Share

Bab 97

Bourne mencubit dagu Elena.

Dia melihat wajah Elena dari kiri.

Kemudian dari kanan.

Elena memasang ekspresi datar. "Boleh lepaskan daguku? Kamu ini melakukan pelecehan di kantor."

Bourne melepaskan tangannya dari dagu Elena.

Dia membuat sebuah kesimpulan. "Nggak disangka Bu Elena itu budak cinta."

Meski tak dihiraukan mantan suaminya, dia tetap mengantarkan bubur cinta.

Kalau bukan budak cinta, apa namanya?

Elena menarik napas dalam-dalam, mendengus, kemudian menyerahkan dokumen kepada Bourne sembari tersenyum. "Ya, aku ini budak cinta. Jam setengah sepuluh ada rapat."

Bourne mengerutkan kening, "Siapa yang mengatur rapat pada jam setengah sepuluh? Ini masih pagi sekali, otakku belum bisa bekerja."

Terkadang Elena tidak mengerti kenapa orang seperti Bourne bisa menjadi CEO.

Singkatnya, takdir.

Bourne memaki. Sekarang masih pagi sekali, dia membawa dokumen pergi dengan cepat.

Siang, setelah makan.

Elena pergi ke kedai teh susu di seberang Teknologi Jepson untuk membeli segelas teh susu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status