"Eh ...."Tubuh pria botak itu bergetar dan kedua matanya langsung memelotot, lalu membeku di tempatnya. Dia tidak bergerak dan tidak mengeluarkan suara sama sekali."Hei! Kenapa kamu begitu lamban? Kalau kamu tidak bisa, biarkan kami yang melanjutkannya, jangan menghalangi kami bersenang-senang!""Benar! Masih ada begitu banyak orang yang menunggu giliran, bisakah kamu lebih cepat?"Orang-orang di sekitar pria botak itu sama sekali tidak menyadari ada keanehan, malahan mulai mendesaknya."Hei! Kami sedang berbicara denganmu! Apa kamu tuli?"Seorang pria berotot mendekat dan menepuk bahu pria botak itu. Dalam sekejap, tubuh pria botak yang kaku itu langsung terjatuh ke belakang dengan tegak. Pria berotot itu terkejut, lalu mengulurkan tangan untuk memeriksa tubuh pria botak itu."Sialan! Tidak bernapas lagi!"Begitu mendengar perkataan itu, sebuah jarum emas memelesat lagi dan tepat mengenai dahi pria berotot itu. Dia terjatuh ke tanah dan langsung mati!"Apa yang telah terjadi?"Semua
"Menarik juga ...."Melihat tubuh Ester yang seksi dan menggairahkan, si Hitam menjadi bersemangat dan menjilati bibirnya. "Wanita cantik! Biarkan aku bermain denganmu!"Setelah mengatakan itu, terlihat si Hitam menggerakkan kakinya, lalu tubuhnya memelesat. Tubuhnya terlihat samar-samar, jadi sulit untuk membedakannya."Cari mati!"Setelah berteriak keras, Ester tiba-tiba mengayunkan pedang panjangnya dan menusuk ke depan dengan cepat. Serangan ini cepat dan mematikan. Namun, saat hendak mengenai sasaran, bayangan si Hitam tiba-tiba menghilang dari udara."Wanita cantik, kamu melihat ke mana?"Setelah mendengar suara misterius dari arah belakang, ekspresi Ester berubah dan mengayunkan pedangnya ke arah belakang tanpa berpaling. Serangannya sangat cepat, tetapi si Hitam itu lebih cepat lagi. Jadi, serangan Ester kali ini juga memeleset."Hehehe ...."Saat Ester tidak waspada, si Hitam memegang pantatnya dan berkata sambil tersenyum nakal, "Lembut dan montok, memang kualitas terbaik."S
"Kepala ...."Melihat kepala di bawah kakinya, Ester menjadi bengong. Dia tidak menyangka, si Hitam yang terlihat berwibawa dan perkasa tadi, terbunuh begitu saja. Perlu diketahui, si Hitam ini adalah ahli bela diri peringkat delapan di Peringkat Bumi! Si Hitam ini bahkan bisa mengalahkan seluruh anggota petugas keamanan rahasia kelompok lima sendirian! Orang seperti ini malah dibunuh Luther hanya dengan satu serangan? Terlalu berlebihan!"Bagaimana mungkin?"Melihat mayat tanpa kepala itu, ekspresi Farel yang berada di belakang juga terkejut dan sangat kebingungan. Dia tahu Luther memang hebat, tetapi tidak menyangka akan begitu hebat. Hanya dengan satu serangan saja sudah bisa membunuh si Hitam yang berada di peringkat delapan di Peringkat Bumi. Kemampuan Luther yang begitu kuat ini, mungkin hanya Sang Hakim yang berada di peringkat tiga yang sanggup menandinginya."Kamu membunuh adikku?"Pada saat ini, si Putih akhirnya berdiri. Wajahnya terlihat pucat pasi dan sangat ganas. Dia san
"Gila! Bukannya dia Sang Hakim yang menempati posisi ketiga di Peringkat Bumi? Aku sama sekali nggak nyangka dia akan datang kemari!""Asalkan Sang Hakim muncul, seseorang pasti akan mati. Bocah ini nggak mungkin selamat hari ini!"Begitu pria berjubah itu muncul, seluruh aula sontak menjadi heboh. Julukan Sang Hakim terdengar di mana-mana. Kemunculannya yang mendadak ini pasti akan mengakibatkan pertempuran darah."Luther, kami datang untuk membantumu!" Ester membawa beberapa pengawal yang terluka masuk dengan sempoyongan."Kalian nggak akan bisa membantuku, tunggu saja di samping," sahut Luther dengan tidak acuh.Ester mengernyit mendengarnya. Ini pertama kalinya dia ditolak oleh seseorang. Kemudian, Ester pun membalas dengan keras kepala, "Meskipun nggak sekuat dirimu, kami tetap bisa membantu. Semakin banyak yang membantu akan semakin bagus. Ini yang diajarkan pepatah!""Terserah kalian, yang penting jangan ganggu aku!" Luther malas berbasa-basi."Kamu ...." Ester mencemberutkan bi
Di bawah tekanan kuat yang dipancarkan oleh tubuh Roger, seluruh penonton yang ada di aula pun kehilangan kendali dan bergerak mundur. Semuanya merasa sesak napas, seolah-olah ada batu besar yang menimpa dada mereka."Gila! Tuan Muda Roger sudah menerobos ke tingkat sejati. Hebat sekali dia!""Dia memang genius Sekte Ilmu Kegelapan. Dalam waktu kurang dari 30 hari, dia sudah menjadi pesilat tingkat sejati. Benar-benar mengerikan!""Tingkat internal dan sejati memiliki perbedaan yang sangat besar. Meskipun kekuatan bocah ini hebat, dia nggak mungkin bisa mengalahkan Tuan Muda Roger!"Semua orang mulai berdiskusi saat melihat sosok Roger yang dipenuhi aura kuat."Hahaha ...." Marie yang berada di antara kerumunan sontak tertawa terbahak-bahak. Dia membentak, "Dasar bajingan! Berani sekali kamu bersikap sombong di hadapan Keluarga Sudarmo. Makanya, kamu seharusnya becermin dulu! Kak, hajar dia sampai mampus!""Nggak sia-sia aku berpacaran dengan Roger, dia memang sangat hebat!" Kezia ters
Terutama Ester dan lainnya yang berdiri di belakang Luther, mereka benar-benar kesulitan bernapas. Mereka bahkan kehilangan kendali dan terdorong tanpa henti."Apa ini kehebatan ahli tingkat sejati? Menakutkan sekali!" Mereka saling bertatapan dengan ngeri."Dasar nggak tahu diri!" Luther mendengkus dingin saat melihat Roger yang melayangkan pukulannya. Kemudian, dia turut melayangkan tamparan ke wajah Roger.Plak! Terdengar suara yang sangat nyaring. Roger sontak terpelanting dan kepalanya mengenai lantai. Untuk seketika, dia kebingungan hingga tidak tahu harus berbuat apa."Ya ampun!" Kejadian yang mendadak ini membuat semua orang tercengang. Tidak ada yang menduga bahwa Roger yang terlihat begitu berkarisma barusan justru terjatuh karena dipukul Luther! Apakah ini hanya kebetulan atau kecelakaan?"Kak Roger!""Kak!"Ekspresi Kezia dan Marie seketika berubah drastis saat melihat situasi ini. Mereka segera menghampiri dan memapah Roger yang merasa pusing."Kak Roger, kamu baik-baik sa
Roger menggertakkan giginya, lalu kembali menebaskan pisaunya. "Matilah kamu!"Kali ni, Roger mengerahkan segenap tenaganya. Dia yakin bahwa Luther tidak akan bisa menghalangi serangan tersebut sekalipun tubuhnya terbuat dari baja!"Huh!" Luther telah kehilangan kesabarannya. Dia memandang pisau yang memelesat ke arahnya, lalu sontak mengulurkan tangan dan meraih pisau tersebut.Begitu ditekan, terdengar 2 kali suara retakan. Saat berikutnya, pisau yang terbuat dari besi berkualitas itu langsung hancur berkeping-keping.Roger pun termangu melihat situasi ini. Sebelum dia sempat bereaksi, Luther sudah bertindak dengan menyentuh dada Roger.Buk! Sesudah itu, Roger langsung terbaring lemas di tanah layaknya manusia tak bertulang. Sekujur tubuhnya mati rasa sehingga dia tidak bisa bergerak."A ... apa yang kamu lakukan?" Roger benar-benar tercengang dan takut. Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan dikalahkan oleh seorang pemuda yang tidak dikenal siapa pun.Patut diketahui. Roger a
"Argh!" Setelah terdiam sejenak, Roger tiba-tiba menjerit kesakitan dan menggemparkan seluruh ruangan."Berengsek! Kamu berani sekali!" Begitu melihat kejadian itu, Darwin langsung sangat marah dan matanya membelalak. Dia tidak menyangka Luther akan begitu nekat memotong salah satu lengan putranya di hadapan semua orang. Sungguh keterlaluan!"Kamu ...! Berani-beraninya kamu melukai Kak Roger!"Mata Kezia membelalak dengan perasaan terkejut dan marah. Seorang rakyat rendahan malah berani melawan dan menantang otoritas. Apakah dia tidak peduli dengan nyawanya?"Luther! Matilah kamu. Hari ini, siapa pun tidak akan bisa menyelamatkanmu!" teriak Marie terus-menerus dengan histeris.Sebelumnya, Marie yang dipermalukan dan sekarang giliran kakaknya yang sial. Jika mereka tidak membalas dendam, bagaimana Keluarga Sudarmo bertemu orang lagi kelak?"Lepaskan Bianca," kata Luther dengan dingin."Sialan! Kamu sudah berani melukai kakakku, kamu harus membayar perbuatanmu!" kata Marie sambil mengern
Huston masuk ke ruang rapat dengan senyuman cerah, sambil menggandeng tangan Gema dengan sikap yang sangat ramah. Sebaliknya, Gema terlihat kebingungan, sama sekali tidak menduga situasi ini.Sebelum masuk, Gema sudah membayangkan berbagai kemungkinan dalam pertemuan mereka. Misalnya, Huston bersikap dingin atau arogan. Semua itu bisa dia terima, bahkan dia sudah siap secara mental.Bagaimanapun menurut rumor, Huston adalah pangeran yang suka membuat onar dan berani melakukan apa saja.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya tidak ada kesulitan, Huston malah bersikap sangat ramah, membuat Gema bingung bukan main.Seperti kata pepatah, ketika sesuatu terlihat tidak biasa, pasti ada sesuatu yang buruk. Gema tidak tahu apa maksud tersembunyi di balik keramahan ini."Pelayan! Siapkan teh!" Setelah mempersilakan Gema duduk, Huston langsung memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh.Teh yang disajikan adalah teh mahal khas Atlandia, yang tidak dijual untuk umum dan hanya diperunt
Setelah mengikuti Huston masuk, Loki merasa sangat cemas. Sebelumnya dia pernah masuk ke istana, tetapi kebanyakan karena urusan resmi dan orang yang memandunya biasanya adalah penjaga atau pelayan.Namun, kali ini berbeda. Kunjungan ini untuk urusan pribadi dan yang memandunya adalah Huston. Hal ini membuatnya merasa sangat terhormat. Dia sangat penasaran, sejak kapan dirinya memiliki pengaruh sebesar ini?Huston bahkan mengabaikan jenderal besar dan hanya bersikap ramah padanya. Apa mungkin kepalanya yang botak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian?Dengan segudang pertanyaan di benaknya, Loki mengikuti Huston hingga akhirnya mereka tiba di ruang rapat."Duduk." Setelah Huston duduk di kursi utama, dia memberi isyarat kepada Loki untuk duduk."Nggak perlu, aku berdiri saja," ujar Loki dengan senyuman sungkan."Kalau aku bilang duduk, ya duduk. Kenapa tegang sekali? Aku nggak akan memakanmu," kata Huston dengan nada tidak sabar."Baik, baik." Loki buru-buru mengiakan dan duduk.
Saat pintu gerbang terbuka, semua perhatian langsung tertuju ke sana. Di tengah tatapan semua orang, Huston berjalan keluar dengan tubuh tegap, diikuti dua pengawal di belakangnya."Pangeran Huston?" Melihatnya, semua orang langsung menyambut dengan senyuman ramah. Baik itu Weker, Trisno, maupun Loland, semuanya menunjukkan sikap menyanjung.Huston terkenal kuat dan kejam. Meskipun beberapa tahun terakhir ini, dia sudah lebih terkendali, pengaruh masa lalunya masih membuat orang takut.Jadi, jangan sampai mereka membuat Huston marah. Huston seperti bom waktu berjalan. Banyak dari mereka pernah terkena imbasnya dulu."Pangeran, akhirnya kamu keluar juga. Aku ada urusan penting untuk dilaporkan, tolong ....""Minggir!"Saat Trisno maju untuk berbicara, Huston langsung mendorongnya dengan kasar, hingga tubuhnya yang kurus hampir terjatuh."Trisno, segala sesuatu harus ada urutannya. Pangeran sangat menghargai keadilan, mana mungkin dia membiarkan kebiasaan burukmu itu," ejek Loland yang t
"Makan apanya! Aku lagi nggak mood! Kalau mau makan, makan saja sendiri!" bentak Loland dengan murka."Aku juga nggak mau pergi. Aku sedang menjaga kesehatan dan cuma minum teh. Aku nggak minum alkohol," tolak Trisno langsung."Kalau kalian mau menunggu, silakan saja. Aku nggak akan menemani kalian," ucap Weker dengan senyuman tipis. Kemudian, dia hendak berjalan pergi.Begitu berbalik, Weker hampir bertabrakan dengan Loki yang datang dari arah berlawanan. "Tuan Weker, maaf, maaf! Aku nggak sengaja."Di tengah kerumunan tokoh-tokoh penting, Loki merasa sangat tertekan. Tadi dia melamun sejenak sehingga menabrak Weker. Dia ketakutan hingga tidak tahu harus mengatakan apa.Loki tidak seperti para jenderal lainnya yang memiliki dukungan kuat. Dia mencapai posisinya saat ini berkat kerja keras dan usaha sendiri. Jika dia tidak sengaja menyinggung tokoh penting, dia bisa saja kehilangan semua pencapaiannya.Weker awalnya mengerutkan kening, tetapi segera berekspresi normal dan tersenyum. "N
Setelah selesai berbincang, keduanya pun berpisah. Gema mencari hotel di sekitar untuk menginap dan menunggu kabar baik.Sementara itu, Loki langsung mengganti pakaian dan pergi ke istana Kerajaan Atlandia untuk menyerahkan surat permohonan audiensi. Namun, saat dia tiba, dia terkejut melihat pemandangan di depan matanya.Saat ini, banyak orang yang sudah berkumpul di depan gerbang besar istana Kerajaan Atlandia. Ada beberapa tokoh besar yang dikenal Loki juga, seperti Panglima Weker, Jenderal Besar Loland, dan Sarjana Trisno. Mereka semua adalah pejabat kelas satu dan sangat berkuasa di Atlandia.Terutama dengan Loland ini yang merupakan atasan dari atasan Loki. Dia akan berjalan dengan langkah yang tegap setiap kali bertemu dengan Loland, khawatir akan meninggalkan kesan yang buruk.Selain ketiga tokoh besar yang memiliki kedudukan tinggi ini, ada beberapa pejabat kelas dua dan yang setingkat juga yang berdiri sejajar di depan gerbang. Bisa dibilang, mereka semua jauh lebih berkuasa
Keesokan paginya, di bandara Atlandia. Gema yang mengenakan pakaian tradisional berdiri di depan pintu bandara dan menunggu dengan penuh harapan.Sebelum datang ke sini, Gema sudah menghubungi teman seperjuangan yang pernah bertugas bersamanya di militer. Setelah mendapat penghargaan atas jasanya dan ditambah dengan bantuan dari Keluarga Paliama, dia beruntung bisa tetap tinggal di Midyar dan mendapat posisi uang cukup baik.Sementara itu, teman Gema ini merantau ke Atlandia. Setelah berjuang selama bertahun-tahun, dia juga sudah sukses dan kini menjabat sebagai jenderal pangkat tiga yang memiliki kekuasaan, pengaruh, dan koneksi. Kali ini, apakah Gema bisa bertemu dengan Raja Atlandia, semuanya tergantung pada koneksi temannya ini.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara mesin mobil dan sebuah jip militer berhenti tepat di samping Gema. Terlihat seorang pria dengan kepala botak yang akan bersinar di bawah sinar matahari sampai menyilaukan mata saat jendela mobilnya diturunkan, tetapi
"Kakek, aku mengerti kamu mengirim kedua paman pergi ke Keluarga Sabanir dan Keluarga Angelo untuk memahami situasinya. Tapi, letak istana Kerajaan Atlandia ribuan mil dari sini dan mereka juga nggak pernah ikut campur dengan urusan pemerintahan. Kamu mengirim Paman Gema ke sana bukan hanya nggak ada gunanya, mungkin juga akan diusir," kata Bianca sambil menggelengkan kepala.Midyar dan Atlandia adalah dua dunia yang berbeda, sehingga perebutan takhta putra mahkota di Midayar sama sekali tidak memengaruhi istana Kerajaan Atlandia. Kedua belah pihak tidak pernah saling mengganggu dan mengatur, ini sudah menjadi aturan tak tertulis.Ezra menjelaskan, "Aku tentu saja paham logika ini, tapi saat ini situasinya sudah berbeda karena melibatkan kekuasaan dan takhta kerajaan. Semua pihak pasti akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari istana Kerajaan Atlandia.""Kalau keseimbangan yang sudah bertahan selama bertahun-tahun ini rusak dan Atlandia terlibat, semuanya akan berubah. Untuk
Di kediaman Keluarga Paliama, setelah makan malam, Luther diminta untuk duduk dan mengobrol dulu.Ini pertama kalinya Bianca membawa pacarnya pulang ke rumah, makanya Keluarga Paliama sangat memperhatikan hal ini. Sebagai seorang adipati, Ezra menemani mereka, bahkan mengundang pasangan muda itu ke ruang kerja untuk berbincang sambil minum teh.Dengan pengamatannya yang tajam, Ezra bisa melihat bahwa Luther bukan orang biasa. Baik dalam cara berbicara, perilaku, maupun wawasan yang dimiliki, semuanya jauh melampaui orang biasa."Luther, aku sepenuhnya mendukung hubunganmu dengan Bianca. Nggak peduli apa status dan latar belakangmu, yang penting kalian berdua saling mencintai," ujar Ezra dengan bijaksana."Selain itu, cucuku dimanjakan sejak kecil dan nggak pernah mengalami kesulitan. Setelah kalian bersama, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik.""Tenang saja, aku nggak akan mengecewakan Bianca," jawab Luther dengan serius. Meskipun hubungan mereka belum sepenuhnya berkemban
Setelah mendengar ucapan Nivan, ekspresi Naim menjadi sangat serius. Alisnya berkerut, dia tampak tenggelam dalam pikirannya.Sepertinya dia terlalu meremehkan situasinya. Naim mengira ini hanya persaingan di antara saudara-saudaranya, tetapi siapa sangka situasi ini justru memberi peluang bagi harimau buas seperti Ernest.Kekuatan Ernest sangat besar. Dengan alasan mendukung putra mahkota untuk naik takhta, dia mulai merekrut banyak orang dan memperluas jaringannya, hingga memiliki pengaruh yang setara dengan keluarga kekaisaran.Jika Ernest benar-benar mendukung Nolan naik takhta, kekuatannya akan melampaui kaisar dan tidak ada yang bisa menekannya. Dalam skenario terburuk, dia bisa memanipulasi kaisar sebagai boneka dan sepenuhnya menggulingkan kekuasaan keluarga mereka."Nivan, apa yang kamu katakan ini benar?" tanya Naim dengan alis berkerut."Benar, sama sekali nggak bohong!" jawab Nivan dengan serius. "Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa mengutus orang untuk menyelidikinya.""Ak