Share

Dikhianati Suami Dikejar Brondong
Dikhianati Suami Dikejar Brondong
Penulis: Nawila_08

Dijual Ibu Tiri

“Karena saya sudah memberikan pesanannya, saya permisi pulang!” ucap Adelia berusaha tetap ramah walau rasanya hal itu tak perlu ia lakukan karena orang yang ada di hadapan Adelia sekarang bukanlah orang yang pantas mendapatkan hal itu.

“Kamu mau ke mana, cantik? Urusan kita masih belum selesai lho!” balas seorang laki-laki tua bangka tak tahu diri yang terus saja menatap Adelia dari ujung kaki sampai ke ujung kepala.

Adelia Putri Pramesti, perempuan 21 tahun yang sangat cantik, baik, cerdas dan juga mandiri. Wajahnya oriental dilengkapi dengan lesung pipi yang begitu manis menambah kesempurnaan kecantikannya.

Hari ini Adelia disuruh ibu tirinya untuk mengantarkan sebuah pesanan pada seorang pelanggan toko kuenya yang kebetulan sedang menginap di sebuah hotel. Sebenarnya semuanya tidaklah kebetulan, tapi memang sudah direncanakan. Ibu tirinya Adelia memang telah dengan sengaja ingin menjebak Adelia. Dia sengaja menjual Adelia pada lelaki tua yang mata keranjang. Dan tujuannya sangat lah jelas. ibu tirinya ingin Adelia dicoret dari surat ahli waris keluarganya.

“Maksudnya belum selesai?” Adelia tampak mengernyitkan dahinya. Ia sungguh sudah sangat jengah dengan sikap dari laki-laki tua yang ada di hadapannya. Laki-laki tua itu terus menatapnya penuh nafsu seolah ia sudah siap untuk melahap Adelia.

“Emang kamu enggak tau ya?” tanya laki-laki itu sambil tersenyum genit ke arah Adelia.

“Tau apa?!” seru Adelia.

“Enggak usah galak-galak begitu. Mending kamu minum dulu. Kayaknya kamu haus deh!”

Memang benar, Adelia merasa tenggorokannya sangat kering. Ia gerah melihat kelakuan laki-laki tua yang tak tahu malu bertingkah seolah ia masih muda.

“Makasih, tapi saya enggak haus.”

“Enggak usah bohong! Kamu sebenarnya haus, tapi kamu takut kan kalau minumannya sudah saya campur sesuatu? Tenang aja, itu hanya air mineral biasa kok. Kalau kamu enggak percaya coba aja kamu cek sendiri. Masih di segel belom saya buka sama sekali. Dan itu disediain sama pihak hotel.”

Karena penasaran dan karena haus, Adelia pun mengambil botol minuman yang ada di hadapannya. Ia memutar tutupnya dan ternyata memang benar, masih tersegel. Jadi enggak mungkin minuman itu sudah dicampur sesuatu yang bahaya, pikir Adelia.

Adelia memang sudah haus dari tadi. Ia lagsung meneguk air tersebut dan disambut dengan senyuman mencurigakan dari laki-laki tua di hadapannya.

“Gimana? Seger?”

“Tadi katanya masih ada yang harus saya lakukan, apa? Bapak belum membayarnya atau…_”

Tiba-tiba Adelai menghentikan ucapannya karena ia merasakan ada sesuatu yang aneh dengan kepalanya. Adelia merasakan kepalanya sangat pusing dan tubuhnya juga terasa aneh. Ada gelenyaah hangat yang terus bertambah di setiap inci tubuhnya.

“Enggak sia-sia aku bayar mahal,” kata si pria tua di hadapan Adelia.

“Maksud Bapak?!”

Adelia mulai merasa kecurigaannya itu benar. Sudah pasti ada sesuatu yang telah dicampurkan ke dalam minumnannya. Mana mungkin, ia yang tadinya baik-baik saja mendadak pusing. Dan ucapan si pria tua itu juga sangat mencurigakan.

“Kamu harus tau, ibu kamu mengirim kamu ke sini bukan hanya untuk mengantarkan pesanan saja, tapi diri kamu juga. Ibu kamu itu sudah menjual kamu kepada saya. Dan minuman yang tadi kamu minum juga dari ibu kamu. Katanya, kamu pasti akan sulit untuk dijinakan. Jadi kamu harus dikasih sesuatu biar kamu jadi perempuan cantik yang pasrah dan penurut. Oh bukan hanya itu saja, nanti kamu akan menjadi liar dan akan membuat saya kewalahan.”

“Sial!! Harusnya aku berhati-hati! Pantas saja sikap mamah sama Akira beda banget. Enggak biasanya mereka baik. Ternyata mereka sudah merencanakan hal busuk ini,” pikir Adelia.

Adelia tak bisa hanya diam. Ia tak mungkin bisa sepasrah itu. Ia merasa harus melakukan sesuatu dengan sisa tenaganya yang masih ia miliki. Tapi apa? Apa yang bisa Adelia lakukan? Sekarang bahkan laki-laki tua bangka itu sudah mengunci pintu kamarnya.

“Daripada kamu buang-buang tenaga untuk mencoba kabur, lebih baik kamu terima saja takdi kamu hari ini. Kamu akan menjadi milik saya dan kita akan menikmati hari ini bersama!”

Adelia menggelengkan kepalanya. Ia tak bisa menerima takdir yang buruk ini. Bagaimana mungkin dirinya harus merelakan mahkota kesuciannya untuk laki-laki tua yang usianya lebih tua dari ayahnya.

“Saya mohon, tolong kasihani saya! Saya sudah tidak punya ibu sejak usia saya 12 tahun. Selama ini hidup saya sangat tidak bahagia. Ibu tiri saya selalu menyiksa saya dan saya tidak tahu lagi akan bagaimana nasib saya kalau Bapak tetap melakukan apa yang seharusnya tidak Bapak lakukan pada saya,” Adelia terus memohon dengan air matanya yang sudah berjatuhan seperti hujan deras.

Adelia hanya bisa berharap jika laki-laki tua di depannya akan merasa iba padanya dan mau melepaskannya.

“Saya janji, saya akan mengganti semua kerugian Bapak. Saya akan mengembalikan semua uang Bapak yang sudah bapak keluarkan untuk membeli saya dari ibu tiri saya. Tapi saya mohon, tolong lepaskan saya Pak! Saya mohon Pak…”

Laki-laki tua yang sudah membeli tubuh Adelia bukanlah laki-laki yang punya belas kasih. Mata hatinya sudah dibutakan oleh hawa nafsu, jadi bagaimana mungkin ia akan mengabulkan permohonan dari Adelia. Apalagi saat ini Adelia sudah mulai kepanasan dan tanpa sadar Adelia mulai menggeliat.

“Cantik, saya tau sekali bagaimana perasaan kamu. Selama ini hidup kamu selalu disiksa oleh ibu tiri kamu. Dan sekarang saatnya kamu mendapatkan kebahagiaan kamu dari saya. Saya akan menjadikan kamu simpanan saya, dan akan saya bahagiakan kamu untuk seumur hidup saya.”

Laki-laki tua itu sudah menarik tangan Adelia. Dia sudah sangat berhasrat untuk bisa segera menyentuh setiap lekukan tubuh Adelia yang bak gitar spanyol.

“Lepaskan!!” Adelia berteriak sambil mencoba untuk menepiskan tangan laki-laki tersebut. Namun sayangnya, Adelia sudah berada dalam pengaruh obat perangsang yang sangat kuat. Adelia tak punya tenaga yang banyak untuk melawan, seluruh tubuhnya lemas dan kepanasan.

Tangan Adelia terus ditarik. Tubuhnya diseret untuk naik ke atas ranjang. Adelia hanya bisa menangis tak berdaya akan apa yang sedang terjdi. Bahkan saat satu persatu kancing bajunya dilepas, Adelia hanya bisa pasrah karena ia sudah benar-benar tak bertenaga lagi.

“Tubuhmu benar-benar sangat indah, sayang! Harga yang diberikan oleh ibu tirimu terlalu murah. Kamu seharusnya bisa lebih mahal dari apa yang sudah aku bayarkan.”

Setelah selesai melepaskan semua kancing kemeja Adelia, laki-laki tua itu lalu beralih ke bagian bawah tubuh Adelia. Ia sudah tak sabar ingin melihat seluruh kemolekan tubuh Adelia.

“Lepas celana kamu ya cantik, kalau enggak dilepas kamu enggak akan puas! Dan biar kamu juga enggak ngerasa kepanasan lagi.”

Entahlah… Adelia sudah benar-benar tak tahu lagi harus berbuat apa. Yang pasti setelah hal ini terjadi, seluruh dunia Adelia akan hancur. Ia akan benar-benar diusir dari rumahnya dan dia pasti akan dicoret dari daftar nama keluarganya.

Hal itu selalu menjadi ancaman yang dilayangkan oleh ayahnya pada Adelia setiap kali Adelia pulang terlambat ke rumah. Dan sepertinya kali ini rencana ibu tirinya akan berhasil. Dia akan bisa mengusir Adelia dari rumah ayahnya sendiri dan ibu tirinya akan bisa menguasai semua harta ayahnya.

Sungguh ibu tirinya itu adalah ibu tiri yang sangat kejam.

“Ayo sayang, kita bercinta!”

Laki-laki tua yang sudah menelanjangi Adelia pun sudah melepaskan semua pakaiananya. Kini ia sudah siap untuk melahap seluruh tubuh Adelia yang hanya berbalut daleman saja.

Bersambung….

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status