"Argh!" Setelah terdiam sejenak, Roger tiba-tiba menjerit kesakitan dan menggemparkan seluruh ruangan."Berengsek! Kamu berani sekali!" Begitu melihat kejadian itu, Darwin langsung sangat marah dan matanya membelalak. Dia tidak menyangka Luther akan begitu nekat memotong salah satu lengan putranya di hadapan semua orang. Sungguh keterlaluan!"Kamu ...! Berani-beraninya kamu melukai Kak Roger!"Mata Kezia membelalak dengan perasaan terkejut dan marah. Seorang rakyat rendahan malah berani melawan dan menantang otoritas. Apakah dia tidak peduli dengan nyawanya?"Luther! Matilah kamu. Hari ini, siapa pun tidak akan bisa menyelamatkanmu!" teriak Marie terus-menerus dengan histeris.Sebelumnya, Marie yang dipermalukan dan sekarang giliran kakaknya yang sial. Jika mereka tidak membalas dendam, bagaimana Keluarga Sudarmo bertemu orang lagi kelak?"Lepaskan Bianca," kata Luther dengan dingin."Sialan! Kamu sudah berani melukai kakakku, kamu harus membayar perbuatanmu!" kata Marie sambil mengern
"Luther! Aku sudah melepaskan orang yang kamu inginkan, sekarang giliranmu!" kata Darwin sambil menahan amarahnya. Jika bukan karena khawatir dan tidak berani bertindak, bagaimana mungkin Darwin akan merasa begitu tertekan?Luther sama sekali enggan mengalah. "Siapa yang bilang aku akan melepaskan orang? Sudah menculik Nona Bianca dan melukai orang Keluarga Caonata, kamu kira hal ini akan berakhir begitu saja?"Ekspresi Darwin menjadi muram. "Luther! Aku peringatkan kamu jangan terlalu keterlaluan! Ini adalah wilayah Keluarga Sudarmo, apa kalian berpikir bisa pergi dengan selamat tanpa izinku? Jangan mimpi! Sekarang, aku memberimu kesempatan untuk segera lepaskan Roger dan aku akan melupakan kejadian sebelumnya. Kalau tidak, kalian jangan berpikir bisa pergi dari sini dengan selamat hari ini!"Begitu mendengar perkataan itu, Kezia juga ikut mengancam, "Benar! Segera lepaskan Kak Roger, kalau tidak, kamu akan menjadi musuh bagi seluruh Keluarga Sunaryo!"Luther tidak berbicara dan melih
Setelah keluar dari Vila Sudarmo, Bianca yang tadi masih terlihat kuat, tiba-tiba tubuhnya lemas dan hampir terjatuh ke tanah. Luther dengan cepat menahan Bianca yang hampir terjatuh dan bertanya dengan perhatian, "Kenapa? Apa ada yang merasa tidak enak?""Seluruh tubuhku terasa lemas, agak sulit untuk berjalan," kata Bianca sambil menggelengkan kepalanya.Sebelumnya, suasana di dalam ruangan itu terlalu tegang. Kini setelah tiba-tiba merasa lega, malahan membuat tubuh Bianca terasa lemas."Nona Bianca, biar aku gendong kamu!"Ester segera maju dan menawarkan dirinya dengan sukarela."Kamu sedang terluka parah, tidak bisa menggendongku," kata Bianca langsung menolaknya."Tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil, tidak menjadi masalah," kata Ester sambil menepuk dadanya dengan ekspresi tidak peduli."Aku bilang luka parah yah parah!" kata Bianca dengan ekspresi serius dan tatapan yang tidak ramah."Hah?"Ester tertegun sejenak, lalu melihat Luther yang berada di samping baru menyadari maksud
Keesokan paginya, di Klinik Damai. Luther bangun lebih awal dan mandi sebentar, lalu mulai memasak sarapan. Seperti biasanya, dia membuat mi telur dengan tomat. Dia membuat sup mi terlebih dahulu, lalu memasak mi. Setelah semuanya matang, dia menghias mi itu dengan daun bawang cincang. Masakannya sederhana, tetapi harum."Wow! Harum sekali!"Luther baru saja menyajikan mi telur dengan tomatnya, ada seseorang yang masuk dari pintu dan orang ini adalah Ariana. Hari ini, dia mengenakan setelan jas dan memakai sepatu hak tinggi hitam. Rambut panjangnya diikat dan terlihat lehernya yang putih halus. Dia terlihat cantik dan elegan.Ariana melihat dengan cermat dan ekspresinya terlihat gembira. "Mi telur tomat? Luther, bagaimana kamu bisa tahu aku belum sarapan? Karena kamu sudah memasaknya, aku tidak akan segan lagi!"Setelah mengatakan itu, Ariana langsung duduk dan hendak makan."Mi ini bukan ...."Luther baru saja membuka mulut dan hendak mengatakan sesuatu, pintu ruangan tiba-tiba terbuk
Bianca mengangkat bahunya, lalu duduk di samping. Dia mengambil mi telur tomat itu ke hadapannya, lalu berkata sambil tersenyum, "Sayang, terima kasih untuk mi ini, kamu benar-benar perhatian!"Ariana mengambil kembali mi itu dari Bianca. "Kamu jangan salah paham. Mi ini milikku. Sudah tiga tahun, tapi aku tidak pernah bosan dengan masakan Luther. Dia juga tahu aku paling suka mi telur tomat ini.""Nona Ariana, jangan berlebihan. Semuanya sudah berlalu, mi ini sekarang adalah milikku." Bianca tidak ingin mengalah dan merebut mi itu kembali."Nona Bianca, merebut pria orang bukanlah kebiasaan yang baik. Ini adalah mi yang aku suka dan hanya cocok denganku!""Siapa yang bilang aku tidak suka mi telur tomat? Mi apa pun yang dibuat oleh Luther, aku juga suka!""Huh! Suka bukan berarti cocok!""Cocok atau tidak, aku yang memutuskannya!"Kedua wanita itu mulai berdebat. Mereka berebut satu mangkuk mi itu dan tidak ada yang mau menyerah. Seolah-olah jika mengalah, mereka akan kehilangan sesua
Melihat suasananya menjadi tegang, Luther akhirnya tidak tahan lagi dan mulai berbicara, "Bu Ariana, katakanlah apa keperluanmu?""Baiklah, kita langsung ke topiknya saja. Bukankah kamu kenal dengan Dokter Benny? Aku ingin mengundangnya untuk memeriksa penyakit." Ariana akhirnya memasuki topik utamanya."Memeriksa penyakit?"Luther melihat Ariana dengan saksama, lalu memeriksa nadinya dan berkata dengan bingung, "Selain menstruasimu tidak teratur, tidak ada masalah yang serius. Kamu hanya perlu mengendalikan emosimu dan menghindari makanan dingin saja."Mata Ariana memelotot dan wajahnya memerah. "Menstruasimu yang tidak teratur! Aku tidak bilang untuk memeriksa penyakitku, tapi kerabatku. Dia tiba-tiba pingsan semalam dan terus mengeluh kepalanya sakit. Rumah sakit juga tidak bisa menemukan penyakit apa pun, jadi kami ingin mengundang Dokter Benny."Luther tiba-tiba menganggukkan kepala. "Ternyata begitu. Kalau hanya untuk memeriksa penyakit, tidak usah merepotkan Dokter Benny, aku ju
"Ternyata kamu!"Setelah melihat Luther, Catherine tanpa sadar tertegun sejenak dan ekspresinya terlihat sangat terkejut. Luther juga terlihat heran dan sangat terkejut. Dia tidak menyangka kerabat Ariana ternyata adalah dua wanita ini. Dunia ini benar-benar sangat sempit!"Kenapa? Apa kalian saling kenal?"Ariana melihat ke kiri dan kanan, kelihatan jelas dia merasa aneh.Catherine menggertakkan giginya dan berkata, "Bukan hanya kenal, orang ini yang semalam memukulku!""Apa?"Begitu mendengar perkataan itu, semua orang tertegun sejenak."Catherine, apa kamu tidak salah lihat?" tanya Helen."Bagaimana mungkin aku bisa salah lihat? Sampai mati pun aku bisa mengenali wajah orang ini! Lagi pula, aku curiga sakit kepala ibuku itu karena ditamparnya!" kata Catherine dengan ekspresi yang ganas."Benar! Aku bisa sakit pasti karena dipukulnya. Cepat suruh orang tangkap dia!" teriak Pristia yang berbaring di tempat tidur.Jika musuh saling bertemu, hanya akan membuat dendam lebih membara. Keja
Begitu mendengar perkataan Keenan, ekspresi Helen, Catherine, dan Pristia terlihat gembira. Hanya mendengar julukannya saja, sudah tahu latar belakang pria tua itu tidak biasa. Dokter Ilahi seperti ini baru sesuai dengan identitas mereka."Keenan, Dokter Luis adalah tokoh terkenal di Translandia. Bagaimana kamu bisa mengundangnya?" tanya Helen dengan penasaran."Aku tentu saja tidak sanggup mengundangnya. Orang yang mengundang Dokter Luis ke sini sebenarnya adalah Tuan Arnold," kata Keenan sambil tersenyum."Tuan Arnold?" kata Helen dengan mata bersinar.Arnold Lambert adalah nama aslinya Tuan Arnold, seorang bangsawan dari Translandia dengan kekayaan yang melimpah dan pengaruh yang sangat besar di bidang militer dan politik. Yang terpenting adalah Keluarga Lambert memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Keluarga Warsono di Translandia.Oleh karena itu, Keluarga Warsono berniat untuk menjodohkan putrinya dengan Tuan Arnold. Dengan kata lain, asalkan putrinya setuju, dia bisa segera