadapannya. Tangan lentik itu menarik kasar dagu Yura agar terlihat jelas kesedihan di mata anak angkatnya."Kamu sungguh pintar, Yura. Terus bersikap baik sebagai menantu Baskoro agar pengobatan Ayahmu terus berjalan. Cu

    Last Updated : 2025-02-17
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   04. Kelinci kecil, patuhlah!

    “Apa kamu cemburu, Dony?” tanya Damian mengejek adiknya.“Apa?” Dony segera tersenyum manis. “Aku tidak peduli.”Dengan gerak-gerik gelisah, Damian mencoba melepaskan diri dari genggaman benalu itu setelah berhasil memprovokasi Dony. Hal itu sukses membuat Dony nyaris tak bisa menyembunyikan kemarahan, wajahnya memerah, seolah menyimpan gunung berapi yang siap meletus. Dalam dera cemburu yang terang-terangan, dia nyaris kehilangan kendali."Silahkan duduk," ucap Damian menyambut kedatangan Dony dan Yura. “Silahkan menikmati hadiah jamuan makan dariku.”Dony dan Yura segera duduk di kursi kosong depan Damian. Mereka makan berbagai menu yang disajikan. Damian yang duduk tepat di depan Yura, sesekali melemparkan senyum simpul ke arah Yura yang sedang sibuk memilih menu. Sorot matanya seolah menggambarkan kekaguman yang tersimpan.Sementara itu, Dony, yang duduk di samping Yura, tampak mengiris steaknya dengan kasar, begitu keras hingga suara gesekan pisau terdengar nyaring di antara deru

    Last Updated : 2025-02-17
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   05. Kembali merayu

    "Jangan berteriak! Meski aku sedang terluka, aku bisa saja membunuhmu.”AkhDamian mengerang kesakitan.Di luar rumah."Ke mana perginya?""Dia terluka parah, jadi mana mungkin dia bisa kabur secepat itu. Cepat cari sekitar!"Suara di luar kediaman Dony sangat ramai dengan banyaknya lelaki berpakaian hitam dan memakai masker.Damian menyeret tubuhnya, duduk bersandar di dinding kamar. Dia bisa bernapas lega saat orang-orang misterius itu pergi. Yura berdiri dan mundur, merasa gemetar di seluruh tubuh melihat Damian yang kesakitan. Memori saat keluarga tercinta dibantai habis-habisan kembali muncul di benaknya. Hanya tersisa Ayah yang terkulai dalam koma, saat ini."Yura, papah aku!"'Perlukah aku membunuhnya saat dia terluka? Asalkan aku berteriak, dia akan mati di sini. Maka, kejadian malam itu tak akan ada yang tahu,' batin Yura.Melihat Yura tak bergeming, mata yang semula penuh harap itu seketika sirna, beralih kilatan tajam bak elang yang siap membunuh. "Ternyata kamu sama saja d

    Last Updated : 2025-02-17
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   06. Masuk dalam gengaman

    Satu jam sebelumnya.Brengsek!Dony membanting tas kerja. Dia baru saja pulang dari bisnisnya. Melihat itu, Yura mendekat, memastikan apa yang telah terjadi. "Ada apa, Dony?""Damian, kakak keparat itu telah mendahului pertemuan bisnis dengan klien Kakek Luhan di luar negeri. Dia telah memenangkan bisnis di Dubai dengan membeli saham dan lahan untuk memperluas bisnisnya. Sial!"Yura tak paham, dengan polosnya bertanya. "Bukankah kalian keluarga? Kenapa kakakmu harus bersaing dengan Kakek Luhan?""Tentu saja karena dendam," jelas Dony yang segera menutup mulutnya. Dia sadar betul telah membocorkan rahasia besar yang terjadi tiga tahun lalu."Apa maksudmu, dendam?""Ah, aku salah bicara. Buatkan aku teh sana!" usir Dony mengalihkan kecurigaan Yura.Bukankah istri harus patuh kepada suami, meski tak ada cinta di antara mereka?Yura dengan patuh membuatkan segelas teh chamomile dan mengantarkan pada sang suami. Saat sampai di ruang tamu, tangan Yura mengepal erat gagang teh hingga isi di

    Last Updated : 2025-03-15
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   07. Bekerjalah di perusahaanku!

    "Berkas itu sangat penting bagiku. Katakan saja, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memberikannya padaku?"Damian sungguh senang, Yura memberinya penawaran yang cukup berani. Tanpa ragu mendekatkan diri dan memandang intens wajah cantik bak dewi yunani itu. Tatapan lembut dan meneduhkan meski terbalut rasa takut dan kesepian."Bekerja di Perusahaan dan jadi wanitaku."Seketika Yura menggenggam erat tasnya, reaksi penolakan dari permintaan Damian. "Apakah tak ada cara lain? Aku tak bisa. Aku …, tak bisa meninggalkan Dony.""Yura, aku sama sekali tidak percaya dengan kesetiaan orang. Semua keyakinan tanpa ragu karena taruhan, tidak akan cukup 'kan?"Damian mendekat dan menarik dagu Yura dengan satu tangannya. Terselip emosi dan kecemburuan di dalamnya. "Seberapa besar cinta Dony di dalam hatimu?"'Dibaliknya, ada keselamatan Ayahku. Ada kenyataan yang belum terungkap tentang pembantaian keluargaku.'"Aku tidak bisa hidup tanpa dia."Prok prok prok.Damian bertepuk tangan sendiri d

    Last Updated : 2025-03-16
  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   01. Memberikan mahkota berharga

    "Setelah selesai acara pernikahan, segera rayu Tuan Dony untuk melakukan kewajibannya. Jika kamu tak mau melakukannya, Ayahmu yang sedang koma itu ....""Jangan! Tolong jangan hentikan pengobatan Ayah. Aku akan melakukan apapun yang kamu suruh," ucap Yura terbata."Anak pintar!" puji Madam Serly dengan seringainya.Kini, Yura terperangkap dalam kehidupan menyedihkan. Dia harus melaksanakan perintah Madam Serly, jika ingin ayahnya bangun dari koma. Entah motif apa yang dimiliki Serly sehingga membuat Yura sebagai bonekanya.Pertama, Yura harus menikah dengan Dony Baskoro. Anak kedua Baskoro, keluarga konglomerat di kota Jakarta. Yura yang sebenarnya bernama Yuna Anjela diperkenalkan dengan nama Yura, Yura putriana. Anak ketiga dari keluarga Raharjo, yang tak lain suami Serly.Kedua, Serly meminta Yura tidur dengan Dony setelah malam pernikahan sebagai bukti diterima oleh keluarga Baskoro. Apakah mungkin?Pernikahan ini hanyalah sebagai jembatan pemersatu dari kedua belah pihak dalam ha

    Last Updated : 2025-02-17

Latest chapter

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   07. Bekerjalah di perusahaanku!

    "Berkas itu sangat penting bagiku. Katakan saja, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memberikannya padaku?"Damian sungguh senang, Yura memberinya penawaran yang cukup berani. Tanpa ragu mendekatkan diri dan memandang intens wajah cantik bak dewi yunani itu. Tatapan lembut dan meneduhkan meski terbalut rasa takut dan kesepian."Bekerja di Perusahaan dan jadi wanitaku."Seketika Yura menggenggam erat tasnya, reaksi penolakan dari permintaan Damian. "Apakah tak ada cara lain? Aku tak bisa. Aku …, tak bisa meninggalkan Dony.""Yura, aku sama sekali tidak percaya dengan kesetiaan orang. Semua keyakinan tanpa ragu karena taruhan, tidak akan cukup 'kan?"Damian mendekat dan menarik dagu Yura dengan satu tangannya. Terselip emosi dan kecemburuan di dalamnya. "Seberapa besar cinta Dony di dalam hatimu?"'Dibaliknya, ada keselamatan Ayahku. Ada kenyataan yang belum terungkap tentang pembantaian keluargaku.'"Aku tidak bisa hidup tanpa dia."Prok prok prok.Damian bertepuk tangan sendiri d

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   06. Masuk dalam gengaman

    Satu jam sebelumnya.Brengsek!Dony membanting tas kerja. Dia baru saja pulang dari bisnisnya. Melihat itu, Yura mendekat, memastikan apa yang telah terjadi. "Ada apa, Dony?""Damian, kakak keparat itu telah mendahului pertemuan bisnis dengan klien Kakek Luhan di luar negeri. Dia telah memenangkan bisnis di Dubai dengan membeli saham dan lahan untuk memperluas bisnisnya. Sial!"Yura tak paham, dengan polosnya bertanya. "Bukankah kalian keluarga? Kenapa kakakmu harus bersaing dengan Kakek Luhan?""Tentu saja karena dendam," jelas Dony yang segera menutup mulutnya. Dia sadar betul telah membocorkan rahasia besar yang terjadi tiga tahun lalu."Apa maksudmu, dendam?""Ah, aku salah bicara. Buatkan aku teh sana!" usir Dony mengalihkan kecurigaan Yura.Bukankah istri harus patuh kepada suami, meski tak ada cinta di antara mereka?Yura dengan patuh membuatkan segelas teh chamomile dan mengantarkan pada sang suami. Saat sampai di ruang tamu, tangan Yura mengepal erat gagang teh hingga isi di

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   05. Kembali merayu

    "Jangan berteriak! Meski aku sedang terluka, aku bisa saja membunuhmu.”AkhDamian mengerang kesakitan.Di luar rumah."Ke mana perginya?""Dia terluka parah, jadi mana mungkin dia bisa kabur secepat itu. Cepat cari sekitar!"Suara di luar kediaman Dony sangat ramai dengan banyaknya lelaki berpakaian hitam dan memakai masker.Damian menyeret tubuhnya, duduk bersandar di dinding kamar. Dia bisa bernapas lega saat orang-orang misterius itu pergi. Yura berdiri dan mundur, merasa gemetar di seluruh tubuh melihat Damian yang kesakitan. Memori saat keluarga tercinta dibantai habis-habisan kembali muncul di benaknya. Hanya tersisa Ayah yang terkulai dalam koma, saat ini."Yura, papah aku!"'Perlukah aku membunuhnya saat dia terluka? Asalkan aku berteriak, dia akan mati di sini. Maka, kejadian malam itu tak akan ada yang tahu,' batin Yura.Melihat Yura tak bergeming, mata yang semula penuh harap itu seketika sirna, beralih kilatan tajam bak elang yang siap membunuh. "Ternyata kamu sama saja d

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   04. Kelinci kecil, patuhlah!

    “Apa kamu cemburu, Dony?” tanya Damian mengejek adiknya.“Apa?” Dony segera tersenyum manis. “Aku tidak peduli.”Dengan gerak-gerik gelisah, Damian mencoba melepaskan diri dari genggaman benalu itu setelah berhasil memprovokasi Dony. Hal itu sukses membuat Dony nyaris tak bisa menyembunyikan kemarahan, wajahnya memerah, seolah menyimpan gunung berapi yang siap meletus. Dalam dera cemburu yang terang-terangan, dia nyaris kehilangan kendali."Silahkan duduk," ucap Damian menyambut kedatangan Dony dan Yura. “Silahkan menikmati hadiah jamuan makan dariku.”Dony dan Yura segera duduk di kursi kosong depan Damian. Mereka makan berbagai menu yang disajikan. Damian yang duduk tepat di depan Yura, sesekali melemparkan senyum simpul ke arah Yura yang sedang sibuk memilih menu. Sorot matanya seolah menggambarkan kekaguman yang tersimpan.Sementara itu, Dony, yang duduk di samping Yura, tampak mengiris steaknya dengan kasar, begitu keras hingga suara gesekan pisau terdengar nyaring di antara deru

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   03. Menaklukkan Tuan Damian

    “Yura, jawab aku!”Hening.Dony menyimpulkan jika Yura benar-benar terlelap. Saat ini suasana hatinya sedang baik dan Yura pun sudah tidur, jadi Dony memutuskan untuk menanyakan kembali besok pagi.Pagi hari."Cepat periksa!" titah Sherly.Akh."Tolong, hentikan!"Yura diseret paksa oleh tiga ART Sherly menuju ruang seperti laboratorium. Mereka membaringkan Yura dengan memegang tangan dan kakinya. Masuk seorang Dokter dan mulai memeriksa Yura. Mereka tak peduli pada wanita yang memohon ampun saat ini. Hampir 30 menit, Yura diperiksa di dalam sana dan dilepaskan setelah pemeriksaan selesai."Bagaimana hasilnya?""Sudah robek."Bibir Sherly tersungging hingga semua gigi terlihat jelas. Puas akan hasil yang baru saja didengar. Di dekati Yura yang kini duduk bersimpuh di hadapannya. Tangan lentik itu menarik kasar dagu Yura agar terlihat jelas kesedihan di mata anak angkatnya."Kamu sungguh pintar, Yura. Terus bersikap baik sebagai menantu Baskoro agar pengobatan Ayahmu terus berjalan. Cu

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   02. Menjadi milik Damian

    "Cari saja lelaki lain."Damian melepas kasar tangan Yura, membuat tubuhnya oleng dan meringis kesakitan. "Ish, kamu kasar sekali."Namun, Yura tak patah arang, kembali mendekatkan tubuhnya. "Katakan padaku bahwa kamu begitu menikmati ciuman kita tadi? Apa aku salah, Tuan? Kita sama-sama menginginkan--"MmphTanpa mampu menahan diri, Damian mendekatkan wajahnya ke Yura, sebuah sentuhan lembut yang menghanguskan setiap helaan napas. Napasnya tercekat, gejolak dalam dada memuncak tak terbendung. "Semoga kau tidak menyesal kali ini," bisiknya dengan lembut, membiarkan momen itu menghentikan realitas sejenak di antara mereka.Akh.Yura digendong ala bridal, dimasukkan ke dalam mobil Jeep. Tak peduli lagi, Damian akan melanjutkannya di dalam sana."Tolong, hentikan!" rintih Yura saat Damian menciumi leher jenjangnya."Terlambat untuk memohon berhenti.""Jangan, jangan di sini! Maksudku, kita bisa melakukannya di tempat lain."Damian merasa kecewa, harus menahan rasa untuk sesaat. Dengan em

  • Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan   01. Memberikan mahkota berharga

    "Setelah selesai acara pernikahan, segera rayu Tuan Dony untuk melakukan kewajibannya. Jika kamu tak mau melakukannya, Ayahmu yang sedang koma itu ....""Jangan! Tolong jangan hentikan pengobatan Ayah. Aku akan melakukan apapun yang kamu suruh," ucap Yura terbata."Anak pintar!" puji Madam Serly dengan seringainya.Kini, Yura terperangkap dalam kehidupan menyedihkan. Dia harus melaksanakan perintah Madam Serly, jika ingin ayahnya bangun dari koma. Entah motif apa yang dimiliki Serly sehingga membuat Yura sebagai bonekanya.Pertama, Yura harus menikah dengan Dony Baskoro. Anak kedua Baskoro, keluarga konglomerat di kota Jakarta. Yura yang sebenarnya bernama Yuna Anjela diperkenalkan dengan nama Yura, Yura putriana. Anak ketiga dari keluarga Raharjo, yang tak lain suami Serly.Kedua, Serly meminta Yura tidur dengan Dony setelah malam pernikahan sebagai bukti diterima oleh keluarga Baskoro. Apakah mungkin?Pernikahan ini hanyalah sebagai jembatan pemersatu dari kedua belah pihak dalam ha

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status