Share

Bab 186

"Berani sekali bocah ini datang! Dia benar-benar sudah bosan hidup, ya!"

"Keberaniannya patut dipuji. Sayangnya, dia terlalu bodoh!"

Sekelompok orang berbicara dengan heboh sambil memasang ekspresi yang berbeda-beda.

"Kamu Luther?" tanya Jovan dengan lantang sembari maju selangkah.

"Ya." Ekspresi Luther sama sekali tidak berubah.

"Kamu yang membunuh putraku?" tanya Jovan lagi dengan sorot mata tajam dan galak.

"Ya." Luther kembali menganggukkan kepalanya.

"Berlutut saat berbicara!" bentak Jovan.

"Kamu menyuruhku berlutut? Nggak pantas! Hei, aku akan memberimu kesempatan. Serahkan orang yang menerobos masuk ke Klinik Damai sekarang juga. Kemudian, kamu harus berlutut pada pemabuk tua itu. Dengan begitu, aku baru bisa mengampunimu," ujar Luther dengan tidak acuh.

Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang yang berada di sana sontak gempar.

"Wah! Bocah ini sudah gila, ya? Sudah mau mati, tapi masih berani sesombong ini?"

"Dia sudah membunuh Calvin, tapi masih menyuruh Tuan Jovan minta maa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status